Transformasi Hipotesa Tentang Faktor Kesuksesan

"Aku bermimpi memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang digital untuk membantu banyak orang dan menjadi basis bisnisku di masa depan." Maaf, itu hanya pemikiran konyol yang tidak perlu anda tahu. Karena seperti yang anda lihat hari ini, aku bukan siapa siapa. Dan aku gak bisa memastikan aku akan jadi siapa-siapa, walau aku berfikir bahwa hal itu penting dan harus dilakukan .

Advertisement

Kamu harus jadi seseorang. Tapi di sinilah aku, keliling-keliling menangkan otak dengan menulis apapun yang aku mau, bahkan tulisanku gak ada bedanya sama ngomong.

Saya kasih tau dari awal, baca tulisan ini gak ada faedahnya.

Advertisement

Masih ngeyel? Ya udah lah…

1. Semua di dapat dengan kerja keras

Advertisement

5 tahun yang lalu, aku berfikir, semuanya yang kita perlukan hanyalah kerja keras.. Ya, yang kamu perlukan hanya kerja keras. Maka kamu akan mendapatkan apapun yang kamu inginkan.

Tapi coba kita lihat teori ini. Kalau memang semua orang bisa berhasil dengan kerja keras, maka bukankah yang harusnya paling berhasil di antara kita adalah para Tukang Bangunan. Di antara kita merakalah kerjanya yang paling keras. Siang dan malam. Hal itu pernah saya buktikan dengan mencoba bekerja sekeras-kerasnya untuk mencontoh seseorang. Saya ingin mencontoh kesuksesannya. Tidak melewatkan sedikitpun materinya dan melakukan persis seperti yang dilakukanya.

Hasilnya? Hmm, 3 tahun melakukan hal yang sama tapi hasilnya sama aja.

Saya sedikit goyang dengan teori pertama , lalu saya coba mengambil hipotesa ke 2.

2. Semua bisa kita dapatkan dengan kerja cerdas

Its not about work hard, is it?

Kerja keras itu dibutuhkan, untuk mengeksekusi semua yang ada di kepalamu secepatnya, tapi bukan menjadi acuan pasti kalau kamu akan berhasil.

Jadi, apa yang dilakukan si konyol ini?

Saya mencoba memprediksi segala kemungkinan. Meng-cover segala kegagalan jangka panjang, dan mengambil kesempatan kesempatan yang jelas ada di depan.

Damn! Hasilnya gak ada sama sekali! (gak usah saya paparin lah ya secara mendetail)

Saya kembali berfikir. Kalau bukan kerja cerdas, lalu apa?

Oh ya, ada satu kecenderungan orang yang berhasil. Mereka konsisten pada goal jangka panjang. Mereka melakukan yang mereka sukai untuk mencapai goalnya.

Maknanya apa? Bukan kecerdasarn ternyata yang menjadi faktor kesuksesan seseorang itu.

Saya kembali berfikir lagi. Emang iya sih, orang-orang yang berhasil rata-rata bukan orang-orang yang sudah merasa sudah bekerja keras sekuat tenaga. Atau sudah belajar dengan banyak refrensi saja. Gak ada yang bisa menjamin anda berhasil atau enggak, semua itu akan kembali kepada Allah.

Kerja keras adalah kewajiban, berhasil tidaknya, dan tingkat keberhasilanya seberapa, Allah yang menentukan. Apakah dengan definisi ini kita akan berhenti berjuang melawan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik lagi dan semuanya kita kembalikan kepada Allah?

Enggak juga.

Tapi dengan kita bekerja keras semaksimal yang kita bisa (maksimal dalam kamus kebanyakan orang yang berhasil adalah menggunakan waktunya benar benar maksimal). Lalu hasilnya kembalikan kepada yang memilki langit dan bumi.

Jadi sekarang aku ada hipotesa yang ke 3.

3. Bekerja sekeras mungkin, lalu serahkan hasilnya kepada Allah

Kerja keras iya, belajar banyak supaya bisa bekerja dengan lebih baik juga sangat penting. Tapi itu adalah "Requirement". Itu adalah keharusan, kalau anda gak melakukan 2 hal itu dapat di PASTI kan, anda gak akan mendapatkan kemajuan. Tapi bukan berarti ketika anda melakukan 2 hal itu anda di PASTI kan berhasil seperti yang anda harapkan. Karena yang menentukan faktor kesusksesan adalah Allah

Ibarat kata kita shalat. Shalat dengan niat hanya karna Allah, itu wajib. Shalat dengan tuntunan nabi, itu wajib. Tapi apakah dengan melakukan 2 hal itu, apakah dapat dipastikan amal kita dapat diterima oleh Allah? Belum tentu kan. Tapi kalau kita gak melakukan satu di antarnya, dapat dipastikan amal kita benar-benar di tolak karna tidak memenuhi kewajibanya

Jadi?

Saya bukan lah orang hebat, saya juga hanya berusaha semaksimal saya. Hasil kembali ke tangan Allah. Setidaknya kita sudah berjuang untuk merubah hidup menjadi lebih baik.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE