Untuk Dirimu yang Jauh Disana, Terima Kasih Telah Mengajariku Arti Sebuah Keikhlasan


This is just the matter of time. Time will heals everything.


Advertisement

Lucu sekali jika aku ingat bagaimana aku merasakan sakitnya dikhianati kala itu. Lucu jika aku harus mengingat betapa diriku sangat mempercayai dirinya. Berhari-hari aku menghabiskan waktu hanya untuk menyalahkan diri sendiri. Sedangkan ia, mungkin sudah tidak peduli dengan keadaan diriku. Dulu kupikir, dengan begitu naifnya, dia adalah jodohku, yang paling mengerti diriku. Aku dengan mudahnya percaya bahwa ia menyebutku satu-satunya 'rumah' untuk berpulang. Dia juga yang dulu meyakinkan diriku, bahwa kita berjodoh dan selalu mengungkapkan kata untuk terus berjuang demi hubungan kita yang sudah sekian lama.

Dan yang tidak akan pernah aku lupa, dirinya lah yang tidak ingin mendengar kata 'berpisah' di kemudian hari lagi denganku. Sampai pada akhirnya, aku mengetahui seluruh kebenaran yang ia lakukan jauh disana, tanpa aku mencari tahu sendiri, tanpa dirimu yang menjelaskan kepadaku. Kabar itu datang dari sumber yang tidak pernah kusangka sebelumnya.

Terima kasih telah mengakhiri hubungan ini dengan caramu sepihak. Ternyata rasa sakit itu tidak sampai membunuhku. Meski dulu harus kuhabiskan waktu berjam-jam hanya untuk memikirkan mengapa harus terjadi. Aku sudah mengikhlaskan ia pergi bersama dengan yang lain, meski terkadang ingatan itu membuat emosi dan hatiku sakit. Membuat duniaku seolah runtuh, hatiku hancur. Maka dari itu, aku memilih untuk melepaskan pikiran tersebut. Aku memilih untuk tidak memaksakan sesuatu yang tidak bisa aku ubah. Aku memilih untuk berpasrah kepada Tuhan, karna beliau tau yang terbaik untuk hidupku.

Advertisement

Waktu pula yang membuat memori itu hilang dari ingatanku sedikit demi sedikit, meski tidak sepenuhnya. Pasti akan ada beberapa memori yang tersimpan baik. Tapi tak mengapa, bahwa memori itulah yang akan membuat diriku lebih berhati-hati ketika hal-hal yang diluar logika ku mulai muncul. Sehingga, aku tidak akan mudah kecewa.


Satu hal yang kusadari, jika hal yang dimulai dengan baik-baik saja, nyatanya berakhir dengan cara yang tidak baik. Lalu, bagaimana dengan hal yang dimulai dengan cara tidak baik, hal-hal yang dipaksakan untuk terlihat baik?


Advertisement

Aku bersyukur bahwa akhirnya Tuhan mendengarkan segala doaku. Kamu adalah orang yang pernah selalu aku bawa dalam doa. Dan kini, Tuhan sudah menjawabnya, meski terkadang kalo diingat-ingat, rasa sakitnya belum sepenuhnya hilang. Masih ada rasa ngilu. Waktu yang membuat diriku mengikhlaskan apa yang sudah terjadi. Ikhlas menerima kenyataan bahwa ternyata Ia bukan orang yang sungguh-sungguh memperjuangkan diriku dan kehadiranku di hidupnya. Ikhlas dengan menyadari, bahwa ia tidak benar-benar mencintaiku.

Ikhlas menerima bahwa ia telah bersama dengan yang lain. Ikhlas menerima bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dipikirkan hanya dengan logika manusia, dan semua itu adalah kehendak-Nya.

Hal yang tidak pernah aku sangka kala itu benar-benar merubah hidupku dan mengajariku banyak hal. Hal yang tidak pernah sekalipun terpikirkan olehku. Dan memang benar apa yang dulu dikatakan oleh orang tuaku, manusia bisa berubah, dan hal tersebut nyata ada di depan mataku terjadi. Semoga kamu tidak mendapat hal yang sama dengan apa yang telah kamu lakukan terhadapku. Terima kasih untuk 5 tahun lebih hubungan kita berjalan.

Semoga kamu selalu bahagia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

spread the love, more.

CLOSE