Terima Kasih Padamu yang Dulu Pernah Ada dan Meninggalkan Luka

Aku sudah mulai melupakan kepedihanku yang cukup lama tersimpan dalam ingatanku. Walaupun aku tidak bisa melupakannya, setidaknya aku sudah bisa mengikhlaskannya. Kadang perasaan meyuruhku untuk menghubunginya, dan menanyakan kabarnya tapi dilain sisi logika memaksaku membiarkannya pergi,tidak mengetahui kabarnya. Alhasil, aku mengeluarkan air mata. Aku tidak bisa memahami kehendak hatiku.

Advertisement

Aku selalu berpikir ‘Mengapa aku tidak bisa melupakannya? Padahal dia telah mendapatkan penggantiku? Mengapa aku tidak bisa mengikhlaskannya? Padahal dia telah menyakitiku.’ Entahlah. Biarkan waktu yang menjawab.

Apakah salah mencintai dengan tulus? Apakah salah mencintai seseorang yang tidak mencintai kita? Biarkan aku mencintaimu dengan caraku sendiri. Caraku mencintaimu tidak akan menyakitimu, hanya melukai hatiku. Biarkan ini berjalan. Biarkan waktu ku berlalu untukmu. Aku tidak tau apa yang akan terjadi setelah ini. Biarkan waktu yang memberiku jawaban. Apa arti dari penantianku. Caraku tidak akan mengganggumu. Aku tau ini akan menyakiti diriku sendiri. Tapi apa yang bisa kulakukan? Apa bisa seseorang melawan kehendak hatinya? Mungkin sebagian orang bisa, tapi aku termasuk pada bagian sebaliknya.

Apakah hatimu selalu mengikuti keinginanmu? Aku ingin bahkan sangat ingin melupakanmu. Karna aku tau penantianku tidak akan membuahkan hasil. Namun hatiku berbeda. Hatiku seakan memaksa untuk mengingatmu lagi. Aku memang bodoh. Aku bertahan pada seseorang yang tidak membutuhkanku. Dan mengabaikan banyak orang yang menginginkanku. Cinta butuh pengorbanankan? Aku telah banyak berkorban. Bahkan hati yang telah terinjak injak masih aku buka untuk dirimu.

Advertisement

Bodoh dengan setia itu memang beda tipis. Seseorang bertahan pada orang yang menghianatinya. Bodoh kan?. Tolong beritahu aku cara melupakanmu, sama seperti caramu melupakanku. Bukankah itu terlihat sangat mudah?. Kamu sangat mudah melupakanku, bukan munafik, tapi kau sudah benar benar melupakanku. Beda dengan diriku. Aku munafik.

Aku berkata pada semua orang bahwa aku sudah melupakanmu, namun kau tidak pernah tau isi hatiku kan? Aku harap kau tidak pernah tau, itu sangat sakit. Biarkan aku merasakannya sendiri.

Aku sudah terbiasa dengan keadaan seperti ini. Biarkan ini kuhadapi sendiri. Aku sudah tidak butuh orang lain. Dan aku sudah tidak membutuhkanmu. Aku mencintaimu dengan caraku sendiri, dan biarkan aku melupakanmu dengan caraku sendiri, juga. Makasih atas segalanya. Terima kasih atas segala sesuatu yang kau berikan kepadaku. Semua momen bersamamu akan menjadi kenangan berharga kelak. Begitupun dengan penghianatanmu. Semuanya akan menjadi pelajaran entah esok atau kemudian hari.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

12 Comments

  1. Wiwit Kurniawan berkata:

    Cara terbaik menangani masalah ini adalah ikhlas. Hiduplah sesuai apa yang diinginkan Tuhan.

  2. Nur Uripah berkata:

    pas banget ini unch izin copas yak.. hehe

CLOSE