Sebuah Kenangan Pelukan Seorang Wanita

Memeluk wanita itu bukan hal gampangan, saya hanya melakukannya selama wanita itu bisa dipeluk, jika tidak, ya jangan. Memeluk wanita terkadang adalah sebuah simbol keharmonisan, suatu kemenangan, atas suasana yang romantis. Memeluk seorang wanita juga adalah sarana membagi kasih sayang, cara untuk mendapatkan inspirasi. Atau bahkan yang paling tandem, cita rasa lezat ketika kita mencintai seseorang, seorang wanita, tentunya.

Advertisement

Dan iya, itu memang bumbu kehidupan. You know, bagi saya, memeluk wanita adalah suatu kehormatan dari menjadi seorang lelaki.

Kalau ingin memeluk wanita, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu :

  1. Yakin memeluk karena hal yang tulus.
  2. Tidak memeluk karena keinginan seksual kaum adam semata.
  3. Peluklah dengan rasa nyaman.
  4. Rasakan dengan hati.
  5. Yang ini tambahan, bercandalah di dalam pelukannya. (Opsional, trik ini dilakukan hanya untuk pria yang berkharisma dan bermobilitas tinggi. Nggak, semua lelaki juga bisa, asal mau belajar.)
Advertisement

"Sweet things are miracle."

Kata seorang teman saya.

Advertisement

Keajaiban bersinar terang dari hal manis di saat memeluk wanita. Itu adalah momen yang tidak pernah terbayangkan. Di hutan, di padang rumput hijau yang luas, di taman bermain sekolah, di bawah pohon dari guyuran hujan, di lubuk hati yang tersembunyi, di sofa, di pesta kelulusan, di atas meja billiard, di manapun ketika saya merasa ingin untuk memeluk wanita. Saya memeluk mereka dengan niat yang tulus.

Wanita terbaik yang pernah memeluk saya dan saya peluk adalah ibu saya, tapi nggak dengan scene scene di atas tadi ya, gila saja hahaha. Tentu saya peluk wanita lain selain ibu tentunya. In other word, saya memang punya cerita spesial tentang pelukan yang satu ini, ada seorang wanita selain ibu, yang mendapatkan predikat terbaik yang pernah saya peluk.

Ini klasik, sama seperti kalimat yang saya buat di atas, tidak terbayang betapa nikmatnya saya harus memeluk wanita kesayangan saya ini, sekali seumur hidup.

Hutan, waktu itu ceritanya saya lagi di hutan, dimana lagi kalau bukan petualangan saya di pulau Borneo, deep in the Kalimantan forest, kemudian ini selalu terasa keluar dari hal-hal biasanya. Ada rasa ganjil yang terus saya rasakan ketika saya memasuki hutan hutan dan pedalaman di kalimantan bersama dengan si dia.

Sepulang sekolah, sungai Mahakam mungkin terlalu luas untuk kita lewati penuh dengan canda dan tawa, tapi aku tidak pernah begitu senang melihatmu hadir dengan tangan yang mulai menyala dan mata yang membiru karena keindahan yang ada didalam dirimu, Tuhan tidak salah, lagian memang tidak ada yang menyalahkan kita disini.

Sekarang hujan deras mengguyur kita berdua, mungkin beberapa ekor pesut Mahakam yang berlomba melompat rendah tidak akan terlihat oleh orang-orang dari kejauhan sungai, tapi aku melihat begitu dalam dan bertanya hewan dengan nama latin apakah itu.

Dan entah kemana kamu akan membawa aku dengan janji bermainmu ini "Hey, nanti pulang sekolah, kita main berdua ya, ada tugas sekolah nih yang harus dikerjakannya bareng denganmu" Aku mencoba masuk, memahami apa yang tidak mudah dengan tugas sekolah itu, barangkali itu matematika, kubakar juga kertasnya nanti.

Sampai di hutan yang memasuki jauh ke dalamnya, ada sebuah tangga dibalik rerimbunannya, ternyata ini sudah berada di pinggir sungai Mahakam, kini cuaca hanya gerimis dan aku masih curiga untuk kabur dari apa yang akan dilakukan oleh wanita ini di detik-detik yang akan terjadi berikutnya.

"Yuk, ke sini." Kami berdua mendekat ke tangga yang tepat berada di pinggiran sungai itu, aku masih diam, mencoba selalu waspada akan apa yang terjadi selanjutnya.

"Aku tahu kamu berbeda, aku tahu sejak pertama kali melihatmu pun aku sudah tahu, bahkan aku tahu kalau kamu tidak akan bicara kalau aku punya hal yang aku sembunyikan ini. Sebetulnya aku udah lama merindukan lagi ada yang nyata seperti kamu. Aku pengen cerita tentang sesuatu, boleh?"

Kemudian dia bercerita panjang lebar mengenai rahasia yang selama ini dia simpan, rupanya dia adalah anak seorang mega-koruptor, hidupnya penuh kegelisahan. Saya mendengarkan….

"Aku pengen peluk, dong?"

Tiba tiba saya seolah mengerti apa yang dikatakannya. Dia memeluk saya di sana, saya mempersilahkannya untuk memeluk saya, kini, semua yang menyala begitu padam dalam diam, dalam rintik gerimis yang menyatu, membuat saya tenang, sambil perlahan lahan kami berpelukan, ia menangis, terharu, mungkin?

Rasanya pelukan seorang wanita, memang menggetarkan hujan.

Borneo, 2008

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

An open-minded person you'd love to talk to. Interested almost-to-anything on this earthly living.

CLOSE