Sedikit Kala Itu, Tentang Rindu dan Kenangan!

Ini sebenarnya terlalu panjang

Ini sebenarnya terlalu panjang, tapi mau bagaimana lagi saya sudah berusaha menghela nafas yang sangat hangat sambil menyibukkan mengurusi sesuatu yang memang sudah ada jalannya masing-masing. Masih ingat perkataanmu bernada menyuruh untuk segera melayangkan doa saja ketika saya rindu .


Sampai saat ini masih saya lakukan itu,maknanya bukan pengharapan lagi bukan butiran keinginan untuk bertemu kalaupun bertemu itu anugerah dari Tuhan yang saya sangat syukuri.


Sebenarnya tentang rindu dan hal lain yang menyertainya sudah tamat dengan rasa yang sama, kau memilih dia menjadikannya pemakai cincin sehidup semati dijarinya,kenapa tak kau bilang? Sebenarnya kala itu sudah ada dia di belakangku yang menunggu wanita di depannya ditinggalkan oleh laki-laki yang tak ada guna disesali kepergiannya untuk sekarang. sudah tidak bisa mendefinisikan lagi

Apa rasanya dia bahagia kau bahagia sedangkan aku? Bukan tak bahagia,saya sangat bersyukur untuk kesekian kali saya merasakannya. Percaya pada Tuhan bahwa jalan cinta belum pada sampai pelabuhan nyata.

Mana tahu nantinya akan terselaikan dengan jalan yang bukan keinginan,dedar tak harus menjadi alasan juga tak harus dikeluhkesahkan.kau tahu? Setiap waktu yang diberikah yang Maha Kasih tak pernah aku lewatkan hanya untuk meneduhi diri sendiri, setelah ini aku akan pulang dan berkendara pelan-pelan tapi tak sedikitpun melenyapkan semua bayangan dan kuasa kenangan, juangku saja yang telah menemukan titik berhenti karena acuhmu yang terlalu meninggi, aku pikir terlalu menyukai bukan berarti harus melupakan.

Selamat pak! Kau laki-laki dewasa yang tak pernah tahu cara memperlakukan wanita sebagaimana mestinya, kau hanya mampu untuk bagaimana tega dalam melepaskan sedangkan aku sebagai yang tahu belakangan kepergianmu mau tak mau harus aku anggap sebagai nyata adanya .

Tuhan bilang "Sudah nduk,kau berusaha keras memahami bagaimana rela dalam melepaskan, Aku tahu kau hanya ingin aku mengabulkan doa mu,beri aku waktu entah satu jam yang akan datang atau masa yang datang kau sebagai yang Aku sayangi akan paham bagaimana rela demi untuk menangkis tega dalam melepaskan"


Untukmu, tak mengapa asal bahagiakan wanita yang sekarang berada didepanku, untuk aku sabarlah nantinya kamu menjadi wanita pertama kedua ketiga dan seterusnya hanya untuk laki-laki yang hanya tinggal tidak hanya untuk menanggalkan .


Yogjakarta,20 desember 2017

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini