Sebuah Cerita Dari Garis Tepi

Ara terbangun dan sadar bahwa hidup ini tidak melulu tentang sedih, melainkan ada bahagia juga yang mendampingi setelah sedih itu. Tetapi saat Ara berbahagia, Ara sering lupa bahwasanya ada kesedihan yang akan mendatangi. Setelah beberapa tahun Ara mempelajari sedih dan bahagia itu sekarang Ara sedang berusaha membuat garis tepi di antara bahagia dan sedih.

Advertisement

Saat Ara bahagia dengan sangat, Ara keluar rumah dan berjalan kaki menyelusuri komplek perumahan Ara. Ya, tepat dengan dugaan Ara disana masih ada satu tempat yang digunakan untuk tidur anak berusia 10 tahun yang bernama Rubi. Ara datangi ia, Ara berbagi kebahagiaan dengannya, tak lupa Ara mengucap syukur atas rasa bahagiaku.

Saat Ara bersedih dengan sangat, Ara diam di rumah. Ara menulis dengan begitu tulisan Ara terasa dari hati. Kemudian suasana hati Ara akan berangsur membaik saat Ara beristighfar kepadaNya. Ara sadar di dunia ini semuanya berpasang-pasangan, begitupun dengan sedih dan bahagia.

Advertisement

Saat sedih melanda buatlah garis tepi tepat di belakangnya, sehingga kamu tidak melihat kesuraman yang ada di belakang kamu itu. Saat bahagia melanda buatlah garis tepi tepat di depannya, sehingga kamu tidak terlampau bahagia sampai melupakan orang-orang di sekitarmu.

Dengan penuh rasa syukur dunia ini akan terasa nikmat kok. Jangan lupa dengan garis tepinya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hai, senang mengenal mu :)

CLOSE