Masih ada Jutaan Alasan untuk Bangkit dari Seribu Kegagalan

Tahun 2017 sudah tinggal hitungan minggu, masih cukup lama. Tapi tak akan terasa cepat bagi orang yang tak menunggu dan sebaliknya, akan terasa lama bagi orang yang sudah tak sabar menanti datangnya 2017.

2016 mungkin penuh dengan tangis, kegagalan, kebimbangan, dan kegalauan. Banyak hal menyedihkan yang mungkin saja mewarnai sepanjang 2016. Mungkin kau sering menyalahkan Tuhan atas apa yang Dia berikan kepadamu. Kau bilang bahwa Tuhan tidak adil, kau sudah berusaha hingga titik terhebatmu tapi hasil yang kau terima belum sesuai dengan harapanmu. Kau bilang bahwa Tuhan tak sayang padamu, karena Dia selalu memberikan cobaan yang menurutmu sangat berat itu. Hei, Tuhan Maha Tahu tentang usaha hebatmu itu, Tuhan Tahu, tapi kau harus menunggu. Dan tentang cobaan, bukankah di dunia ini bukan hanya kamu yang diberi cobaan? Apa kamu tak ingat bahwa Tuhan tidak akan memberi cobaan di luar kemampuan umatnya? Sekali lagi, Tuhan Tahu. Tuhan Tahu bahwa kamu bisa menghadapinya. Kamu hanya perlu pasang badan berkali lipat untuk melewati cobaan itu.

Di tahun 2016 mungkin kamu merasa jalanmu sangat terseok-seok, kau terjatuh bahkan hingga tersungkur. Kau sudah berusaha bangkit tapi rasanya kau belum sepenuhnya bangkit. Ada bagian dalam dirimu yang masih belum mau diajak untuk bangkit. Jika hal ini terjadi padamu cobalah tengok bahwa sudah sejauh ini kau melangkah. Harusnya tak ada alasan lagi untuk mengakhiri langkahmu. Apa tak sia-sia jika kau menghentikan langkahmu begitu saja? Hei, coba direnungkan lagi.

Sepanjang tahun 2016 ini mungkin kamu merasa belum mencapai apa yang menjadi targetmu. Kau merasa belum jadi apa-apa tapi hari demi hari terus berjalan. Kau sering mengucapkan kalimat “ah aku hanyalah serbuk-sebuk minuman sachet yang terbuang”. Hei, bukankah serbuk-serbuk itu masih bermanfaat di mata sekumpulan semut. Serbuk-serbuk sisa minuman sachet yang terbuang itu akan menjadi makanan bagi semut tersebut, yang artinya kamu memberi penghidupan bagi semut tersebut. Ya, kau masih bisa bermanfaat untuk sekitarmu, hal sekecil apapun itu.

Ada pepatah mengatakan bahwa rumput tetangga lebih hijau dibanding rumput sendiri. Di tahun ini mungkin kamu masih menyimpan rasa iri terhadap pencapaian orang lain. Kamu merasa masih stuck di sini saja. Padahal bagi orang lain kau sudah mencapai sesuatu yang belum bisa orang lain capai. Rasa iri yang semakin membesar itu membuatmu menjadi sosok yang ambisius. Tidak, itu tidak salah, menjadi ambisius bukanlah dosa besar. Yang salah adalah kau ingin mencapai sesuatu bukan untuk dirimu sendiri, kau ingin mencapai sesuatu hanya karena kau iri dengan orang lain. Pencapaianmu bukan kau tujukan untuk menaikkan kualitas diri, namun hanya untuk mengungguli orang lain. Jika terus seperti itu yang ada hanya akan menimbulkan penyakit hati. Kau menjadi orang yang tak bisa bersyukur atas apa yang kamu peroleh. Bukankah nikmat sekecil apapun harus kau syukuri? Maka Tuhan akan menambah nikmat yang berlipat-lipat lagi.

Apapun yang kamu rasakan di sepanjang tahun 2016, semua keputusan ada di tanganmu. Kamu yang sepenuhnya mengendalikan perasaanmu, bukan orang lain. Perasaan sedih, galau, bahagia, bersyukur juga sepenuhnya kamu yang mengendalikan. Namun, apa iya kamu mau sedih? Apa iya kamu tak ingin mensyukuri apa yang sudah kamu dapatkan di tahun kabisat ini? Apakah kamu akan terus-terusan meratapi kegagalan di tahun 2016 ini? Walaupun sepanjang tahun 2016 jalanmu terseok-seok, tersengal-sengal, terjatuh bahkan terjerembab, kau harus punya semilyar alasan untuk tetap bangkit di tahun 2017 nanti. Dan jangan lupa untuk terus bersyukur sepanjang hari. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Sedang memperbaiki niat dan menata hati