Stalking Mantan, Boleh Gak Sih?

Dipungkiri atau tidak, setiap dari kita pasti pernah jatuh hati dengan seseorang. Meski ada sepenggal lirik "Lebih baik bangun Cinta, daripada jatuh Cinta".

Advertisement

Namun, meski dari kita ada yang mencicipi indahnya masa muda dengan berpacaran tapi banyak juga yang hanya sekedar jatuh hati tanpa pernah berpacaran. Jangankan berpacaran, menyatakan rasa suka pun seperti pertarungan hidup dan mati. Rasa malu yang tak terbendung, membuat gerogi sampai keluar keringat dingin. Jadi teringat dengan sebuah adekan di anime, karena sangking geroginya sampai lidah pun tak berkawan. Maksud hati si heroin berniat menyatakan "Aku suka kamu" menjadi "Aku penggemarmu", alhasil si hero yang seorang mengaka malah memberikan tandatangan layaknya sang idola kepada si penggemar. Jadi, kepalang gagal deh.

Namun, tahun berganti tahun. Dimana ada petemuan, pasti akan ada perpisahan. Meski sudah lama terlupa, terkadang kenangan yang ada masih menyempil di sudut memori hati. Alhasil di zaman yang serba canggih ini, stalking pun menjadi hal yang acap kali dilakukan.

1. Stalking bukannya senang malah membuat hati makin pilu

Ketika rasa ini masih miliknya.

Advertisement

Pernah tidak kamu mendengar kabar tentang si dia setelah sekian lama tak ada kabar kemudian ada yang berbisik di telingamu "ayo, kamu kepo kan? kenapa tidak coba bukan laman sosmednya!". Pasti pernah kan? Kemudian yang kamu lakukan adalah langsung membuka laman sosmed si dia, dan ternyata…. dia sudah ada yang punya, sedangkan kamu? Kamu masih menjadi jomblo berkarat! Seketika, harapanmu yang masih besar kepadanya langsung jatuh terhempas ke atas tanah.

2. Stalking mantan malah buat rasa percaya diri makin jatuh

Jatuhlah rasa percaya diri ini.

Advertisement

Kamu sudah bangga nih, jadi mahasiswa di PTN bergengsi dengan jurusan yang katanya orang-orang wah. Kamu menikmati kehidupan kampusmu. Atau kamu sudah merasa sukses ketika dirimu telah bekerja di tempat yang T.O.P., lalu terbesit di pikiranmu untuk stalking mantan dan ingin menunjukkan kepadanya bahwa dia menyesal loh melepasmu, namun ternyata hasil yang diharapkan malah terbalik.

Dia kuliah di luar negeri, di kampus yang lebih bergengsi. Dia sudah bekerja di tempat yang bahkan jauh dari jangkauan pemikiranmu, intinya teryata dia lebih T.O.P. lah daripada kamu, seketika yang tadinya niat pamer malah bak makan buah simalakama.

3. Stalking mantan membuat bulir air mata bergelinang

Tak berdarah, tapi kok dada ini terasa sakit?

Tanpa disadari atau tidak, ketika melihat laman sosmed yang sudah dengan si lain, kita jadi teringat dengan janji-jani manisnya dulu. Dan seketika air mata pun mulai mengalir, merutuk diri sendiri. Niat hati ingin menuntut janjinya, tapi apalah daya kini kita hanyalah butiran debu di jalur pantura.

4. Namun stalking mantan tak melulu negatif

Jika dia mampu, kenapa aku tidak?

Jika kita mampu berpikir dewasa, maka stalking mantan yang terlihat sudah lebih sukses dari kita akan membuat kita berjuang lebih keras. Jika dia bisa, kenapa kita tidak bisa? Dan membuktikan bahwa kita pasti bisa lebih sukses dari dia.

Stalking mantan juga akan mengasah rasa percaya diri kita, meski saat ini kamu menahan malu namun hal tersebut akan mengasah rasa percaya diri kita di bidang yang tak sama dengan mantan.

Dengan stalking mantan, maka kita juga akan belajar ikhlas. Menerima dirinya dengan yang lain. Dan semakin belajar untuk memantaskan diri. Ingat, meski kita tak bersama orang yang selalu kita selipkan namanya di setiap doa kita, bisa saja kita bersama seseorang yang dengan tekun menyelipkan nama kita di setiap doanya.

5. Menunggu tak selamanya salah

Menunggu kamu, tak seperti ku menunggu kereta lewat.

Jika kamu memang berniat untuk menunggunya, maka tetap pertahankan rasamu. Selalu berjuang untuk memantaskan diri sehingga ketika Tuhan mengizinkan mu akhirnya bersama dia, dia pun pasti sudah berada pada tahap yang pantas untuk bersamamu.

Eits, namun menunggu juga ada batasnya. Jangan sampai kamu menunggu bendera kuning tanda pasangannya telah tiada baru kamu gebet lagi dia. Iya, jika pasangannya dia yang duluan mendahului, tapi jika dia yang duluan dipeluk bumi kamu mau apa???

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE