Untukmu Masa Lalu yang Masih Kukenang, Selamat Menempuh Hidup Baru

Ini masih tentangnya dan masih selalu tentangnya, seperti biasa. Tentangnya yang selalu membuatku rapuh dan lemah ketika ku mengingat semburat senyum yang mengandung luka. LUKA??? Ya lukaku dan lukamu. Luka kenapa kau tak lekas sembuh, kenapa pula dia harus selalu datang dalam mimpi-mimpi manisku. Tahukah kau saat dirimu menghampiriku di dunia mimpi, saat itu juga di dunia nyata air mataku tumpah tanpa terbendung sedikitpun. Aku tahu semua tentang kita telah usai, tapi sampai detik ini ingatanku masih jelas tentangmu. Bahkan saat ku terlelap sekalipun ingatanku tak mengizinkan mu untuk beranjak dariku.

Advertisement

ya, kini semua tentang kita memang telah usai

Namun, kisah ini tak pernah terbayang akan seperti ini. Satu tahun silam di tanggal dan bulan yang sama tepatnya lewat tengah malam ku nantikan detik demi detik bertambahnya usiamu. Dengan penuh semangat serta kebahagiaan yang menyelimutiku, ku rela menunggu hanya demi menjadi orang pertama yang menyaksikan pergantian usiamu. Kala itu harapan ku sederhana saja, aku hanya ingin kamu tahu bahwa hadirnya dirimu sangat berharga bagiku, agar kamu paham bahwa kamu adalah pelengkap bagiku, dan agar kamu menyadari bahwa aku pun ingin menjadi berharga layaknya dirimu di mata ku.

Lebih dari itu aku hanya ingin melihat senyum terlukis di pergantian usiamu

Advertisement

Kini kenyataannya di tanggal dan bulan yang sama dengan tahun yang berbeda, aku hanya bisa menatapmu secara diam-diam dari kejauhan, mendoakan kebahagiaanmu tanpa kamu tahu bahwa aku masih tetap ingin menjadi yang pertama, pertama mendoakanmu, pertama mendengar keluh kesahmu, dan juga orang pertama yang selalu ada saat kamu tersenyum dan menangis.

meski sekarang bukan status ku lagi untuk menjadi 'siapa' yang pertama mengingat ulang tahunmu

Advertisement

Teruntuk kamu, ya dirimu, sosok masa lalu yang tidak pernah hilang dengarkanlah sedikit ungkapanku. Tentang cinta yang masih ada, tentang sebuah keinginan semu namun menggebu, tentang rindu dengan harapan palsu, tentang perasaan yang tak lagi sama, dan tentang luka yang semakin mengagga. Tentang semua itu, aku ingin menjadi pengucap pertama diulang tahunmu kali ini,

meski aku tahu ini takan berarti apa-apa dan takan merubah apapun di antara kita

Mungkin di mata mu aku hanyalah sosok wamita jahat yang menjijikan hingga kau merasa bahwa diriku ini tak layak untuk dilirik lagi bahkan hanya dengan sebelah mata sekalipun. Ketahuilah hari ini aku turut berbahagia, atas bertambahnya usiamu, atas kebahagiaan yang selalu menyertaimu, atas apa yang telah kamu raih. Maafkan dipergantian usiamu kini aku hanya bisa membuatmu kecewa. Maaf aku tak bisa disampingmu, untuk menemani setiap hembusan nafasmu. Semoga hati kecilmu masih sudi mengingatku dan menerima dekapan do'a serta harapan kecilku untukmu.

ya, dekapan do'a dari aku si gadis kerdil yang tak bisa memberikan tema dihidupmu

Maafkan aku yang lebih memilih berjalan mundur, bukan ku tak ingin bahagia denganmu. Tapi mendengar ucapan cukup darimu, telah mengajakku menyadari jika hidup tak pernah sesederhana yang aku bayangkan. Tuhan untuk jawaban dari semua doa-doa ku, terima kasih. Tentang cinta, rindu, dan luka yang kini ku rasakan, semoga tak ia rasakan. Dan saat ini aku yakin, bahwa kamu telah cukup bahagia tanpa adanya aku, maka aku bisa apa? Tak ada pilihan lain selain melepaskan, maka lepaskanlah, karena percuma saja aku terus menanahmu untuk menungguku. Meski aku tak tahu kapan tepatnya aku akan benar-benar melepaskan dan mengucapkan selamat tinggal untukmu. Karena masih terlalu banyak pengandaian yang tersebar di kepalaku, dan ingin tersampaikan untuknya.

Untuk mengulang semua tentangnya

Ya tentangnya, tentang ia yang tak ingin ku ganggu lagi. Tentang ia, si masa lalu yang selalu terkenang, selamat menempuh hidup baru. Pada akhirnya kita saling mencintai tanpa bisa saling memiliki. Demi apapun aku tak berniat menyakitimu. aku mencintaimu itu saja. Tapi sebelum menjadi masa depan, kamu telah lebih memilih pergi dan menjadikan kisah aku dan kamu menjadi sebuah kisah di masa lalu. Tapi rasa ini tidak pernah hilang. Selalu saja mengenang bahkan berharap, masa itu akan kembali, setidaknya kamu akan datang ke tempat di mana kita pernah bersama dan menghabiskan waktu bersama.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

aku sang pemimpi yang tak pernah punya mimpi

CLOSE