Selamat Datang, Cinta…

Hari ini hujan nampak sangat indah. Tiap tetesannya kunikmati dengan sendu. Jendela berembun tanda bumi telah basah untuk waktu yang lama. Namun, ada satu yang berbeda hari ini. Ya, kamu.

Advertisement

Kamu nampak sangat kebingungan di bawah rintik hujan. Payung hitam yang kamu pegang menambah karisma dirimu. Aku terus memerhatikanmu dari balik jendela. Kamu berjalan ke kanan, namun kembali ke tempat semula. Kamu berjalan ke kiri, kemudian kembali seperti semula. Kamu melakukannya berulang kali hingga membuatku tertawa kecil. Kamu terlalu lucu.

Apa yang kamu cari? Apa yang kamu tunggu?

Untuk beberapa menit, kamu berdiri tepat di tengah hujan. Berdiam diri sembari menutup mata seakan mencari cara untuk kembali pulang. Sedetik kemudian, payung di tanganmu jatuh ke tanah. Aku terkejut. Kenapa? Apa aku harus menghamburmu keluar dan menarikmu masuk? Tapi tak kulakukan saat seutas senyum kamu sunggingkan dari bibir tipismu. Aku makin tak mengerti.

Advertisement

Aku kembali memerhatikanmu yang kini mulai basah dari kepala sampai kaki. Membiarkan air hujan menggerayangi tubuhmu. Senyummu tak pernah luntur. Hingga kemudian kamu mendongak ke arahku dan membuka pelan matamu. Kamu tersenyum untukku.

Saat itu aku baru mengerti. Kamu berdiri untukku. Menimang-nimang perkataan yang tepat untukku. Mengumpulkan keberanian untuk berbicara padaku. Tak butuh waktu lama, kamu sudah membuatku jatuh cinta. Kamu membuat kupu-kupu di perutku terbang kesana-kemari. Hujan menjadi saksi keberanianmu dan kini aku berdiri tepat di hadapanmu.

Advertisement

Kamu masih tersenyum. Satu-satunya senyum termanis yang pernah kulihat. Kulitmu basah bermandikan air hujan. Aku masih bertanya pada diriku sendiri apa yang harus kulakukan selanjutnya saat kamu sudah mendekapku dalam diam. Terasa dingin dan hangat di waktu yang bersamaan.

Pikiranku berpusat padamu. Dengan aroma tubuhmu yang kian memudar, akupun tenggelam dalam cinta yang kamu berikan. Kini aku dan kamu telah menjadi pasangan bahagia di bawah hujan. Suasana sendu telah berubah menjadi haru. Kamu terlalu manis untuk kusia-siakan. Kamu terlalu berarti untuk kutinggalkan. Untuk beberapa alasan, kamulah lelaki yang selama ini kunanti.

Kita tak saling mengucap kata untuk waktu yang lama. Hanya deru nafas berpacu kencang dan degupan jantung yang terdengar. Aku bisa merasakan pelukanmu seketika erat dan saat itulah kamu berbisik pelan di telingaku. “Selamat datang, Cinta”.

Untuk lelaki manisku,

dengan payung cinta di tangannya..

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Your favorite 'Girl With Messy-brain Thinking' nomination.

CLOSE