Untuk Ayah dan Ibu, Manusia Tulus yang Dikirimkan Tuhan Untuk Diriku

Ayah dan ibu,

Doa yang tak pernah berhenti mengalir dari mulut kalian untuk sang pencipta tak pernah berhenti ku dengar.

Meski tak bersuara doa kalian, namun setiap kalian berlutut dan mengempalkan tangan, kutau tujuan kalian selalu untukku.

Ayah dan ibu ku

Aku tau bahwa tiada yang mampu membahagiakan kalian selalin melihat senyuman dari bibirku.

Terimakasih untuk cinta yang begitu tulus untukku. Berjuta manusia di dunia ini tapi aku tau bahwa hanya kalianlah yang mampu berkorban tulus dan mau mengorbankan apapun bahkan untuk diriku.

Ayah dan ibu,

Disetiap tetesan air mata dan usaha keras perjuangan kalian yang tidak pernah berhenti untukku ada berjuta keinginan ku untuk mampu mebuat kalian tertawa.

Meski kalian selalu bilang padaku bahwa semua indah pada waktunya, namun disetiap kata kalian selalu dan selalu doamu hanya untukku, anakmu yang durhaka ini yang belum mampu membahagikan kalian.

Ayah dan ibu

Meski saat ini anak mu yang durhaka ini belum bisa seperti yang kalian inginkan, anakmu selalu percaya bahwa doa yang kalian lantunkan pada Sang Pencipta akan terjawab pada waktu yang tepat.

Doakan selalu anakmu ini selalu berhasil pada waktu yang tepat dan sesuai doamu. Amin.

Ayah dan ibuku aku mencintai kalian hingga akhir hayat hidupku.

Doaku pada Sang Pencipta agar memberikan kesehatan yang berlimpah dan umur yang panjang agar kalian mampu melihat dan merasakan hasil perjuang ku yang juga hasil dari doa yang begitu tulus dari ayah dan ibu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

suka traveling

4 Comments

  1. Ini cerita tentang anak yg dibuang ibunya semasih bayi…
    Apa yg dilakukannya setelah ia dewasa dan bertemu ibu kandungnya…???
    Dijamin endingnya mengecohkan….

    Yuukk dibaca…
    “AKU BENCI IBU”
    http://ahmadpajalibinzah.blogspot.co.id/2015/08/cerpen-aku-benci-ibu.html