Untukmu yang Selalu Hadir Dalam Dekapan Do’aku

Berulang kali aku menyerah namun aku tidak menyerah begitu saja. Ada kata berserah yang mesti aku yakini tanpa menyerah lantas pergi. Kehidupan laksana jalan yang berliku, jika kita menyerah kita harus bangkit pada jalan berikutnya. berserah diri dalam menjalaninya kepada Allah semata. Untukmu yang menjadi beban dirimu sendiri, yang tenggelam dalam rasa bersalah dan dosa , yang murung dan lari tanpa sebab, yang menangis dan tertawa mengungkap alasan agar dimengerti orang lain.

Cobalah mengerti dirimu sendiri, akan ada saatnya seseorang akan mengenggam sedihmu dan bersedia berada dalam sedihmu untuk jangka waktu yang kamu sendiri akan sulit menebaknya. Ia menangkap takdirnya untuk berdiri dalam perjalanan sedih dan relijiusmu. Tapi kamu diam dan mengungkapkan alibi akan datang saatnya kehendak allah. memang akan ada kehendak Allah untuk seseorang yang berusaha dalam berkebaikan.

Dia hanya perlu memahami kehendak allah itu. Kenapa kamu menolaknya? Aku pun tak mengerti alasan di balik itu semua. untukmu yang diam diam menghantui doaku.

Dalam diam sujudku aku perlu berulangkali memukul hatiku untuk menetapkanmu pada satu harapan pasti yang mungkin saja membutuhkan tahunan waktu untukku menunggu sebuah janji. Ah jangan menangis lagi. Aku bisa merasakan dengan lega detak jantungmu, aku bisa merasakan dentungan lututmu saat bersujud, aku bisa merasakan tapak tanganmu ketika aku tahu kita berada dalam satu jamaah dan imam yang sama.

Sudahlah jangan menghindariku tanpa usaha. Jangan menyapaku dengan kata-kata. jangan memberikan janji tanpa niat menepati. Aku tak akan diam saja untuk menangkap beribu macam takdir yang disediakanNya untukku. Aku tak ingin ketinggalan dalam menangkap rahmad dan ridhoNya untukku. Aku tak ingin menjauh dari kesulitan yang diberikannya untukku, aku yakin setiap kebaikan yang dilakukan adalah kebaikan untukku, setiap keburukan yang dilakukan adalah keburukan untukku, namun setiap kesulitan yang diperoleh adalah hadiah besar untuku.

Aku akan tetap berusaha menempatkan satu nama yang selalu menghantuiku dalam sebuah senjata doa. Dalam sebuah pelindung sabar. Dalam sebuah kekuatan iman. Dan aku tak mampu melakukan semua tanpa pertolonganmu ya Allah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Nyctophilia, Backpacking, and Researchers