Sarapan : Most Important Meal Of The Day! Ingin Menjadi Agen Perubahan yang Sehat? Mulai Dari Sarapan!

Sudah berapa kali Anda melakukan sarapan di minggu ini? Setiap hari? Atau bahkan tidak sama sekali. Sudah tidak mengherankan lagi jika hal tersebut yang terjadi di kalangan Mahasiswa. Terlebih, bagi mahasiswa rantau yang jauh dari kedua orang tua. Jarangnya sarapan di kalangan mahasiswa ini cukup perlu untuk diperhatikan. Hal itu dikarenakan  sarapan dapat dikatakan sebagai “the most important meal of the day” atau sebagai waktu makan yang paling penting dalam satu hari. Sumber energi pertama setelah semalaman tubuh beristirahat.

Advertisement

Bergesernya perkembangan zaman yang semakin cepat ke arah globalisasi ini membuat banyak definisi menjadi rancu. Termasuk juga dengan definisi sarapan itu sendiri. Menurut KEMENKES sarapan adalah kegiatan makan dan minum pertama kali yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian kebutuhan gizi harian (15-30% kebutuhan gizi) dalam rangka mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif. Dari pengertian diatas dapat di simpulkan bahwa sarapan paling lambat dilakukan pada pukul 09.00. Di atas jam tersebut bukan lagi menjadi sarapan karena kebutuhan awal dan waktu krusial sudah terlewati. Meskipun demikian, bukan berarti tidak diperbolehkan makan setelah jam 09.00 pagi.

Pentingnya sarapan ini mengacu pada banyaknya manfaat diakibatkan olehnya. Manfaat yang diberikan dapat berupa manfaat secara mental maupun secara fisik.  Manfaat pada kesehatan antara lain menurunkan risiko obesitas dan penyakit cardio-metabolic. Studi yang dilakukan Li (as cited in Lee, et al., 2017) menunjukkan bahwa sarapan memiliki hubungan positif dengan sistem kekebalan tubuh yang baik dengan meningkatkan tingkat kortisol.

Kortisol dapat menekan fungsi sel T atau natural killer cells. Penelitian lain menunjukkan bahwa pola makan dan diet yang teratur juga dikatakan memiliki manfaat pada psikologis dan fungsi intelektual seseorang. Keteraturan dalam makan memberikan nutrisi seperti karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dapat mengoptimalkan fungsi otak (O’Sullivan, as cited in Lee, Han, & Kim, 2017).

Advertisement

Selain dari manfaat pada kesehatan fisik, konsumsi sarapan juga memiliki efek psikologis seperti mampu menurunkan kecemasan, menghindari insomnia, dan meningkatkan kualitas hidup. Maka dari itu, konsumsi sarapan dikaitkan dengan kesehatan mental dan dipercaya mampu untuk menghindari depresi yang dapat menjadi awal mula dari sebuah penyakit. Melewati waktu sarapan atau makan pagi dapat menjadi membahayakan.

Studi menunjukkan bahwa individu yang tidak atau sangat jarang melakukan sarapan akan lebih rentan memiliki simtom depresif dibandingkan dengan yang selalu melakukan sarapan (Lee, et al., 2017). Lien (as cited in Lee, Han, & Kim, 2017) juga menemukan bahwa konsumsi sarapan secara teratur diasosiasikan dengan kesehatan mental yang lebih baik dan pencapaian akademik yang lebih tinggi. Melewati makan pagi akan meningkatkan risiko stress dan mood depresif pada remaja. Perilaku sarapan dapat membantu individu berfungsi lebih baik secara kognitif dan psikososial (Lee, Han, & Kim, 2017).

Advertisement

Data mengenai perilaku sarapan yang telah dikumpulkan sejak tahun 2001 menunjukkan hasil yang konsisten bahwa perilaku sarapan seorang individu ketika menuju tahap dewasa akan semakin menurun. Pada tahap anak-anak konsumsi sarapan tinggi, pada tahap remaja dan dewasa muda tingkat konsumsi sarapan merupakan yang terendah, pada dewasa akhir kembali meningkat dan menjadi tahap tertinggi konsumsi sarapan (O'Neil, et al., 2014).

Oleh karena banyaknya manfaat dan beberapa berbahaya sarapan jika ditinggalkan. Oleh karena adanya bahasan ini. Diharapkan kita sebagai agen perubahan juga semakin memperhatikan pola makan kita supaya bisa tumbuh menjadi pribadi yang sehat fisiknya juga mentalnya. Salah satu usaha untuk mencapai hal tersebut adalah dengan sarapan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE