Teruntuk Suamiku, Terimakasih Telah Memilihku

Aku sayang sama kamu mas…

Advertisement

Aku tidak lagi peduli perkara dulu kamu memilihku karena aku perempuan pilihan orang tuamu. Sudah aku buang jauh-jauh pemikiran bahwa dahulu kamu terpaksa memilihku.

Sempat terbersit rasa bersalah dalam hatiku, manakala ku tahu jauh sebelum pernikahan kita kamu telah menjatuhkan hati pada beberapa gadis pilihanmu. Aku tahu kau telah mencoba mencari dan menapaki satu demi satu perjalanan cintamu dengan perempuan-perempuan pilihanmu kala itu. Hingga pada akhirnya kau harus menyerah pada upayamu, hanya demi gadis seperti diriku.

Maafkan aku…

Advertisement

Sungguh bukan maksudku mengusik upaya pencarian cintamu, terlebih merusaknya semata demi ego dan ambisiku. Bukan niatku menjebakmu dalam pernikahan yang mungkin tak sesuai kehendakmu.

Kala itu aku hanyalah seorang gadis kecil yang baru saja menapaki fase awal kedewasaanku mas. Sama sepertimu, aku juga pernah mencoba merangkai impian untuk menua bersama pilihan hatiku. Nyatanya upayaku pun tak berhasil, entah sekeras apapun aku coba meredam egoku, tetap saja selalu ku temui jalan buntu pada tiap kisah asmaraku.

Advertisement

Hingga suatu ketika aku temukan harapan pada sosokmu. Seseorang yang bahkan sebelumnya tak pernah terlintas dalam pikiranku. Aku memang telah lama mengenalmu, mendengar banyak cerita tentangmu lewat mereka yang jauh lebih mengenal dirimu. Tapi untuk hidup bersama denganmu, rasanya tak pernah terbersit dalam benakku. Itulah kenapa aku pun sempat ragu menjatuhkan pilihanku padamu.

Tetapi rupanya semesta selalu punya cara untuk menyatukan dua anak manusia mas. Sekeras apapun kita menentangnya, sekuat apapun kita berusaha menjauh, hati selalu berhasil menemukan jalannya kembali.

Dan ketika aku mulai yakin akan sosokmu, perlahan ku bangun asa lewat doa yang tak pernah putus ku pinta. Kau mungkin tak menyadarinya, bahwa dulu (hingga kini dan semoga selamanya) namamu selalu setia mengisi tiap lantunan doaku pada Yang Maha Esa.

Aku berusaha tidak lagi peduli dengan apa yang mendasari pilihanmu akan diriku mas. Tak lagi mencemaskan perjalanan cinta yang kau lalui sebelum mengenalku. Yang aku percaya, mereka hanyalah bagian dari masa lalumu. Karena kini apapun yang terjadi kau telah memilihku, mempercayakan sisa usiamu bersamaku.


Pada akhirnya, aku mensyukuri setiap skenario yang Dia tuliskan untuk kita. Aku bersyukur pada akhirnya kaulah yang menjadi tambatan hidupku. Aku berterima kasih karena pada akhirnya kau pun menjatuhkan pilihanmu pada gadis sepertiku.


Aku menyayangimu mas dan berjanji untuk mengabdikan sisa umurku untuk menjadi istrimu, ibu dari anak-anakmu. Seperti janjimu di hadapan orangtuaku untuk senantiasa menjagaku di sisa umurku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Saya adalah seorang tenaga kesehatan di Jawa Tengah. Sedang dan berharap dapat terus belajar segala sesuatu yang bermanfaat untuk diri sendiri keluarga, dan masyarakat. Saya juga coba berbagi di www.advicena.com. Silahkan berkunjung dan saling berbagi Salam Sehat.

CLOSE