The Great Padar – Amazing Sunrise!

'Manaaaa? Katanya mau ceritain Padar??'.

Advertisement

Daaan.. Sudah ditagih-tagih cerita apiknya Pulau Padar dan pulau-pulau kecil lain di Flores. hehe. Iyasi, rencana mau nulisin perjalanan sekian hari Live On Boat (LOB) ke Flores beberapa bulan lalu. Travel blogger juga bukan, jadiii yaaaaa seingatnya ya ditulis. Semoga bikin kamu kamu yang baca jadi lebih bersyukur punya kepulauan indah bernama Flores. Dan? jalan kesana. Bagus

Hari itu hari pertama kami berlayar. Pertama kalinya juga seharian penuh aku berkesempatan melakukan aktifitas hidup di atas kapal. Yup. Setelah beberapa bulan sebelumnya kami merencanakan perjalanan ini, akhirnya Flores dikunjungi juga. Bosan, mual, pusing, nggak enak perut jadi bikin aku nggak menikmati hari pertama kami tinggal di atas kapal. Terombang-ambing ombak, angin laut yang kadang kencang, dan tersiksa lapar pengen makan liat makanan enak-enak buatan chef kapal tapi perut udah emoh diisi.

Hampir sore kelimpungan di atas dek kapal ketika aku mendengar rencana kami dan kapten kapal untuk bersandar dekat dengan Pulau Padar dan inap disana. Hatiku langsung berteriak mendengar nama itu. Ya, The Great Padar. Pulau cantik yang selama ini cuma aku decak kagumi dari gambar-gambar di internet, sliweran di akun IG yang aku follow, aku akan kesana. 'Nanti malam kita bisa kesana hunting milky way', seru kapten kapal. Ya Tuhaaan, aku pengen liat milky way di Padar. Sembuh sembuh sembuh!, mantraku.

Advertisement

Di atas dek kapal, Sunset.

Kami terpesona sangat dengan senja kala itu. Belum malam tapi kami telah melihat indahnya milky way dengan mata telanjang. Aahhhhh.. apalagi nanti malam difoto, pasti meski dengan skill biasaku jepret kamera, nih milky way bisa kupotret.

Advertisement

Kuputuskan untuk tidur sambil nahan muntah agar malam nanti aku dapat bergabung dengan teman-teman trekking Padar hunting foto milky way.

Aku pun tertidur.

'Mbak ayo ikut ke Padar', seru Gusta menyadarkanku. Namun entah karena terlalu mual atau apa, aku lupa mengapa sampai pagi aku dibangunkan, ternyata aku ga berangkat trekking malam hunting foto milky way di Padar!!. Aku melewatkan kesempatan langka ini. Mengapa tak kau lawan itu mual buat jalan turun kapal, pindah boat kecil, trekking bentar, terus jepret-jepret. Arrghhh.. Aku mbuh lah! Iya, ternyata aku beneran tidur, dan manyun esoknya liat hasil foto milky way di Padar!

Baiklah kita bayar penyesalan ini,

Bangun pagi pagi. Sudah niat untuk sunrise di puncak Padar. Yeay!

Sekitar pukul 04:00 waktu setempat, kami sudah siap buat jalan pagi nanjakin Pulau Padar. Udara pagi itu segar sangat. Aku yang sudah rindu trekking pun semangat untuk memulai hari ini. Kami turun dari kapal ke kapal kecil yang mengantar kami ke Pulau Padar. Sekilas karena hari masih gelap, aku hanya liat bukit-bukit saja. Apa bagusnya? Ntaran kali ya keliatan apiknya. Kami bersama berjalan menyusuri punggungan bukit-bukit. Makin lama nafasku pun mulai ngos-ngosan. Aku sadar usiaku tak lagi muda (cari alesan bagnte ini :))). 'Masih jauh Bang?', tanyaku pada bang Boim guide kami. 'Enggaaaa, dikit lagiii ituu keliatan disituu'. Tapi aku ga langsung percaya ni omongan bang Boim. Yaelaaahh itu kata menstrim banget dipake klo lagi trekking buat kasi semangat orang yg lagi jalan. bahaahhaha. Aku juga pake kok.

Keringat mulai bercucuran, mual..

