Untuk Perempuan yang Patah Hati dan Pria yang Membawakan Segelas Kopi

Untuk perempuan yang patah hati


Jatuh cinta lagi atau tetap menutup hatimu?


Advertisement

Sekarang kamu pasti berpikir, tidak akan jatuh cinta lagi. Hari ini. Bagaimana bila besok? Ini bukan karena kamu berpikir spektis -jangan pernah merendahkan nilai pesona kamu, jangan menjual diri kamu karena hal yang terlalu kecil-kamu tahu, kamu orang yang mudah dicintai. Orang ingin bersama dengan kamu dan menjaga kamu, menjadi orang yang berarti. Kamu tahu itu.

Hanya saja ada sesuatu yang hilang dari kamu. Kamu lupa bagaimana caranya mencintai orang lain, bagaimana memberi dan menerima kasih sayang dengan bebas. Karena hubungan terakhir merusak kamu. Aku tahu kamu benci ungkapan seperti itu, Kedengaran begitu mengerikan, telalu melodramatis untuk mengunakan kata 'RUSAK' mengacu pada diri kamu sendiri. Tapi kamu tetaplah SESEORANG, setelah semua yang terjadi dalam hidupmu – sepenuhnya mampu hidup, mencintai dan kembali melanjutkan hidup kamu.


– you’re still a person, after all – fully capable of living and loving and carrying on with your life.


Advertisement

Kamu bekerja untuk kantor yang besar, mempelajari angka raksasa, minum kopi di cafe, berjalan pulang saat senja sudah nampak. Kamu adalah masyarakat yang produktif, Bankir yang sukses, Salesgirl yang super pintar. Bukannya kamu yang BERANTAKAN.

Tapi ada yang hilang dari kamu, kamu menjadi suram. Kamu kehilangan semangat, sentuhan tangan orang lain membuat kamu marah, kamu benar-benar berantakan.

Advertisement

Tapi, hey, kamu jadi lupa caranya begadang larut malam untuk membalas chat orang yang membuat kamu tertarik. Bagaimana menghabiskan berjam-jam menyiapkan segala sesuatu untuk berkencan. Kamu masihlah MANUSIA setelah semua yang terjadi padamu. Tapi kamu kehilangan cara membuka hati pada orang lain. Dulu, kamu bisa begitu mudah memberikan bagian dari dirimu, dulu kamu begitu bisa berjalan ditaman dan berkenalan dengan pria baru. Parahnya, kamu tidak tahu mengapa. Dan kamu mulai berpikir bahwa itu akan berlangsung selamanya.

Aku hadir disini untuk meyakinkanmu, untuk berkata bahwa ini tidak akan berlangsung selamanya. Kamu mampu membuka hati dan mampu mencintai lalu menemukan yang terbaik dalam hidupmu.

Ini nilainya 90 % karena aku bukanlah Nabi atau Peramal, tapi aku tahu karena dulu aku juga pernah terluka. Aku pernah melupakan caranya begadang larut malam. Aku juga adalah orang yang pernah kecewa karena cinta. Sebelum kamu, aku pernah berada di tempat yang sekarang kamu pijaki, merasakan apa yang kamu rasakan hingga akhirnya berhasil lolos.


Because the truth is, love comes back. You just aren’t ready for it to, yet.


Kamu belum siap untuk cinta karena kamu tidak bisa berhenti membandingkan kekasih saat ini dengan yang terakhir. Karena percikan, keajaiban, api yang kamu rasakan terasa bukanlah emosi yang selama ini kamu cari-ini adalah usaha untuk merekonstruksi apa yang pernah kamu alami dengan orang lain.

Lalu dalam dilema, kamu mulai membangun imajinasi tentang bagaimana caranya cinta itu datang kembali, kamu mulai membangun cara-cara yang indah untuk cinta lagi. Tapi itu tidak masuk akal, kamu tidak bisa memaksakan datangnya takdir seperti apa, kamu tidak bisa menulis bahwa besok jodohmu akan datang dengan kuda putih seperti dalam dongeng dahulu, kamu tidak bisa merencanakan jodohmu akan datang dengan hujan malam di depan sebuah cafe ditengah kota. Semua itu tidak berarti, itu hanya akan memperkuat tembok penghalang untuk kamu mendapatkan cinta yang baru.

Sebelum semuanya terlambat, sebelum cinta itu kembali, Aku mohon, bukalah hatimu, buang jauh-jauh rasa sakit yang pernah kamu rasakan dan cobalah memulai hubungan baru. Aku tahu itu sulit, tapi siapa yang tahu itu bisa teratasi jika tidak mencoba?

Kamu akan menemukan cinta lain, bukan di sudut kota tempat dahulu pernah kamu kunjungi tapi di taman bunga indah dengan lahapan sinar matahari.

Kamu akan menemukan cinta lain, bukan dengan cappucino dan sepiring muffin coklat tapi segelas kopi hangat dalam hujan dan sebuah payung teduh.

Kamu akan menemukan cinta yang lain, bukan dengan tiket bioskop dan sekotak popcorn tapi dengan menonton funny moment saat camping bersama.


Sebelum semuanya terlambat, sebelum cinta itu kembali, Aku mohon, bukalah hatimu


Semua hal kecil yang akhirnya membawa kamu pada takdir untuk membuka hati kepada orang lain. Menerima cinta yang memang untukmu bukan mengharapkan cinta yang sudah menghancurkan hidupmu. Membangun cinta dengan benteng-benteng kuat adalah hal lain yang terasa sangat indah.

Kamu akan membuka hati, ketika dia berdiri dengan cemas sembari memegang tanganmu, bertanya apakah dia baru saja menyakitimu…

Kamu akan membuka hati, ketika dia berlari sepanjang malam ditengah hujan lalu mendorong pintu apotek untuk menemukan obat sakit kepala untukmu.

Kamu akan membuka hati, ketika dia menawarkanmu membaca koran pagi bersama sembari berjalan-jalan disepanjang taman dekat rumahmu.

Kamu akan membuka hati, ketika dia terbaring sakit karena kehujanan sehabis mengantarmu pulang kemarin.

Hal kecil yang akan menyadarkanmu bahwa ada orang yang benar-benar menghargai waktumu, yang benar-benar mencintai setiap keluh-kesahmu, yang menerima semua kesedihanmu, yang tertawa bersamamu ketika kamu menertawakan monyet yang tergelincir, atau hal konyol yang dapat membuat setiap harimu menyenangkan. Kamu akan membuka hati.

Aku ingin kalian tahu, membuka hati bukan mengenai waktu, bukan mengenai sakit hati yang kamu rasakan sebelumnya, tapi membuka hati mengenai caranya membuka kembali semangat hidupmu. Jangan putus asa, jangan bersedih. Sakit hati tidak akan menyakitkan ketika kamu mau bangkit dan menemukan orang lain untuk dicintai. Tapi semua kembali padamu, apakah kamu mau menghargai dirimu atau menjual dirimu untuk sesuatu yang telah menyakiti bagian dirimu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Editor

Not that millennial in digital era.

CLOSE