Teruntuk Kamu yang Pernah Menjadi Isi dalam Doaku, Terima Kasih Atas Segalanya

Maka izinkan aku juga untuk bahagia meskipun alasan bahagia aku saat ini bukan kamu lagi

Dear kamu yang pernah menjadi isi doaku,

Advertisement

Ada yang ingin aku utarakan kepadamu. Semenjak kepergianmu, dia hadir ke dalam hidupku, dia selalu ada di setiap hari-hariku, dia selalu berusaha membuat aku tertawa, dia selalu berusaha mengalihkan perhatianku disaat aku kembali teringat tentang kamu, dia selalu berusaha membuat aku kembali kuat berdiri disaat aku kembali rapuh karenamu. Semakin lama aku mengenalnya, semakin lama aku melewati hari-hari dengannya, semakin lama aku berbagi cerita dengannya, semakin aku merasakan nyaman kepadanya, aku memang tak tau rasa apa ini sebenarnya. Kagumkah? Sukakah? Atau entahlah apa itu, yang aku rasa saat ini, aku nyaman bersamanya. Aku nyaman bisa tertawa bersamanya, aku nyaman bisa mendengar suaranya, aku nyaman karena dia berusaha membawa aku ke dalam dunianya yang memang sama dengan duniaku yang pernah hilang. Aku nyaman karena aku bisa tertawa lepas bersamanya. Aku nyaman karena tak pernah ada tuntutan apapun untuk bisa menjalani hari bersamanya.

Maaf jika akhirnya saat ini aku mulai mengharapkannya. Maaf jika akhirnya aku mulai menggantikan namamu dengan namanya disela-sela doaku. Aku tak berharap banyak padanya. Namun jika memang ternyata ini jalan yang Allah takdirkan untukku, jika memang dia adalah seseorang yang Allah kirimkan sebagai penggantimu, semoga segala sesuatunya dilancarkan, dimudahkan dan disegerakan oleh Allah. Namun, jika memang ternyata Allah masih menakdirkan kamu sebagai jodohku, aku berharap semoga rasa ini masih ada untuk kamu. Namun jujur saja, saat ini sebagian hati aku sudah tak lagi ingin mengingat tentangmu. Rasanya terlalu sakit untuk mengingat semua yang telah kamu lakukan kepadaku. Rasanya terlalu sakit untuk mengingat semua pengkhianatan yang telah kamu lakukan. Rasanya terlalu sakit untuk mengingat semuanya. Aku yang berjuang mati-matian untuk mempertahankan kamu dan kamu yang mati-matian untuk membuat aku menjauh darimu. Aku sudah cukup lelah, bukan aku tak ingin berusaha lebih keras atau lebih lama lagi menunggumu. Namun, aku rasa semuanya sudah cukup sampai di sini, aku rasa semuanya sudah jelas dan tak ada lagi yang perlu aku tunggu. Tak ada lagi suatu hal yang menahan aku untuk tetap berdiri di sini.

Advertisement

Kamu sudah bahagia dengannya. Maka izinkan aku juga untuk bahagia meskipun tanpa kamu. Meskipun alasan bahagia aku saat ini bukan kamu lagi. Terima kasih, kamu memang pria yang terbaik yang pernah aku kenal dan aku tak akan pernah melupakan itu. Doaku saat ini hanya semoga kita berdua bisa berbahagia meskipun kita sudah tidak bersama. Meskipun alasan kita untuk bahagia bukan lagi kita. Semoga setelah ini kita masih bisa tetap tersenyum dan tertawa bahagia, meskipun alasan kita tersenyum dan tertawa bukan aku atau kamu lagi. Terima kasih yang tak terhingga untuk semua pengorbanan yang telah kamu lakukan untuk aku. Terima kasih. Jika suatu saat nanti kita dipertemukan kembali, mari kita bercerita tentang kita yang pernah mempunyai hubungan baik sebagai sahabat, sebagai keluarga.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Seorang manusia biasa yang memiliki hobby membaca, mendengarkan music, bermain game dan mengobrol dengan 3 binatang peliharaannya.

CLOSE