Tanpamu, Aku Tetaplah Seorang Ibu

Tentu, aku tidak pernah melupakan bagaimana caramu menyakitiku. Caramu meninggalkanku dan memilih bersama perempuan lain. Kau yang menyakitiku telah memberikanku seorang putra, putra yang hadir lewat cinta kita. Namun, bukan berarti setelah semua luka ini, aku terjatuh dan tak ingin bangkit.

Advertisement

Aku sering mendengar kabarmu bersama perempuan lain. Aku begitu penasaran, apakah ia juga menikmati cintamu yang dulu kau berikan hanya untukku ? Jika iya, maka aku cemburu. Karna dari cintamu, lahirlah jagoan kita.

Aku telah bangkit, sayang. Ya, aku melanjutkan hidupku dan menjadi seorang ibu merangkap ayah untuk buah hati kita. Memang tidak mudah, cibiran serta remehan negatif mengenaiku selalu ada serta tidak mungkin aku dapat menjelaskan satu persatu kepada mereka tentang kenyataan.

Sayang, andai kau dapat melihat buah hati kita saat ini, kuyakin kau akan tersenyum puas karena jagoan kecil kita ini telah tumbuh melebihi ekspetasi kita. Kau tahu ? Aku tak keberatan menjelaskannya mengenai pentingnya potong rambut, mengajarinya bersepeda, menggendongnya saat jalan-jalan di kebun binatang, semua hal yang seharusnya menjadi kewajibanmu menjadi keharusanku.

Advertisement

Ia selalu bertanya, "Di mana Papaku ?", dan selalu kujawab, "Papa sedang bekerja di luar kota". Entah sampai kapan alasan itu bertahan, karena setiap waktu ia bertambah cerdas. Aku harus bersabar, sekalipun aku sudah tak sabar menjelaskan keadaan sebenarnya, tapi ia belum akan mengerti bagaimana caranya menyikapi semua ini.

Kuingin kau tahu, aku selalu menjaganya, merawatnya, menjawab semua pertanyaan ajaibnya, disitulah caraku membuktikan besarnya cintaku padamu.

Advertisement

Aku akan selalu mengabadikanmu direlung hatiku yang terdalam sebagai cinta. Dan aku tidak menghakimimu dengan apa yang terjadi sebab jika aku tidak bertemu denganmu maka aku tidak akan tahu rasanya menjadi ibu seorang jagoan.

Jangan pernah beranggapan aku tidak pernah merindukanmu karena sebenarnya setiap menatap jagoan kecil kita, aku seperti sedang menatap suamiku, suamiku yang dulu mengucap sumpah janji setia bersamaku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Penyiar Radio yang suka lupa jalan pulang tapi paling inget jalan menuju hatimu. Dikit dikit baper, dikit dikit galau, kadang bahagia, kadang juga dangdut.

CLOSE