Dan yeay, puncaaak!! Sampailah kami pada suatu dataran sempit diatas bukit, toleh kebelakang dan OH MY!! Dihadapan kami telah terbentang sebuah pemandangan indah. Bukit-bukit berjajar seperti aku nonton The Lost World! Bukit-bukit berjajar itu menghimpit laut di sisi kanan kirinya, membuat sebuah teluk-teluk yang aku hitung… satuuu.. duaaa.. lho kok cuma dua ya? Aku liat di gambar-gambar itu kok teluknya tigaaa yaa?? Apa kami salah jalur? Apa mungkin jalannya ke bukit sebelah sana? Tapi kata bang Boim ini udah bener jalannya kok. lho?? Apa karena masih gelap ya jadi teluknya ga keliatan?? Hmmppfttt. Ahhhh.. udah jauh-jauuuhh kesinii kok salah jalur siihhh??

Kebanyakan ekspektasi, mengecewakanmu!.

Ditengah bingung ini bang Boim menyalip kami sambil bilang 'Jangan berhenti lama-lama disini, nanti kita ketinggalan sunrise di puncak'. Lha?! MASIH BELUM SAMPAI PUNCAK??? WHAT??!!

Trekking menuju puncak Padar memakan waktu sekitar 45 menit sampai 1-5 jam, tergantung kecepatan jalan dan kondisi tubuhmu. Rata-rata sejam nyampe puncak. Beberapa teman berhenti di 'puncak bayangan' tadi karena udah merasa ga kuat buat lanjut ke puncak, toh disitu view nya pun udah dapat.

Setelah foto-foto bentar, aku melanjutkan perjalanan kami, menuju puncak Padar! Ternyata yang tadi dikira udah sampai puncak, eeehhh diatas masih muncul bukit yang kudu didaki. Ngos-ngosan dimulai, mual karena ga pernah olahragapun udah terasa. 'Ayooo dikit lagi ini udah di puncak', suara Gusta terdengar. Jadi Gusta dan Iyan adalah orang pertama yang sampai Puncak Padar pada hari itu. hahahaa…

Dan sampailah aku di (beneran ini) puncaknya Padar! Aku udah nggak sempat nengok kebelakang, dimana pemandangannya indah disana. Aku cm benerin nafasku, minum, buka jaket, dan prepare kamera. Sunrise!! Ya, munculnya matahari ternyata bukan di tempat pemandangan apik teluk-teluk itu menyatu. Tapi di sisi baliknya. Lagian teluk-teluk itu belum keliatan jelas juga. Kami melipir di tepi punggungan puncak bukit untuk mengabadikan sunrise. Latarnya masih laut dengan beberapa pulau kecil. Sambil nyemil dan guyonan kami menunggu sunrise.

Beberapa waktu menunggu akhirnya…. Muncul juga jingga kuning kemerahan yang wow itu. Ya Allah.. Indah banget. Dimana-mana sunrise memang bikin geleng-geleng malu. Malu karena belum mandi udah nyambut si jingga. :D

Peralatan tempur siap, model tak kalah siapnya. Seperti kebanyakan perempuan normal lainnya, saya nunggu dipoto! 'Swaaaaam, Iyan, Potoin aku!!'.

Langitnya indaaaaaaaah.. Ahhh kami nggak bosan nungguin camera yang lagi nge-video sambil diem-diem an liatin munculnya matahari.

Matahari mulai meninggi.

Saatnya pindah spot untuk melihat keindahan yang lain yang mulai tersingkap dari gelapnya subuh (tsaahhh).

Aku dan yang lainnya memutuskan untuk mengunjungi sisi lain puncak bukit ini. Hari masih temaram, dinginnya pagi masih menggigit tubuh yang sudah hampir kering dari keringat ini, angin masih kencang berhembus. Ahhh puncak Padar!. Sepagi ini namun beberapa pengunjung lain telah kami jumpai sampai di puncak.

Akhirnya kami berjalan kaki menuruni punggungan bukit membelakangi tempat awal kami memfoto matahari terbit. Sambil ngobrol kami terhenti dengan pemandangan didepan kami. Apa yang kami lihat sungguh landscape yang membuatku pribadi terharu. Ya Allah.. Ini seperti yang aku kagumi dari gambar-gambar di internet!! Ini keren bangeeet!. Salah satu teman dari Malaysia, Amna, meneriakkan : 'Comeeeeelnyaaa!!!'. Hahahaaa..

Ahhhh.. Ini kereeen banget!!!! Sumpah ini kereeen banget!! BERANI DISAMBER COWOK CAKEP SUMPAHI NI KEREEN BANGET!!!..

b e r s a m b u n g . . .

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

pengopi hitam hanya dipagi hari saja. librocubicularist. ambivert. fernweh. self-loving.

CLOSE