The Nicest Story: Sebuah Cerita Berkesan yang Ku Rasakan

Sebuah permulaan baru dengan datangnya tahun berganti, menjadi awal cerita yang mana dulu pernah ada aku rasakan. Cerita seakan ingin terulang lagi dimasa itu, menjadikan aku masuk dalam alur drama yang diperankan.

Tahun 2010 menjadi penentu dalam hidupku. Semua berubah saat tahun ini masuk dalam hidupku. Di saat aku tidak mempunyai sebuah jalan yang harus dituju.. Tuhan hadir sebagai petunjuk jalan . Hanya membutuhkan sebuah kesabaran dan harapan yang tinggi untuk terus maju, berkat itu datang menghampiriku.

Pergantian bulan datang!

Juni 2010 direncanakan Aku harus siap untuk meninggalkan rumah. Keluarga merasa tidak setuju dengan keputusan yang Aku buat untuk meminta restu orang tua, karena mereka berat untuk terpisah dengan anak kandungnya. Sulitnya kondisi ku tidak membuat patah arang. Aku terus berusaha memperjuangkan keinginanku. Aku sadar bahwa pendidikan sangatlah penting dan Aku mulai mengambil langkah pasti, yang terbaik untuk seorang anak adalah dia harus terpisah dengan keluarganya, harus meninggalkan masa kehidupan lamanya dan menatap hari esok untuk hidup mandiri, berkarakter dan mempunyai impian yang harus di kejar.

Setibanya aku berada ditempat tujuanku. Aku merasakan suasana yang berbeda dengan kondisi yang ada. Banyaknya perbedaan dan penafsiran membuatku bertanya-tanya. Hingga aku tersadar akan potensi yang aku punya dalam menyikapi lingkup yang baru.

Setelah melihat-lihat lingkungan ditempatku tinggal sekarang, aku melihat rutinitas yang mereka lakukan dengan memberikan kontribusi dari segenap hati mereka untuk melayani. Sebuah pelajaran terbaru yang aku terima dalam pandangan pertama mengenai ruang lingkup yang baru. Waktu terus berlalu hingga menjelang sore hari aku mendapati untuk membantu seorang teman yang mengalami kesusahan. Dengan senang hati aku menerima dan memberikan apresiasiku terhadap kesanggupan yang aku punya.

Di jalur lurus tempat pejalan kaki biasa berjalan, aku mendapati seorang anak gadis – perempuan yang kemungkinan baru tiba. Anak gadis tersebut mengenakan jaket tipis berwarna coklat dengan celana jeans yang dikenakan memberikan kesan elegant dan rapi, serta rambut hitam panjang yang diberikan bando (hiasan kepala) dan dengan perilaku yang dibawanya seolah ingin mengekspresikan bahwa anak gadis tersebut tomboy dan tidak takut. Sebelum berkenalan awalnya tidak ada rasa simpati pada anak gadis tersebut dikarenakan dia terlalu amat senang dengan teman sebayanya yang serta mengikuti memanjat tembok untuk sekedar bermain saja.

Dari segi penampilan aku telah menilai dari jauh bahwa anak ini memang mempunyai ciri khas yang terpengaruh akan budaya atau tempat tingalnya berada dan sangat di sayangkan sekali saat adanya perubahan mengenai masa ke-remaja akan cenderung labil dalam dirinya. Setelah banyak bermain di wahana yang cenderung memanjat tembok tersebut, akhirnya berkenalan dan dengan mengetahui nama dari anak gadis tersebut aku mencoba berpikir apa arti dari namanya dan berandai-andai dalam benak-ku bahwa anak gadis ini adalah anak dari seorang keluarga yang berpendidikan.

Waktu terus berjalan ..

Tidak terasa beberapa bulan di tahun pertama, Aku mulai merasakan kehidupan baruku. Kini Aku mengerti arti sebuah keluarga, persahabatan, kekompakan, dan solidaritas yang ada. Sampai ketika si anak gadis mulai mencerminkan karakter yang sangat indah. Aku menilai bahwa si anak gadis telah memasuki area untuk bertumbuh yang sehat dalam dirinya. Ada kesempatan dimana aku bisa mengenal lebih jauh akan diri si anak gadis. Ini tercermin karena satu hari dalam seminggu adanya kesempatan untuk bisa jalan bersama untuk menuju suatu tempat yang biasa rutin di adakan. Secara tidak sengaja dari awal, pertengahan hingga pulang dari setibanya tempat yang akan dituju aku mendapati bersama dengan anak gadis tersebut dan canda tawa sempat terlontar di setiap perbincangan, hingga mengetahui latar belakang ceritanya dan sampailah dimana kesukaan makanan yang anak gadis itu sukai. Ini berlangsung di tiap hari Minggu pagi.

Selama itu aku melihat dari sisi baik anak gadis tersebut bahwa dia terdidik dari keluarga yang baik dan adanya penilaian yang aku sukai dari-Nya. Saat-saat dimana aku sering mendekatinya terpikirkan bahwa ingin sekali memberitahukan tentang penilaianku kala itu pada diri si anak gadis, namun pertimbangan demi pertimbangan menyurutkan niat-ku untuk memberitahukannya karna aku takut kalau saja si anak gadis ini merasa tidak nyaman dan seolah-olah mengguruinya saja. Pada akhirnya dengan do'a saja yang bisa mengiringi di tiap hari demi hari yang dijalaninya selama menempuh jenjang pendidikan.

Cerita seakan berubah dan mempengaruhi anak gadis tersebut!

Aku merasakan perubahan ini terjadi dikala kita sudah mulai mengikuti pelajaran yang diberikan. Saat diberikan suatu tugas untuk penelitian keluar dari area pendidikan, banyak dari rekan-rekan merasa senang karena mereka pikir mungkin ini hiburan untuk refresing dan awal mendengar kabar tersebut sama yang dirasakan dengan si anak gadis itu terlihat dari raut muka yang masih nampak lucu. Setelah persisapan sudah direncakan kita mulai pergi kesana dan memulai penelitian. Namun pada dasarnya hanya foto yang bisa kita amati selama proses penelitian.

Setelah lama berjalan-jalan akhirnya aku mulai merasakan ada suasana yang berbeda dalam diri anak gadis tersebut, emosi yang serasa di pendam secara tidak kebetulan keluar dan menjadi titik perubahan awal terjadi. Itu belum terasa signifikan karena alur yang diberikan sangatlah sedikit. Perubahan demi perubahan mulai kelihatan dan mempengaruhinya ini semua. Ketika tanpa disengaja seperti halnya terakhir kali aku bersama anak gadis itu meluangkan banyak waktu dengan meminta foto dan aku mengusahakan yang terbaik.

Kecenderungan dalam diriku untuk mempunyai firasat buruk akan terjadi dalam diri anak gadis itu mulai terlihat. Dari segala aktivitas dan pengembangan bakat yang diikutinya dengan matang. Penilaian saat itu memberikan kesan bahwa kebiasaan baik anak gadis itu mulai terkikis dengan berjalannya waktu. Hingga aku mendapati di tiap hari Minggu rutinitas saat pergi. Ingin sesekali mencoba dengan tanpa membuat dia berbeda arah membuat aku merasa hampir sulit untuk bisa merubahnya tanpa sepengetahuan anak gadis tersebut.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

“Everything begins with a decision. Then, we have to manage that decision for the rest of your life.”