Surat Terbuka untukmu, dari Aku yang Diam-diam Merindu: Hey Apa Kabarmu?

surat terbuka untukmu


"Kamu di mana?"

Advertisement

"Apa kabar kamu sekarang?"

"Tahukah kau bahwa aku rindu?"


Waktu terus saja berputar, detik berganti menit, menit berganti jam, dan hari pun kian berganti. Semakin lama, jarak antara kita semakin terasa. Bila kau tanya padaku, apakah aku rindu? Kukatakan padamu, iya sekarang aku rindu. Saat ini aku rindu kamu.

Advertisement

Sayangnya rinduku ini hanya perasaan searah, hanya aku yang merasakan. Rasanya, kamu tidak merasakan rindu yang sama denganku. Tiap rindu itu datang, aku hanya bisa berjuang. Berjuang membunuh dengan paksa tiap rindu yang hadir seketika. Ku bunuh dia dengan aktivitas dan rutinitas yang bisa kujalani. Semua kulakukan karena aku tak ingin menikmati rindu ini sendiri.

Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, tak terasa sudah empat tahun kita tidak bertemu. Bodohnya aku yang tidak bisa melupakan raut wajahmu. Kamu tidak rupawan, tapi kamu mudah untuk dikenang. Dan kini aku baru sadar, bahwa aku sudah terlalu dalam menyukaimu.

Advertisement

"Apakah aku kini sudah terlampau mencintaimu?"

Sejatinya aku masih tidak tahu, dan bila memang benar itu cinta mengapa semua ini terasa tidak adil. Mengapa harus kepadamu? Bila memang ini cinta, kurasa aku mencintai orang yang salah.

Jujur kukatakan aku tidak membencimu, sama sekali tidak. Karena kamu orang yang baik, bahkan terlalu baik. Kau baik padaku, juga kepadanya. Iya, kamu memang baik pada semua orang. Kau peduli kepadaku, kau juga peduli pada dia. Tapi, aku hanya ingin memiliki seseorang yang hanya peduli padaku saja.

Aku tidak membencimu, bagaimana mungkin aku bisa membenci orang yang humoris seperti dirimu. Kebahagiaan selalu menyelimutiku saat kita bersama. Kau banyak melontarkan lelucon dan aku banyak tertawa. Sayangnya, bukan hanya denganku saja kamu begitu.

Aku benar-benar tidak membencimu, aku hanya membenci perasaanku sendiri. Mengapa begitu sulit bagiku untuk melupakanmu. Aku sudah berusaha, tapi tetap saja berakhir sama. Kutemui banyak orang diluar sana, bahkan kutemukan pula orang yang kurasa sangat mirip denganmu. Tapi, rasaku padamu masih saja sama, tidak hilang walau sedikit pun.

Sejatinya rasa suka ini hanya aku yang memiliki. Begitu pula dengan rindu ini, biar aku saja yang menikmati. Teruslah berjalan maju dan jangan pedulikan aku. Karena sedikit rasa pedulimu itu hanya akan menggoyahkan aku, lagi.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Pemakan segalanya

Editor

une femme libre

CLOSE