Untuk Sahabat Lelakiku, yang Selalu Aku Semogakan Menjadi Pasangan Hidupku

Hay ini aku, sahabatmu sejak SMA.

Advertisement

Perkenalan kita mulanya biasa saja, bermula menjadi teman sekelas, kemudian menjadi hubungan pertemanan yang akrab. Kita sering berbincang bersama, makan bersama, bahkan untuk hal-hal kecil sebatas panggilan istimewa yang aku sematkan padamu.

Kamu, di mataku, adalah seorang lelaki yang cerdas, pendiam, rupawan, dan sangat kharismatik. Tak jarang, ketika bola basket itu berhasil kau mainkan dengan indah lewat kedua tanganmu, atau ketika kamu berhasil mencetak poin-poin untuk timmu, semua perempuan akan bersorak dan dengan lantang menyerukan namamu.

Tapi aku tak begitu, aku hanya tersenyum, turut bangga seluruh hatiku.

Advertisement

Pertemanan kita tak biasa, ketika seorang kawan, yang juga sahabat karibmu, tiba-tiba menyatakan perasaannya padaku. Entah apa yang kamu rasakan saat itu.

Ketika seorang perempuan yang tiba-tiba mengisi relung hatimu, yang aku tahu tak mudah untuk bertahta dan menatap disana. Perasaan itu muncul tak bisa aku uraikan bahkan dengan rumus eksak manapun, aku tak cemburu, aku yakin itu.

Advertisement

Hay, rasa terimakasih ini tak mungkin cukup untuk aku sampaikan padamu.

Tiba-tiba setelah kita melunaskan masa SMA, kamu datang padaku, setelah berita berakhirnya hubunganmu. Saat itu aku yakin, kamu akan mendapat yang lebih baik darinya, dan lebih baik dariku.

Tarik dan ulur seolah-olah kita lakukan namun tak pernah kita nyatakan. Sampai pada suatu ketika kamu melawan, membuka paksa pertahanan berlapiskan ego yang aku bangun diam-diam. Mengobrak-abrik hubungan yang telah kita sepakati bersama, persahabatan.

Hay, sayang.

Aku tahu hubungan kita bermula dari yang tak terduga, dari yang ternyata berada di luar ekspektasi kepala, dari berbagai luka dan air mata.

Dari itu semua aku belajar mendewasa, aku belajar menjadi perempuan yang istimewa, kamu mengubahku menjadi kaum hawa yang penuh hasrat akan citanya, kamu membutku merasa dicintai seutuhnya setelah pernah terluka.

Tahun ini, sekian tahun kita bersama, menjadi sahabat dan sepasang manusia yang semakin kuat akan rasa cinta.

Hay, ditahun ini pula dengan segala ketulusanku, tetaplah bersamaku, tetaplah menjadi sahabat yang akan selalu membawa berbagai emosi dan spketrum rasa itu, sampai selamanya, sampai saat kita sadar bahwa rasa, asa, dan cinta yang telah kita tabung bersama adalah rumah untuk segala masalah yang ada.

Untuk sahabatku, yang selalu aku semogakan, menjadi teman hidupku.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Manusia, yang sedang menempuh pendidikan Profesi Psikologi di Universitas Muhamamdiyah Malang. Suka membaca, merenung, dan mie ayam. :D

CLOSE