Sepucuk Surat Kecil Untuk Kekasihku

Teruntuk : kekasihku yang berbeda kota denganku.

Advertisement

Dirimu yang saat ini bersamaku, yang meninggalkanku pergi jauh di sana. Mengujiku dengan status LDR yang entah membuatku bimbang belakangan ini. Membuatku ragu ingin menyudahi semua hubungan ini. Yang kadang juga membuatku yakin untuk mempertahankanmu.

Maaf jika aku belum bisa menjadi yang terbaik di hatimu. Aku hanya menyusahkan dan membuatmu banyak berfikir buruk tentangku, tentang kepribadianku, dan tentang hatiku. Bertahan itu sulit, memperjuangkanmu pun lebih dari sekedar memakan banyak energi. Karena di sini aku tak bersamamu lagi, kau di sana dan aku di sini.

Maafkan pula aku tak sesempurna mereka yang pernah singgah di kehidupanmu. Kuhanya ingin kau tau saat tulisan ini kubuat, air mata bukan menjadi hal mustahil dalam kisah kita. Kau enggan lagi memberiku celah untuk berbagi rasa. Entah kenapa akupun tak begitu paham. Apakah kau tak cinta aku? Ataukah sudah ada penggantiku? Ataukah aku hanya tempat pengisi kekosongan hatimu?

Advertisement

Aku pun enggan ingin menanyakan perasaanmu. Karena jawabannya hanya sama dengan yang sudah lalu. Apa permasalahannya sekarang? Aku butuh dirimu untuk mengisi ruang kosong dalam hatiku ini. Namun apa yang aku dapat? Hanya rasa ingin selalu mengemis perhatian saja. Cinta apakah ini menurutmu? Apa cinta sejati ataukah cinta sementara yang tidak ada nilai plusnya?

Mungkin bukan hanya diriku wanita yang mengharapkan kepastian dari prianya. Masih banyak di luar sana wanita baik ataupun tidak baik yang sebenarnya mengharapkan perhatian tersebut. Aku tidak ingin mengemis perhatian darimu. Diam adalah cara terbaik untuk membuktikan dan mengungkapkan sesuatu.

Kau bilang semua akan indah seiring berjalannya waktu. Baiklah, aku akan mencoba dan belajar darimu. Tentang kebahagiaan yang akan datang seiring berjalannya waktu. Dan aku akan belajar mencoba mengerti tentang keberadaan kita yang jauh saat ini. Aku dan dirimu hanya butuh celah kecil untuk saling membuka hati dan saling mencintai dengan tulus.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyemangat hidup adalah kita sendiri.

3 Comments

  1. Nia Kurnia berkata:

    Terimakasih Hipwee 🙂

CLOSE