Untuk Teman Bicara Termenyenangkan yang Saya Punya

Rasa syukur yang selalu saya ucapkan tak berbatas pada kepemilikanmu saja namun pada kemampuan kita dalam menikmati setiap pembicaraan berdua. Boleh jadi tidak pernah saya katakan ini sebelumnya namun percayalah, kamu adalah teman bicara termenyenangkan yang saya punya.

Advertisement

Kita memang tidak bisa bertemu kapan sempat, tidak juga diwaktu-waktu pasangan normal bertatap, namun malam bagi saya adalah ruang yang bisa saya sesap banyak-banyak untuk menjinakan rindu yang telah berubah menjadi raksasa. Rindu pada kamu, teman bicara termenyenangkan yang saya punya.

Saya menikmati kemampuan duduk dan berbicara berjam-jam yang kita miliki. Saya menikmati keberadaanmu dengan cara sesederhana itu saja. Di otak saya banyak sekali hal-hal tidak terduga yang melintas lalu kemudian tanpa sadar terucap bebas dan menjadi pembahasan baru yang kamu tanggapi dengan antusias.

Saya masih ingat betul saat kita berencana datang ke Kiribati sebelum turunnya permukaan tanah dan menjadikannya hilang atau tak berpenghuni, kita bicara mengenai Turki yang belum bisa menjadi bagian dari Uni Eropa, mengenai perbedaan astronot dan kosmonot, mengenai kecantikan gerakan feminism Kristina Martatiahahu, mengenai puisi hujan bulan juni Sapardi Djoko, mengenai pencakokan pohon mangga, mengenai masa depan, mengenai hidup, mengenai kita dan mengenai semua….ya semua! semua-muanya.

Advertisement

Jelas, kita bukanlah pasangan yang bisa bertingkah seperti kawan, tidak pula terbiasa saling melontarkan pujian lalu menunduk malu-malu sambil mencubit pinggang, kita adalah tipikal pasangan dewasa yang berbicara tentang hidup dan apapun juga setelah sebelumnya disisipi kecupan sekali-duakali sebelum akhirnya bicara lagi. Kita selalu terbahak untuk sesuatu yang kelucuannya hanya dimengerti oleh kita.

Kita mengeluhkan hidup masing-masing lalu saling menyandarkan diri untuk mengisi energi menghadapi tuntutan hari Ya… bagi saya, ‘kita’ adalah gagasan yang paling menyenangkan untuk menghabiskan waktu dikedai kopi sambil menunggu pagi. Kita adalah saya dan seorang teman bicara termenyenangkan yang saya miliki.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE