Setahun Kemarin, Pohon Berbunga dan Sebelum Hujan di Bulan Juli

''Hari ini sama seperti setahun kemarin saat pohon pelindung jalan di kotaku sedang berbunga dengan indahnya. Aku terkagum-kagum melihat keindahannya,warnanya merah terang dan pohonnya besar tinggi sekali mengambang ke langit yang biru.

Setiap aku melewati jalanan itu yang kanan kirinya di tumbuhi pohon besar dan tua, namun baru kali ini aku sadar pohon yang besar dan tua itu bisa begitu indah tatkala ia berbunga dengan lebatnya. Pada akhirnya suatu sore aku putuskan untuk berhenti sejenak di bawah pohon berbunga ini dan aku menatap menengadah dari bawah melihat bunganya yang mekar dan indah sekali. Membuat jiwaku seperti terhibur akan keindahan bunganya yang begitu ramai bergelantungan di setiap ranting hingga ujung pohon itu.

Akhirnya aku abadikan keindahan itu dengan jepretan kamera dari handphoneku dan aku senang sekali ketika melihat setiap hasil gambar hasil fotoku itu. Namun tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung kemudian rintik hujan pun mulai membasahiku tetes demi tetes hingga ku putuskan beranjak pergi dan meninggalkan pohon berbunga itu. Sesampainya aku dirumah aku kembali melihat potret pohon berbunga itu dan aku teringat kepada kisahku yang telah berlalu dan juga dia cintaku nan cantik yang pernah mekar di bulan Juli tepat setahun yang lalu.

Betapa bahagianya hati ini sama seperti saat itu di mana aku menemukan cinta yang indah di bulan Juli sama seperti hari ini ketika hati ini di buat kagum oleh pohon yang hanya berbunga dan mekar di bulan Juli. Namun keesokan harinya di saat melintas di jalanan itu aku melihat semua bunga itu berguguran ke tanah dan aku merasa sedih karena hujan kemaren telah memisahkan bunga dan pohon itu. Sama seperti akhir kisah cintaku setahun kemarin yang berguguran dan luluh lantak hingga berserakan yang sampai saat ini masih ku kumpulkan semua kepingannya untuk cintaku yang baru.

Pohon berbunga ini membawaku kembali kepada cinta itu,cinta yang sangat ku banggakan dan ingin jadi cinta terakhir di hidupku tapi seleksi alam dan takdir berkata lain. Semuanya berubah ketika cinta itu kehilangan makna dan sayang kehilangan rasa sama seperti pohon ini saat sore tiba langit mendung dan kelam semua bunganya berjatuhan ke jalanan dan hancur terlindas mobil dan terinjak pejalan kaki.

Tapi aku salut pada pohon ini sedikitpun dia tak pernah menangisi bunganya yang jatuh berserakan,dia tetap berdiri tegak menengadah ke langit seakan dia berkata,Takdir mungkin memisahkan kita dengan sesuatu yang kita sayang tapi waktu akan menggantikannya dengan yang lebih indah dari sebelumnya di saat yang tepat.

Aku semakin mengerti dan belajar pada pohon ini dia begitu ikhlas merelakan bunganya yang indah berguguran satu persatu. Padahal bunga itu di tunggunya begitu lama, mulai dari putik hingga mekar dan pada saat bunga itu mekar dengan indahnya. Tiba-tiba hujan datang dan memisahkannya ranting pohon dengan bunga tanpa ada kata perpisahan yang indah dari sibunga yang telah di jaga oleh si pohon hinga mekar dengan cantiknya.

Setelah aku melihat kokohnya pohon itu sehabis di tinggal bunganya yang indah, Aku semakin sadar karena tak ada yang abadi meskipun kita telah melewati hal-hal indah bersama dan berjanji untuk menaklukan dunia sampai akhir. Namun, kita tak akan bisa mengalahkan takdir, karena takdir punya caranya sendiri dan Tuhan tahu mana yang kita butuhkan dan bukan yang kita inginkan.

Karena kalau Tuhan memberikan semua yang di inginkan manusia, manusia tak akan pernah merasa puas dan Tuhan tahu yang terbaik untuk kita. Intinya syukuri apa yang kita punya hari ni dan nikmati apapun itu yang kita rasakan saat ini dan tetap jadi yang terbaik, setidaknya buat diri kita sendiri untuk menyambut sesuatu yang indah di hari depan.

Percayalah seseorang yang sabar dan pantang menyerah akan melalui hal-hal yang hebat yang akan membuatmu lebih dewasa dalam bersikap dan memahami hidup ini lebih indah dari yang kita fikirkan dan kita tak sia-sia pernah terlahir di dunia ini apalagi di negara yang indah ini.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Thank you for the bloody rose