Sebuah Ungkapan untuk Lelaki di Masa Lalu

Hai, adek cantik. Senang bisa berkomunikasi denganmu meskipun kau tak sopan menyapaku.

Aku mengenalmu hanya sekedar tahu nama dan wajah karena dia (lelakiku kini aku dan masa lalumu dulu) bercerita tentangmu, tak banyak hanya singkat tapi aku mengerti mengapa dia memutuskanmu. Tak akan kuceritakan apa yang dia ceritakan padaku, yang jelas beruntung dia lelakiku telah memutuskanmu, bukan karena dia menjadi milikku sekarang tapi karena aku tahu akan sifat dan sikapmu yang buruk (meski kita tak pernah bertemu, tapi dari caramu menyapaku lewat sosial media Ask.fm), tak pantas menjadi pasangan lelakiku terlalu lama.

Hey, menurutmu apa arti “cantik" itu? Apa menurutmu cantik hanya dengan mengandalkan wajah putih, kurus, tinggi, hits, kekinian, famous dan kaya? Sehingga kau bisa seenaknya memperlakukan laki-laki dengan seenak jidatmu. Dan kau membandingkan gadis yang lewat depan matamu dengan kecantikan yang kau miliki? Kau menganggap kau paling cantik seduniakah? Halo, kau tak secantik Raisa dan Pevita Pearce, tak sehits dan sefamous Taylor Swift dan Selena Gomes, dan tak setinggi dan seputih Shin Min Ah dan Bae Suzy.

Aku masih ingat jelas saat pertama kali kau menyapaku di Ask.fm dengan mengatakan bahwa aku tak seperti kau dan pastinya lebih cantik kau kemana-kemana dan kau membandingkan aku hanya ujung jari kelingkingmu saja, tak pantas aku menjadi pacar mantanmu yang sekarang menjadi lelakiku. Please, hidup tak selucu itu adek cantik. Memang kuakui kau cantik putih kurus, dan "aku mah apa atuh" kata Cita-citata tapi jangan menyombongkan itu, buktinya seorang gadis cantik sepertimu bisa-bisanya diputuskan oleh laki-laki?

Kau tahu laki-lakiku tak senang akan sikapmu yang selalu ingin dikenal banyak orang yang selalu menyombongkan apa yang kau miliki, kau terlalu ribet dan terlalu ngartis, selalu ingin dituruti, ingin ini dan ingin itu, kau memaksa dia untuk menjadi apa yang kau inginkan berdasar nafsu duniawimu, kau ingin dia menjadi laki-laki yang berpangkat dan terkenal, sedangkan lelakiku apa?

Dia hanya laki-laki biasa sederhana tak suka dengan kehidupan yang kau miliki, dia sudah berusaha merubahmu tapi apa kau masih saja angkuh merasa tak akan ada wanita cantik lainnya selain kau. Kau pemaksa, kau pengatur, kau pengekang itu sedikit yang diceritakan dia padaku.

Dan sekarang, usia hubungan kita telah melebihi usia hubunganmu dengan dia dulu, sampai sejauh ini kau masih saja mengusik hidup kami. Kau masih saja stalk Ask fm yang menjelma menjadi anon dan mencari-cari tahu tentang hubungan kita. Aku tetap saja meladenimu, berpura-pura tak tau bahwa itu kau. Aku hanya ingin menunjukkan saja padamu, bahwa kita baik-baik saja tak usah mengganggu.

Sudah setahun yang lalu kau menjadi masa lalu lelakiku, dan kau tak usah ikut campur dengan penampilanku dan dia lelakiku sekarang, kami sudah mahasiwa yang sebentar lagi akan lulus dan kau masih siswa yang tak tahu tentang kehidupan mahasiswa. Kami berpenampilan seadanya yang ada, aku menerima dia apa adanya begitu sebaliknya, tak seperti dulu saat bersamamu dia selalu berpenampilan apa yang kau suruh.

Kita menjalin cinta tak seperti anak SMA yang penuh drama, kita saling mencintai dengan menjaga satu komitmen dan saling mendukung untuk kesuksesan masing-masing di masa depan. Bukan seperti yang kau pikirkan dan kau inginkan, yang harus selalu berdua denganmu kemana-mana, pergi ke salon setiap hari, harus tampil cantik, tak boleh pergi dengan siapapun selain kau, belanja, jalan ke mall, tak ingin panas-panasan dan capek.

Kini aku bangga dengannya, aku memang tak sepertimu, jauh. Tapi aku mampu membahagiakan dia sekarang. Mampu bertahan dan menjaga kepercayaan. Aku tak pernah mengekang dia, dia bebas kemanapun, dan dia selalu ingat bahwa dia punya rumah yang mana dia harus kembali, yaitu aku.

Dan kau adek, cukup mengganggu kami, bukankah saat kulihat sosmedmu, kau sudah beberapa kali menggandeng pacar baru? Yang mana pangkatnya selalu kau banggakan dan kau pamerkan. Tak mengapa, aku tetap bangga dan bersyukur dihadirkan seorang laki-laki seperti dia penyabar, penyayang, pekerja keras. Dan aku sangat bersyukur dia bisa lepas dari jeratmu yang memedihkan. Dan satu lagi, cantik tak bisa diandalkan untuk keuatan cinta. Juga pangkat laki-laki yang harus tinggi dimilikinya agar bisa memilihmu, tidak. Percayalah, gunakan cantikmu dengan benar. Laki-laki sejati tak memandang cantik dari luar saja tapi dari dalam, maka perbaikilah sikapmu dulu. Bangunlah akan sopan dan santun dan saling menghargai, kita sama-sama diciptakan Tuhan, kita semua sama. Hanya wajah yang berbeda. Kau cantik dan aku biasa saja, tapi rasa syukurku lebih besar darimu.

Oh ya aku lupa kau masih labil, kau masih SMA ya jadi masih belum mengerti banyak tentang kehidupan yang sesungguhnya. Semoga kau cepat sadar dan yang paling penting berhenti mengusik hubungan kami, kau hanya masa lalu yang harus hilang dari hubungan kami. Berhenti membandingkan fisik yang kumiliki dan yang kau miliki, begitu yang kau lakukan kepada wanita lain juga. Cantik fisik yang kau miliki harus sepadan ya dengan cantik hati yang kau miliki.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis
dee

An Accounting Girl who were hijab