Teruntuk Kamu Cinta yang Tak Bisa Aku Miliki


Aku benci untuk mencintaimu


Advertisement

Mungkin seperti itulah kutipan dari lirik lagu naif yang berjudul benci untuk mencinta, ketika rasa cinta tak cukup kuat untuk menembus keadaan yang serba mengecewakan. Berawal dari senyum sapa indah dari seseorang yang bisa membuat hati ini kembali merasakan indahnya rasa berlambang hati itu. Setelah terlalu lama aku menjalani kekecewaan yang menimbulkan kelelahan yang begitu sangat membekas. Hati ini beku, dingin, dan gersang, bahkan ketika banyak cinta yang mendekat, dan banyak hati yang berharap, tapi semua itu tak cukup kuat untuk membuat hangat hati ini.

Sampai akhirnya setelah ratusan menit, ribuan detik, dan jutaan waktu terlewati, aku menemukan orang itu, ya.. orang yang bisa membuat hati ini kembali hangat dan menyemikannya. Lewat sebuah senyuman yang hanya beberapa centimeter, hati ini serasa kembali menemukan kehidupannya.


Hatiku mekar kembali, terhibur simfoni


Advertisement

Bagai simfoni yang mendadak mampu membuat alur langkah hati ini berirama kembali, dimulai dari perkenalan yang tak lama karena memang si pemilik senyum indah adalah rekan seperjuangan di tempat dimana rezeki dicari di sana. Naluri indah seorang lelaki adalah ketika mampu mengucapkan apa yang dirasakan saat itu juga kepadanya. Kebodohan seorang lelaki adalah ketika tak melihat situasi dan kondisi saat itu. Sampai akhirnya rasa ini benar – benar tersampaikan secara lugas dan percaya diri.

Indah dan memang indah, namun seketika berlumur darah. Betapa hati ini seperti ketiban cecak sak blandare (kejatuhan cicak berikut dengan penyangga rumah). Betapa tidak, ketika dia berkata bahwa dirinya sudah terikat dengan kilauan emas di jari manisnya. Sakit memang sakit, kecewa sudah pasti iya, kenapa pada saat hati ini kembali merasakan indahnya cinta lalu seketita hancur lebur kembali oleh kilauan cincin ikatan yang begitu silaunya aku memandanginya.

Advertisement

Memang tak terungkap rasa kecewaku, namun dia sudah pasti tahu. Aku tak berhenti karena aku juga ingin mengungkapkan semuanya lewat komunikasi yang sudah aku rencanakan dari awal untuk mengetahui isi hatinya. Namun diri ini tetap sadar aku tak boleh terlalu menginginkannya, sejauh apapun aku berangan, segila apapun aku meyakinkan, tetap, semua tak akan mengubah keadaan.

Hari demi hari dijalani dengan pasti, kepastian bahwa kita akan berpisah pada waktunya nanti, berpisah dari keadaan yang memang sudah terpisah. Lalu, ketika aku mencoba untuk pergi darinya, hati ini tak sanggup, dan dia pun tak kuasa, bisa apa diri ini? Bukan ketegasan yang berpihak saat ini, tapi kelemahan yang terjadi. Hati menjadi lemah disaat cinta mulai goyah, ketika saling merasakan


Inilah yang seharusnya kurasakan, cinta yang selama ini aku nanti, lalu datang disaat yang tak pernah aku ingini.


Menjalani hari yang sudah pasti akan berujung pada kekecewaan memang sulit, tapi senyum tetap terpancar indah dari dua insan yang bodoh ini. Setidaknya tersenyumlah walaupun tangis memaksa hadir disaat malam menuju peraduan.

Tiba saatnya aku dan dia harus benar – benar lepas dan keluar dari zona ini. Tak akan baik jika terlalu lama, dan tak akan indah jika dipaksakan untuk bersama. Tak akan mudah untuk kulupakan, tapi inilah kenyataan cinta yang harus aku rasakan, dan sekali lagi untuk ketiga kalinya aku merasakan hal yang dengan ending yang sama.

Berbahagialah dengan jalanmu saat ini, Allah maha tahu apa yang kita rasakan selama ini, aku tak akan memaksamu untuk bisa bersamaku, aku tak memaksamu untuk selalu menjaga hatiku, karena hatiku tak pernah sejahat itu. Carilah keindahan dari setiap sisi rasa kecewamu, jangan kau bohongi hatimu dan hati siapapun. Karena cinta yang sesungguhnya adalah cinta yang mampu menerima segala kekurangan dan mampu memberi sebuah keyakinan. Bismillahkan setiap langkah yang kau tempuh, jangan ragukan kekuatan Allah, karena Allah maha segalanya. Ceritakanlah dalam sujudmu walaupun Allah sudah tahu, karena sebaik – baiknya tempat untuk berteduh adalah Allah. Semoga ini menjadi pelajaran yang berharga untuk dirimu dan sudah pasti juga diriku. Aku akan tetap mencintaimu lewat doa – doaku, dan akan aku pastikan kau jauh lebih bahagia nanti daripada kondisi gamangmu saat ini.

Pergilah cinta

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

ungkapkan dengan coretan

CLOSE