Untuk Buah Hati Masa Depanku, Aku Akan Mengajarimu Dengan Cara-Caraku

Pada saat kau baca tulisan biasa ini, mungkin aku tengah menuju kedewasaan. Pada saat kau memahami tulisan sederhana ini, mungkin aku sudah berkeriput dan beruban. Dan pada saat kau tersenyum dan mengaplikasikannya, mungkin aku sudah tinggal menjadi nama. Buah hati masa depanku, yang selalu aku semogakan dalam doa, kau patut membaca ini.

Manusia selalu akan menjadi manusia, sekuat apa pun usahanya untuk merubah tabiat maupun wujud rupa. Selalu haus akan segala-galanya, selalu rakus akan semua halnya, kadang akan selalu berjalan meski tahu badai di depan menghadang terjang. Namun, bukan itu yang akan ku ajarkan. Bukan itu yang ku harapkan untuk kau terapkan di kehidupan nanti. Kau tahu, selalu ada perubahan di setiap pergerakan. Aku ingin mengajarimu dengan cara-caraku. Dengan cara-cara calon seorang ibu yang pernah hampir hanya menjadi abu. Aku ingin memberitahumu hal-hal yang akan selalu berlaku dalam guliran roda waktu.

Aku akan mengajarimu bagaimana cara menghisap rokok yang benar. Yaitu dengan tidak menyalakan api di ujung batangnya, api yang akan membiarkan otakmu terkoyak halusinasi pasif hasil dari nikotin jahat itu. Aku akan mengajarimu bagaimana cara menenggak jack & daniel secara berkelas. Yaitu dengan membiarkan penutup botolnya bertengger di tempat semestinya dan tidak perlu kau sentuh, agar air pembinasa intuisi manusia tersebut tidak mengintervensi alir okisgen di kepalamu. Aku pula akan mengajarimu bagaimana cara memadat benzodiazepin dengan nikmat dan tenang. Yaitu dengan membuatmu tidak menyentuh segala jenis painkiller tersebut dalam dosis berlebih, dengan mengajarimu bagaimana memaintain nikmatnya rasa sakit dengan alami.

Jika kau, calon buah hati masa depanku adalah seorang perempuan, aku akan mengajarimu bagaimana menjadi cantik yang sesungguhnya. Yaitu dengan tidak menampakkan kecantikan tersebut ke sembarang manusia. Dan jika kau adalah seorang laki-laki, aku akan mengajarimu bagaimana cara terbaik merasakan dan menikmati sucinya seorang wanita. Yaitu dengan tidak mendekati, merayu, apalagi mengikat bunga tersebut sebelum datang waktu legalnya.

Buah hatiku, calon pendoaku yang juga selalu aku doakan bahkan sebelum kehadiranmu. Nanti, tak perlu kau merasa bahwa dirimu tidak sebeken teman-temanmu di luar sana hanya karena kau tidak memiliki barang-barang terbaru atau sneakers ternama yang tengah teman-temanmu gandrungi. Aku sudah jauh lebih dulu merasakan bagaimana beken yang sesungguhnya, yang lebih hakiki, yaitu dengan meninggalkan kefanaan dunia menuju ruang-ruang sunyi di malam hari, bersama sajadah dan lantai dingin yang menjadi saksi. Sungguh, kau hanya perlu meletakkan duniamu di genggaman tanganmu, bukan di dalam lubuk hatimu. Dunia dan seisinya ini tidak terlalu penting, jika kau bisa menilainya dari sudut pandang lain.

Sayangku, separuh jantungku, nanti kau pasti akan sedikit berasumsi bahwa pergi di malam hari, menuju ke ruang berlampu remang-remang dan berkedap- kedip, lengkap diiringi dentuman keras aransemen disk jockey, adalah hal tergaul yang pernah kau rasakan. Kini, di tulisan ini, aku akan mengajarkan bagaimana “menggoyangkan” tubuhmu dengan benar pada saat tersebut, yaitu dengan kau melangkahkan kakimu ke surau terdekat, lalu ambil air suci, lalu tegakkan apa yang menjadi kewajibanmu sebagai seseorang yang beragama. Tahukah kamu, hai bintang kecilku, bahwa seluruh isi dari ruang berkedap-kedip tersebut adalah orang-orang yang paling menyedihkan di dalam kehidupan, yang sedang berusaha keras mencari kebahagiaan semu, yang mereka sendiri pun tahu tidak akan pernah bisa ditemukan di tempat semacam itu. Dan kau pasti tahu betul, aku, sebagai orang yang melahirkanmu, tidak akan tega membuatmu menjadi orang yang tak paham akan arti kebahagiaan yang sesungguhnya, dan ketika nanti kau memahami, akan aku pastikan bahwa kau akan merasa jijik bersama dengan para penikmat kesemuan tersebut.

Dear cinta hidupku, bacalah tulisan ini ketika kau tengah bingung apakah harus melangkah ke kiri ataukah ke kanan. Namun, selagi aku masih diberi kesempatan untuk terus menemanimu, akan aku ajarkan apa pun yang ingin kau tahu. Gunakanlah cara-caraku ini, dan semoga rahmat Sang Maha Pencipta akan selalu menyertaimu. Aku tak bisa memberikan apa-apa untukmu kelak, selain barisan tulisan ini, karena aku paham betul, kau akan membutuhkannya. Membutuhkannya ketika pikiranmu terombang-ambing oleh dunia yang akan engkau tempati nanti, yang semakin hari semakin saja menggila.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Suka Nafas. Suka Nulis. Suka Minum Kopi (Hitam). Suka Gitaran (yang kordnya sukasukahati) Suka Nongkrong.

16 Comments

  1. Erica Tjahjadi berkata:

    Bingung nih cari-cari informasi menarik seputar bola yang terkini ?
    kunjungi dewa168.com …

  2. Dtbs Steel berkata:

    Lingling Mokodongan. baru kali ini gua suka penulis di hipwee

  3. Dtbs Steel berkata:

    gua udah pernah merasakan apa itu tiga dimensi. dan untungnya gua masih bisa kontrol diri.
    takutnya kalo keturunan gua kelak ngerasain itu, dan sialnya ga bisa kontrol diri, ancur banget nih hati mesti

  4. Itu dia om, hal yg akan menjadi momok “selamanya” bagi para org tua 🙂
    Semoga kita semua bisa menjadi orang tua yg bijak nantinya, aamiin.