Teruntuk Kamu yang Pandai Merayu, Selamat! Kamu Berhasil Buatku Jatuh Cinta Lalu Terjatuh

Untukmu yang pandai merayu


Jangan kamu goyahkan karang yang ada di lautan. Jangan kamu goyahkan prinsip untuk tak terlalu berharap.


Advertisement

Kamu kira aku tak peduli, saat kamu katakan aku itu cantik, suka padaku dan gombalan-gombalan receh. Ya, seperti yang kamu lihat aku baik-baik saja, tak satupun kalimatmu kujawab karena aku tahu itu hanyalah bercanda. Namun, apakah kamu sadar diam-diam aku berharap padamu. Diam-diam pula aku mengamati gerik-gerikmu dan selalu mencoba menebak apa yang ada dalam pikiranmu. 

Prinsipku mulai goyah, candaanmu yang tiada lelah membuatku kagum bercampur kesal. Ah kamu, aku hanya ingin berteriak. Kapan secepatnya berakhir? Tapi ternyata hati berkata sebaliknya, semoga ini tetap berlanjut. Apa ini yang dinamakan sekeras apapun aku menolak toh ujung-ujungnya aku sendiri yang berharap.

Sungguh ini adalah kebodohan yang kulakukan. Padamu orang yang salah. Mudah bagimu merayu siapapun yang kamu mau. Namun, saat rayuan lima menitmu padaku, aku kepikiran berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Duh, jangan sampai bertahun-tahun. Kecewa, kesal dan marah, tapi aku bisa apa?

Advertisement

Semakin mencoba melawan tentang rasa ini untukmu orang yang salah. Bahkan terlampau salah mengharapkanmu yang belum tentu menjadi milikku. Rasa itu semakin membuncah berubah menjadi rindu. Kamu, ah kamu bisakah kamu memberi solusi untukku? Tentang candamu yang berubah menjadi rindu.

Kamu memang bukan makhluk Tuhan  pertama yang ku kagumi. Tapi kamu adalah makhluk yang pasti sulit kulupa. Bagaimana bisa jika hari-hariku selalu berjumpa denganmu. Kamu yang penasaran. Kamu yang hanya ingin tahu akan seberapa besarkah rasa tak peduliku, rasa cuekku. Kamu yang terus menerus membuatku gusar bercampur harap. Tak takutkah jika yang giliran berharap itu kamu. Pasti kamu akan merasakan pula yang aku rasakan resah bercampur gelisah.

Advertisement

Aku tak berharap banyak. Aku takut kecewa. Tak apa jika kamu memang bukan untukku. Tak apa pula jika hadirku tak pernah kamu anggap aku akan jauh lebih bersyukur. Setidaknya kamu tak merisaukan hatiku. Aku hanya butuh satu. Diamlah, jika berada di dekatku itu saja tak lebih. Bukankah itu terlampaui mudah untukmu, iya kan? Namun sayang kamu tak akan pernah mendengar maupun mengerti. Dariku untukmu.

Terima kasih setidaknya itu adalah kalimat sok bijak yang bisa kukatakan. Akan hadirmu yang sedikit merisaukan. Selamat kamu telah berhasil membuat aku cinta dan jatuh. Satu hal yang tak akan pernah kubiarkan, biarlah rasa ini menjadi milikku. Menikmati manis dan rasa sakitnya. 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Gadis manis yang masih merangkai mimpi

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE