Teruntukmu, Manusia yang Sangat Sulit Kulupakan

Berkali-kali mereka menganggapku bodoh,berkali-kali juga ku anggap ucapan mereka hanya angin lalu.

Iya tuan. Disetiap detikku, ruang kosongku selalu penuh dengan ceritamu. Tangan-tangan kecil ku pun tak segan menari-nari diatas qwertynya dan menceritakan tentang dirimu. Seakan tak ada topik lagi yang harus aku bahas setiap harinya.

Bosan? Tentu saja.

Aku bosan pikiran ku selalu dipenuhi tentang dirimu. Tentang kita. Bahkan efeknya aku tak lagi berselera untuk mencintai siapa-siapa. Ya walaupun sekarang ada satu nama lelaki yg sedang mengisi kekosongan hatiku. Tapi tetap saja hatiku tetap terasa kosong. Dan faktanya aku tak benar-benar mencintai pria itu. Aku masih saja mengingatmu ya bahkan kamu melirikku saja sudah tidak lagi.

Tahukah kau . Sudah banyak pria ku jauhi hanya karena aku masih belum bisa melupakanmu. Dan sekarang aku memberanikan diri membuka hatiku untuk yg lain. Tapi kenapa tuan, kau masih saja hadir dalam otakku, dalam pikiranku. Ingatan tentangmu terus saja berputar2.

Ini tidak adil tuan. Tidak adil untuk lelaki yg sedang ingin membahagiakanku. Banyak yang bilang. Untuk melupakan seseorang kadang kita butuh orang lain. Sekarang? Bukankah ini tidak adil baginya. Bagaimana bisa aku mencintai laki-laki lain sedang hati dan pikiranku masih terus memikirkanmu.

Meninggalkannya pun hanya akan menyakitinya. Dan aku akan kehilangan sosok yg luar biasa hanya karena aku masih belum bisa melupakan segala macam tentangmu. Tidak, aku tidak menyalahkanmu atas rasa yang masih ku rasakan tuan. Aku akan menyalahkan diriku sendiri kenapa masih saja bertingkah bodoh dengan terus mengingatmu. Semua terjadi memang karena kebodohanku yang seakan tidak ingin lepas dri jeratan ingatan masalalu bersamamu.

Aku memang tak tau betul bagaimana perasaanmu terhadapku sekarang. Dan aku tak ingin tau.
Bagaimana ini tuan. Aku kalut dengan rasa yang ada. Kenapa melupakanmu jadi sesulit ini.
Kenapa tuan? Katakan.
Kenapa kau tancapkan duka padaku. Kenapa?

Apa salah ku terhadapmu dulu. Apa yang sudah ku lakukan padamu sehingga kau dengan kerasnya menancapkan belati pas didadaku. Sakit tuan. Semua terasa sakit dirasa sendirian. Sikap mu yang tidak peduli semakin memperdalam tusukan itu. Kamu menikamku selayaknya kamu tidak lagi berfikir bahwa aku adalah wanita yang sangat kau cintai.

Lihat akibat ulahmu tuan berkumisku. Aku bahkan menyakiti perasaan orang lain hanya karena aku belum bisa melupakanmu. Lihat itu. Tanpa sengaja aku pun sudah sangat melukainya.
Dan kau tuan. Kau sama sekali tidak ada pertanggung jawaban untuk memperbaiki semuanya. Kau bahkan seakan sudah tidak memperdulikan aku dan perasaanku terhadapmu.

Kemana empati mu dulu tuan. aku hanya ingin melupakanmu dengan tenang. Bukan dengan cara seperti ini. Aku ingin melupakanmu tanpa harus merasa sakit lagi. Aku ingin melupakanmu dalam keadaan yang benar-benar kita akan saling melupakan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Menulis akan sulit jika dipikir sulit,menulis akan lama jika dipikir lama-lama,orang menulis ditulis dulu baru disunting,bukan disunting dulu baru ditulis