Untuk Kamu yang Sekarang Masih Menggantung antara Langit dan Bumi, Aku akan Segera Menjemputmu Bersama Tahajudku

"Mungkin kamu sedang tersenyum lega sekarang karena aku melepaskanmu untuk ketiga kalinya dalam cinta kita".

Karena cuma aku yang punya mimpi indah bersamamu, tapi kamu memimpikan kebahagian bersama orang lain. Sekarang semuanya sudah berangsur membaik, luka dalam yang kau gores di atas luka lamaku telah berangsur sembuh. Air mata yang selalu bercucuran siang dan malam, bahkan di dalam mimpiku karena menahan rindu yang kamu abaikan, sekarang juga sudah mengering dan aku janji air mata ini tak akan lagi menetes untukmu dan cintaku.

Aku sadar aku tak pernah pantas untuk hatimu yang sempit dan mungkin aku salah pernah memilihmu sebagai malaikat di hidupku karena bagimu aku hanyalah setan yang menyesakkan duniamu.

Kini aku telah terlahir kembali dan kuat karena badai yang pernah kamu tiupkan di perjalanan cintaku. Aku kembali menyusun kepingan hati yang telah kamu hamburkan, saking berserakannya aku butuh waktu lama hingga menemukan keping terakhirnya supaya semua kembali bersatu. Sekarang, aku tak ingin lagi menoleh ke belakang melihat kenangan yang begitu menyesakkan dadaku. Aku ingin melihat apa yang menungguku di depan sana. Aku yakin sepercik cahaya putih itu adalah dia yang akan menjadi sayapku nanti untuk terbang tinggi mengarungi luasnya hidup ini.

Aku mulai mempersiapkan diri dengan matang karena aku tak ingin salah orang lagi, dan jujur aku tak ingin merasakan sakit hati lagi karena rasanya lebih sakit daripada dikuliti hidup-hidup, dan aku yakin jika kamu jadi aku, pasti kamu tak akan mampu menahannya. Aku tak akan pernah dendam atau membencimu, selalu kuselipkan doa di hatiku karena bagaimanapun kita pernah merangkai mimpi indah bersama, walaupun akhirnya kau runtuhkan sendiri.

Hari-hariku kini kembali berseri, aku kembali bisa bermimpi tentang taman yang hijau dengan kuda putihnya dan laut yang biru bersama lumba-lumba yang lucu, dan aku ingin ke sana bersama orang yang tepat. Karena aku yakin, dia yang lebih baik darimu juga sedang mempersiapkan diri sepertiku dan aku tak ingin mengecewakannya. Dengan semua cinta dan ketulusan yang ku punya, aku ingin dia yang bersamaku nanti bisa menerima aku apa adanya, meski tak sesempurna pria lain di luar sana yang bergelimang harta, karena aku juga ingin menerima dia dengan segala kekurangannya.

Aku tak ingin dia kecewa dan susah, makanya dari sekarang aku bekerja keras seperti ayahnya, supaya dia bisa bahagia bersamaku nanti. Aku tak ingin orang tuanya kecewa padaku karena putri yang dia jaga siang dan malam, untuk membuatnya bahagia, aku sia-siakan. Aku tak ingin lagi dianggap sebagai laki-laki pecundang, aku ingin menjadi apa yang dia butuhkan bukan apa yang dia ingginkan.

Untuk kamu yang sekarang masih menggantung antara langit dan bumi, aku akan segera menjemputmu bersama tahajudku. Aku ingin, bukan hanya dunia yang menyatukan kita tapi juga Sang Pencipta yang MAHA CINTA juga ikut serta dalam cinta kita. Semoga waktu dan jarak yang jauh sekalipun, cepat mendekatkan kita. Jagalah dirimu baik-baik, di sini aku dan rusuk ini menunggumu, tempatmu bersandar dan mengadu. Jangan pernah ragu karena jika kamu jodoh, apapun tak akan bisa memisahkan kita dan itu pasti.

Sedikit aku beritahu padamu, aku cuma laki-laki biasa dan aku bukan orang kaya tapi masalah hati aku punya segalanya dan kekayaan semoga bisa kita dapatkan bersama. Karena aku ingin memulainya dari bawah bersamamu dan kita menikmati di atas berdua. Hingga senja memisahkan kita, saat rambut kita mulai putih dan aku menyaksikan gigimu rontok satu demi satu dan biarlah Sang Pencipta yang memisahkan kita untuk dipertemukan kembali di surga-Nya yang abadi.

Sampai saatnya nanti kita bertemu aku ingin membacakan ini semua padamu.

Betapa sangat aku merindukanmu untuk hadir di hidupku pertama dan terakhir kalinya sampai maut memisahkan kita nanti.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Thank you for the bloody rose