Teruntuk Wanita di Masa Lalu Kekasihku

Kepada wanita yang telah bersama kekasihku di masa lalu. Hai, gadis di masa lalu kekasihku, entah siapa dan berapa jumlahnya.

Bukan, tidak, aku tidak menyapa untuk berbasa-basi, bukan juga untuk membenci, hanya ingin mengutarakan isi di hati.

Aku juga ingin berterima kasih padamu setidaknya telah menjadi bagian dari masa lalunya dengan baik, pernah menyayanginya, berbagi cerita, tawa, canda, suka dan duka bersamanya, mengisi hari-harinya sebelum aku kini bersamanya. Aku tidak memungkirinya dan sedikitnya telah berpengaruh dalam membentuk karakternya yang sekarang. Ya, kamu beruntung bisa menjadi yang terlebih dulu bersamanya betapa irinya ku akui, tapi itu bukan berarti aku tidak beruntung sekarang.

Sedikit banyaknya aku tau tentangmu, orang yang pernah dicintai dan diperjuangkan sebagai pendampingnya oleh orang yang kucintai sekarang ini. Ya aku sudah menerima kekasihku dengan kenyataan telah memiliki kenangan masa lalu denganmu. Tidak, bukannya aku takut atau tidak percaya diri untuk tetap menjadi pendampingnya, aku percaya dengan segala yang terjadi adalah garis takdir Tuhan dan sebagai manusia kita hanya mengupayakan, bukankah masa lalu tempatnya di belakang untuk dijadikan pengalaman dan pembelajaran untuk saat ini dan untuk masa depan, yang bilapun datang kembali belum tentu seindah pengandaian dan khayalan. 

Kini, orang yang telah menjadi kekasihmu di masa lalu telah bersamaku. Kami telah cukup lama bersama, kaupun tau itu. Betapa bahagianya kami telah bisa bersama, lagi lagi terima kasih telah membuka jalan untuk kami bisa bersama, terlepas masalah apapun yang terjadi di antara kalian.

Aku percaya ada campur tangan Tuhan di sini, jangan jadikan aku seolah orang ketiga hanya karena kamu lebih dulu bersamanya, sedangkan aku tidak pernah tau tentangmu sebelum aku bersamanya sekalipun aku berusaha mencari tau tentangmu jauh sebelumnya aku telah mengenal kekasihku dengan baik. Hubungan kami mengalir begitu indah, apapun yang telah terjadi pada masa lalunya aku mencoba menerimanya dan yang pasti dia baik bagiku.

Bukankah aku pernah berkata selesaikan jika memang ada yang belum selesai. Faktanya sudah lama kaupun telah memilih bersama orang lain yang kau puji-puji sebagai pendampingmu yang lebih baik, tapi kenapa kau seolah masih menggantungkan harapan dengan kekasihku? Untuk apa, apakah kau menyesali karena dia telah bersamaku? Begitulah penyesalan selalu datang belakangan, yang pantasnya dijadikan pelajaran untuk tidak mengulang kesalahan.

Munafiknya kamupun tidak mengakui itu dan aku pun tau kamu masih saja berusaha menjalin komunikasi dengannya berusaha menghubunginya dan berkirim pesan padanya. Tak apa kalau untuk bertanya kabar yang sewajarnya, hanya saja isi pesanmu selalu menyiratkan untuk memintanya mengingat masa-masa ketika kalian masih bersama, memintanya untuk memberikan ucapan ulang tahun padamu, dan hal-hal yang membuat aku kesal rasanya.

Sering juga kaupun menceritakan apa yang telah terjadi di antara kamu dengan kekasihku dulu, bagaimana sikapnya padamu, hal-hal yang telah dia berikan, dan kenangan indah untukmu, itu cukup menyayat hatiku, tapi lagi-lagi aku mencoba berfikir positif, seindah apapun faktanya itu hanya dulu atau mungkin kau hanya ingin memanasi hati ini saja. Entah apapun itu tujuannya yang pasti aku cukup meyakini dengan segala bukti yang telah kekasihku beri dia hanya mencintaiku kini.

Sebagaimana perempuan pada umumnya, aku juga memiliki rasa cemburu, cemburu ini kuat sekali. Bukan karena aku tidak percaya pada kekasihku tetapi karena aku mencintainya, wajar sekali rasanya aku cemburu jika melihat apa yang telah kau lakukan. Aku percaya pada kekasihku dan setiap kali engkau menghubunginya ada rasa sakit di hati, sesak rasanya. Sadarilah seandainya kamu menjadi aku. Jika cukup sulit untuk menghargai kekasih mantanmu ini, setidaknya hargailah orang yang telah berada di sampingmu sekarang ini.

Jangan lakukan hal yang tidak ingin orang lain lakukan juga padamu.

Aku tidak memintamu untuk melupakannya kenangan itu, tapi meminta padamu untuk menerimanya, menerima kenyataannya kalau ada aku di sampingnya yang harus kamu hargai sebagai pendampingnya yang sekarang

Dan Sayang, aku percaya padamu. Jangan ciptakan trauma baru dalam hubungan ini.

Masa lalu biarlah masa lalu..

 

 

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Hamba Allah yang... (banyak sekali inginnya)

9 Comments

  1. Fanbul Prabowo berkata:

    Sedih bacanya :”)

  2. Nesya Juliana berkata:

    Jangan terlalu ditanggapi mantan yang ga bisa move on gitu.
    Coba baca artikel berikut. Pas banget kayanya! Heheh ^^

    https://www.hipwee.com/list/mantannya-si-pacar-masih-kerap-ganggu-girls-jangan-ikut-ikutan-alay-simak-5-cara-ampuh-menghadapinya/