Sebuah Cerita Lucu Dari Balik ‘Beranda’ Facebook

Semesta seharusnya mengakui pertemanan ini. Sedikit bisa berkompromi untuk sebuah aksi ketemuan yang belum sempat terealisasi, atau sedikit tambahan jam online untuk menambah koleksi pesan di kotak masuk facebook nanti. Atau, kalau semesta tak mau berbaik hati membantu teman yang berusaha, menonton saja itu sudah cukup.

Advertisement

Untuk jam- jam malam, dimana ini menjadi awal..

Sedikit mendebarkan ketika siapapun bermain dengan durasi. Jam online yang tak pernah tertebak sebelum atau sesudahnya. Mencari untuk bisa menemukan. Dan dengan cepat, jemari itu menari di atas tombol qwerty. Mengetik pesan secepat seperti yang sudah – sudah. Berdo'a semoga sinyal tetap pada performa terbaiknya. Kemudian dengan kekuatan penuh menekan tombol kirim ketika pesan itu selesai di tempatnya.

Rupanya hari ini adalah keberuntungan. Dengan cepat pesan santai itu terkirim. Dan semua orang bahagia di waktu yang sama. Tapi, tunggu dulu. Sayangnya teman lucu itu baru saja meninggalkan beranda beberapa detik yang lalu.

Advertisement

Dan selamat menunggu untuk sesuatu yang dianggap perlu. Dan untuk waktu yang bahkan tak bisa diprediksi oleh badan meteorologi setempat, kurasa siapapun akan butuh banyak cemilan untuk saat ini. Dan juga butuh banyak kesabaran, tentunya.

Untuk pesan yang sudah terkirim..

Advertisement

Sebuah acungan jempol untuk seorang teman yang bisa bertahan beberapa tahun belakangan ini. Sekedar berbagi cerita keseharian dan sisanya tentang mengurai kesabaran.

Menurutmu?

Satu hari cuma satu pesan. Pesan kemarin dibalas hari ini, pesan hari ini dibalas hari esok, pesan hari esok dibalas hari berikutnya dan berikutnya lagi. Dengan sebuah catatan kecil bahwa tidak boleh ada permintaan maaf untuk semua keterlambatan itu. Mengesankan. Mengesankan karena ini sudah berjalan beberapa tahun.

…dan pesan untuk esok hari…

Selalu ada hal lucu dari setiap pesan untuk teman online. Melewati batasan yang disepakati, mulai berimajinasi dan melamun, perjalanan hari dengan rasa penasaran, kemudian prosesi ajakan penuh harap untuk bertemu yang berakhir dengan tertawaan diseberang layar handphone. Siapapun boleh tertawa untuk sebuah penolakan terang- terangan yang baru saja terjadi. Aku juga akan ikut tertawa untuk hal ini. Tertawa untuk sebuah kegagalan.

Menarik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Kadang suka lapar. Kadang juga suka makan.

CLOSE