Strategi Tolak Dampak Negatif Internet dengan Cara Meniru Keluguan Suku Samin

Masyarakat Samin juga tidak memperbolehkan menerima sumbangan dalam bentuk uang. 

Di era yang canggih ini, semua kalangan masyarakat mulai dari anak anak hingga usia tua sudah mengenal apa itu internet. Kini internet tidak hanya diminati dan digunakan orang dewasa, namun mulai dari taman kanak kanak kini orang tua telah mengenalkan dan memberi fasilitas teknologi berupa cellphone atau dalam bahasa Indonesia disebut gawai.

Advertisement

Pencegahan dampak negatif internet yang dilakukan orang tua terhadap anak sangat perlu dilakukan, dengan tujuan menghindari hal hal yang tidak diinginkan terjadi Dan dilakulan terhadap anak dengan alasan terbukanya internet. Dampak negatif internet seperti halnya penyebaran hoax, maraknya video porno dan terbuka luas bagi semua kalangan,  penipuan, aksi kejahatan dan ada pula hipnotis melalui media internet. Dengan permasalah dampak internet yang sangat membahayakan tersebut, muncullah inovasi baru yaitu melawan dampak negatif internet dengan sikap, sifat dan keluguan masyarakat/suku Samin.

Suku Samin atau ajaran Samin (disebut juga Pergerakan Samin atau Saminisme) merupakan salah satu suku yang masih ada di Indonesia dan cukup dikenal masyarakat indonesia . Masyarakat Samin adalah keturunan dari pengikut Samin Surosentiko yang sejak dahulu kala mengajarkan sedulur sikep, yaitu di mana mereka bersatu satu sama lain mengobarkan semangat perlawanan yang sangat gencar  di era penjajahan terhadap Belanda dalam bentuk bukan kekerasan (diluar kekerasan).  Alasan suku Samin menggunakan cara lain untuk melawan penjajah yaitu mereka menentang penjajah dengan hal kekerasan yang diketahui banyak menimbulkan dampak negatif seperti luka-luka, kematian hingga rasa kehilangan , oleh karena itu mereka menggunakan cara yang sangat menantang, unik dan mengesalkan.

Dari paparan pengenalan suku Samin tersebut bisa kita ambil hikmah bahwa dampak internet yang negatif bisa diatasi dengan yang pertama seperti orang Samin sebagai orang yang sangat lugu yaitu bersikap sewajarnya saya tidak bayak tingkah dan rasa ingin tahu yang mendalam tentang internet yang sangat luas, yang  kedua belajar menjadi orang yang polos seperti suku Samin yaitu selalu menggigat Tuhan sehingga dalam melakukan apapun seperti menggunakan internet tidak digunakan untuk yang dilarang dan melebihi umur. Yang ketiga yaitu belajar menjadi pribadi yang baik mampu menjauhi dan menilai mana yang positif dan mana yang negatif, tidak besifat jahat dalam menggunakan fasilitas internet,menggunakan internet dengan selayaknya dan sewajarnya saja sesuai kebutuhan, dan yang terakhir yaitu menjadi pribadi yang jujur seperti ajaran yang dipegang tangguh masyarakat samin yaitu manusia hidup harus memahami kehidupannya karena hidup sama dengan roh dan hanya satu kali dibawa abadi selamanya.

Advertisement

Menurut orang Samin juga, roh orang yang meninggal tidaklah meninggal, namun hanya meninggalkan pakaiannya dan hartanya saja. Bila berbicara harus bisa menjaga mulut, jujur, dan saling menghormati. Berdagang bagi orang Samin dilarang karena dalam perdagangan terdapat unsur “ketidakjujuran”. Seperti yang kita tahu selama ini internet menyediakan fasilitas jual beli online dimana didalam kegiatam tersebut banyak pribadi yang melakukan nya secara tidak jujur yaitu gambar yang mereka posting tidak sesuai dengan yang dijual akibatnya konsumen yang membeli tidak puas dan kecewa dengan barang yang depesannya.  

Masyarakat Samin juga tidak memperbolehkan menerima sumbangan dalam bentuk uang. Hal tersebut sebab ditakutkannya jual beli yang dapat merugikan salah satu pihak. Oleh sebab itu,  pandangan masyarakat Samin terhadap lingkungan sangat positif, mereka memanfaatkan alam (misalnya mengambil kayu) secukupnya saja dan tidak pernah mengeksploitasi. Hal tersebut juga dapat diterapkan pada kita sebegai manusia yaitu mengambil atau memanfaatkan internet hanya ada bagian yang positif, tidak mengeksploitasi hal hal negatif di internet, berperilaku jujur dalam transaksi maupun penyebaran informasi di internet.  

Advertisement

Cara cara tersebut dapat digunakan dan dimanfaatkan manusia dalam mengawasi dan mencegah dampat negatif internet. Selain itu Orang tua wajib membatasi akses anak-anak terhadap media digital serta harus mendampinginya. Untuk tingkat anak-anak bila Intenet dijalankan tanpa pengawasan dari keluarga, konten-konten negatif akan menjadi tontonan yang pada akhirnya merusak generasi muda bangsa Indonesia.

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE