Selain Menjadi Arena Terpopuler di Amerika Serikat, Staples Center Menjadi Saksi Bisu Sejarah NBA

Mulai dari kemenangan hebat Lakers pada playoffs tahun 2000, sampai ketika Kobe Bryant mencetak rekor 81 poin dalam satu permainan pada tahun 2006.

Akhir tahun 2018, aku beserta keluarga dan teman-temanku memutuskan untuk pergi berlibur ke Amerika Serikat. Lebih tepatnya lagi ke kota San Francisco dan Los Angeles. Kali ini, aku sudah merencanakan untuk menyaksikan pertandingan NBA di Los Angeles pada tanggal 23 Desember 2018. Kami berencana untuk  menyaksikan pertandingan antara klub basket Los Angeles Lakers dengan Memphis Grizzlies. Pertandingan ini berlangsung di sebuah arena yang cukup terkenal yang bernama Staples Center.

Advertisement

 

Nama Staples Center tak lagi terdengar asing, teruntuk penggemar berat basket NBA. Staples Center yang menjadi rumah bagi klub basket Los Angeles Lakers ini telah menjadi saksi bisu berbagai kejadian bersejarah dalam basket NBA. Mulai dari kemenangan hebat Lakers pada playoffs tahun 2000, sampai ketika Kobe Bryant mencetak rekor 81 poin dalam satu permainan pada tahun 2006.

 

Advertisement

Aku pergi menyaksikan pertandingan basket ini dengan kedua temanku Ammar dan Caca. Keduanya merupakan teman baikku dan Ammar pun gemar dengan basket sepertiku. Saat itu kami sedang berada di pusat perbelanjaan The Grove yang terletak di daerah bernama La Brea. Kami pergi ke sana untuk menghabiskan waktu dan menikmati cuaca yang cukup dingin.

 

Advertisement

Pertandingan basket dimulai pada jam 19.30, namun kami ingin datang satu jam lebih dulu untuk menjelajahi Staples Center. Kami mengunjungi semua toko-toko yang ada dan tanpa kita sadari ternyata kita terlalu terbawa suasana dan jam sudah menunjukkan pukul 16.30. Kami pun segera bergegas untuk berangkat ke Staples Center.

 

Suasana keramaian penonton sudah terasa, sesampainya kita di depan arena tersebut. Mulai dari pintu masuk, sampai dalam arena tersebut terisi oleh wajah-wajah pemain NBA yang sangat legendaris. Aku hanya dapat melihatnya dengan penuh kekaguman. Sebelum permainan dimulai, aku memperhatikan nama-nama yang terpajang besar di belakang jersey pemain yang sudah pensiun. Mulai dari Kobe Bryant, Magic Johnson, Shaquille O’Neal, sampai Kareem Abdul-Jabbar. Setiap dari mereka memiliki kontribusi besar tersendiri bagi klub basket Los Angeles Lakers.

 

Klub basket Los Angeles Lakers mungkin dapat dibilang sebagai salah satu klub basket yang paling dikenal oleh warga dunia. Peninggalan sejarah kemenangan mereka selalu diingat oleh masyarakat. Hampir semua pemain NBA legendaris setidaknya pernah mengenakan jersey Lakers ini sekali selama masa karirnya. Sehingga menimbulkan keributan ketika diumumkan bahwa LeBron James; salah satu pemain NBA saat ini yang paling terkemuka akan berpindah ke tim Lakers.

 

Sebelum memasuki arena, kami memutuskan untuk membeli makanan ringan terlebih dahulu untuk mengisi perut kami selama permainan. Kami membeli tiga potong pizza serta minuman soda. Setelah itu ketika kami hendak berjalan menuju pintu masuk arena, terdapat sebuah stan yang menjual jersey para pemain.

 

Melihat barisan yang belum terlalu ramai, aku beserta temanku Ammar segera ikut serta dalam antrean untuk mendapatkan jersey LeBron James. Tanpa memikirkan penampilanku, aku langsung melapisi baju yang aku kenakan dengan jersey tersebut dan akhirnya berjalan menuju arena pertandingan.

 

Waktu masih menunjukkan 19.00, namun kursi-kursi dalam arena Staples Center sudah terisi penuh. Mulai dari kursi yang paling depan sampai kursi yang paling belakang sekalipun. Semuanya mengantisipasi kedatangan para pemain. Hingga akhirnya saat yang ditunggu-tunggu datang juga. Komentator mulai mengumumkan nama-nama lima pemain utama, antara lain adalah LeBron James, Kyle Kuzma, Brandon Ingram, JaVale McGee, dan Lonzo Ball. Sorakan para penonton menggema dan mengisi Staples Center. Sorakan itu tak kunjung henti, bahkan sampai permainan dimulai.

 

Dari pandanganku, terlihat sebagian besar dari penonton mengenakan jersey bernomor punggung 23 dengan nama belakang James. Terlihat dengan jelas kegemparan para fanatik basket ketika sang pemain yang ditunggu-tunggu akhirnya menampakkan wujudnya dalam arena tersebut. Bagiku, hanya melihatnya dan mengenakan jersey-nya sudah merupakan kebanggaan tersendiri. Bahkan, hanya menapakkan kedua telapak kakiku dalam arena tersebut adalah sebuah kebanggaan.

 

Setelah penantian yang cukup lama, akhirnya lampu-lampu dalam arena mulai meredup. Sebuah video perkenalan mulai terpancar dalam layar arena. Hingga akhirnya ketika lampu kembali nyala para pemain sudah berjejer dalam formasinya di lapangan. Permainan pun dimulai dan suara para penonton menggelegar mengisi seluruh arena Staples Center.

 

Untuk dapat menyaksikan LeBron James beraksi adalah sebuah kesenangan yang tak dapat digambarkan dalam kata-kata. Kemampuannya yang luar biasa tersebut memberi harapan kepada penggemar Los Angeles Lakers untuk memenangkan kejuaraan Playoffs kembali. Pada kejuaraan Playoffs 2002, tim Los Angeles Lakers mencetak rekor di Staples Center untuk comeback terbesar dalam sejarah Playoffs sebanyak 24 poin. Pada tahun itu, Lakers berhasil merebut kejuaraan dari tim Sacramento Kings berkat lemparan hebat Robert Horry pada detik-detik terakhir. Tim Los Angeles Lakers pun menang dengan skor akhir 100-99, dan momen itu akan selamanya diingat oleh penggemar Lakers ketika melihat Staples Center.

 

Pada akhir pertandingan ini, tim Lakers dikalahkan oleh tim Grizzlies,  namun hal itu tidak mengubah rasa bangga yang ditunjukkan oleh para penggemar Lakers. Mereka keluar dari Staples Center tetap dengan wajah yang gembira dan masih mengenakan jersey-nya masing-masing dengan penuh kebanggaan. Tak terasa aku sudah menghabiskan lebih dari dua jam dalam Staples Center, dan kini waktunya untuk kembali dan beristirahat. Sungguh hari itu adalah salah satu hari yang paling mengesankan dan sebuah pengalaman yang sangat amat berharga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE