Tentang Aku, Kau, dan Sepucuk Kenangan di Bawah Remang Senja: Rindu

Satu kalimat yang pasti akan diucapkan oleh setiap insan yang sedang berada dalam keadaan RINDU yaitu. "Andai waktu dapat diputar kembali".. Begitupun denganku saat ini, kau tahu? Kenangan beberapa tahun silam kembali membayang-bayangi hari-hariku. Entah apa dan siapa penyebabnya. Rasa sesak di dada kini kembali hinggap di tubuhku. Ingin rasanya aku kembali ke masa-masa itu. Masa disaat kita bersama-sama menghadapi kejamnya dunia, masa disaat kita bersama-sama mengalami suka dan duka, cinta, bahagia, rindu, sendu, kini menggebu kembali di kalbu.

Advertisement

Hai kamu, meskipun kini kisah kita telah usai, tapi percayalah ! Dalam hatiku hanya ada namamu. Dan kenangan itu, selamanya akan ikut menelusuri setiap jejak langkah hidupku.

Maafkan aku yang tak pernah bisa berhenti untuk mencintaimu. Jangan pernah salahkan aku dan perasaan ini. Terlalu banyak kenangan yang pernah kita lewati bersama. Ingatkah kamu, kita pernah melewati masa dimana saat itu hujan turun dengan derasnya, dan dengan besar hati kau memayungkan jaketmu di atas kepalaku. Dan akhirnya, kita berhasil melewati hujan bersama dalam satu atap dan satu derap langkah. Bukan merupakan suatu hal yang muluk-muluk memang, tapi sadarkah kamu ? sejak saat itu ku ukir namamu di dalam hatiku, kusimpan dengan erat, erat, dan lebih erat. Berharap tak akan ada aral yang nantinya memisahkan kita.

Sayang, maafkan aku yang tak pernah bisa berhenti untuk mencintaimu

Advertisement

Hidup bersama dengan bayang tentang dirimu, mengajarkanku arti sebuah perjuangan dan penantian.

Berulang kali kukatakan pada hatiku, ku katakan padanya untuk selalu tegar. Masa lalu saat denganmu memang sangat indah. Tapi bukan berarti setiap detik, setiap menit, dan setiap hariku kuhabiskan untuk mengenang masa lalu. Hal terbodoh yang sering aku lakukan saat "rindu" itu kembali muncul yaitu menitihkan air mata hanya karena sebuah lagu yang menjadi kenangan saat kita bersama dulu. Tapi aku sadar, jika takdir sudah menuliskan kita untuk bersama, maka ia tidak akan pernah berbohong. Aku selalu percaya, bahwa "Matahari tak akan pernah ingkar janji"..

Advertisement

Satu keyakinanku… bahwa kau matahari, tak akan pernah ingkar janji….

Meski senja kini telah berlalu, tapi apa kau tahu? kau dan bayangmu masih tetap hidup di dalam hatiku dan bahkan selalu, untuk selamanya.

Kau dan aku, kita yang dulu pernah melangkah bersama dalam satu derap, yang kini sudah seperti tidak mengenal antara satu sama lain. ketika kita bertemu, jangankan memberi salam, menatap sajapun enggan… Aku berharap semoga sekian masa, sekian cerita yang telah kita lewati bersama dapat kau kenang, walaupun kini langkah kita sudah tak searah, walaupun kini hati kita sudah tak seporos, walaupun kini rasa kita tak segaris.

Terima kasih kuucapkan padamu, yang dulu pernah mengisi hari-hariku. Kau yang dulu selalu menjadi orang pertama yang mendekatiku ketika dunia malah menjauhi ku, kau yang dulu menjadi orang yang tetap selalu berada disampingku ketika semesta mencemoohku, dan kau yang dulu selalu menjadi cahaya penerang di tengah temaram nya kehidupanku… Terimakasihh.. terimakasih untuk semuanya, terimakasih untuk bahagia yang kau beri, terimakasih untuk waktu yang telah kau selipkan untuk bersamaku, terimakasih untuk semua rasa, cinta, sayang, rindu, yang telah kau berikan kepadaku.

Bahkan kuucapkan pula.. terimakasih atas luka yang pernah kau beri, karena luka itu telah mengajarkanku apa arti kesetiaan dan kedewasaan. Kupastikan semua rasa, semua kisah, semua kenangan itu akan kusimpan dan kujaga. Tak akan kubiarkan orang lain menghapusnya….

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Wanita biasa yang selalu berusaha mengenggam dunia di tangannya dan menyimpan akhirat di hatinya. Romance addict (y), nokturnal, history. Si Pecinta Hujan, Senja, Bintang, dan Angin Malam.

CLOSE