Yuk! Intip Gimana Rahasia Belajar Seorang Santri

Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Advertisement

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang

Sebagai seorang santri, saya merasakan sebuah kemudahan dalam menuntut ilmu, terutama dalam memahami suatu ilmu pengetahuan.

Baik pelajaran agama ataupun umum, menghafal atau menerangkan sesuatu menjadi lebih mudah dan lancar. Sebelumnya saya merupakan seorang yang malas, kemalasan ini timbul akibat dari ketidakpahaman saya terhadap suatu hal. Mengapa demikian? Tidak semua metode yang diajarkan guru mampu kita ikuti, terlebih lagi situasi pada saat pelajaran juga mempengaruhi hal tersebut.

Advertisement

Tetapi, akhir-akhir ini ada perubahan besar dalam diri saya, ini dimulai sejak saya mengikuti pendidikan di pesantren.

Sewaktu saya lulus dari jenjang pendidikan sekolah dasar, saya mengajukan diri untuk merantau ke tanah Jawa untuk menimba ilmu bersama sepupu saya. Tidak lama saya di sana, hanya 2,5 bulan saja, tempatnya di Magetan – Jawa Timur, Pondok Pesantren Al-Fatah Temboro, itu namanya.

Advertisement

Lantaran tidak betah dan kondisi mental saya masih buruk pada saat itu. Setelah itu saya melanjutkan pendidikan SMP di MTs di kampung halaman saya, dan merasakan kemudahan dalam memahami ilmu, baik itu matematika, fisika, kimia, Al-Qur'an Hadits dan mata pelajaran lain termasuk ekonomi.

Jenjang selanjutnya masuk pada SMA dan saat itu saya masuk ke sekolah negeri. Pada awalnya saya tidak merasakan kesulitan sama sekali dalam mempelajari suatu ilmu di kelas X. Hingga saat kemudian lingkungan mempengaruhi saya dalam metode belajar sehingga menjadikan saya sulit untuk mengikuti perkembangan belajar teman-teman.

Pada akhirnya saya tetap lulus dari SMA walaupun dengan nilai yang sangat miris. Setelah itu saya melanjutkan pembelajaran saya disebuah pesantren di Bandung, Pondok Pesantren Mahasiswa Miftahul Khoir namanya.

Di sana saya belajar agama sembari menunggu kesempatan untuk bisa mengikuti SBMPTN yang pada saat itu adalah kesempatan ke 2 saya dalam mengikutinya. Kembali sekali lagi saya gagal, tetapi tidak menyerah saya berusaha untuk tetap kuliah.

Banyak sekali ujian yang saya dapatkan, terutama ujian atas kepribadianku sendiri yang memang sulit untuk diubah sehingga menyulitkan diriku dalam berusaha maksimal.

Setelah setahun di pesantren saya pun memberanikan diri untuk kuliah di Jakarta, walau pada akhirnya berujung dengan masalah dengan manajemen kampusnya.

Tidak menyesal dengan hal itu, saya mengambil banyak hikmah, sesuai dengan petuah guru saya untuk terus berhusnudzon atas apa yang terjadi pada diri saya.

Beberapa petuah yang saya pelajari dan saya rasakan manfaatnya setelah dari pesantren adalah sebagai berikut

1. Mulai setiap kegiatan dengan berdoa

Hal ini menjadi awal dari setiap kegiatan saya, dan manfaatnya setiap hal yang dikerjakan menjadi lebih ringan terasa dan tidak membebankan pikiran.

Dari segi keberkahanpun sangat banyak, bahkan walau kadang tidak mencapai apa yang saya inginkan, malahan ada beberapa hal baru yang sebenarnya sangat saya butuhkan, dan saya bersyukur atas hal tersebut. Contohnya saja saat saya mulai berpindah-pindah tempat dengan berdoa tersebut, Allah mempertemukan saya dengan orang-orang hebat dan luar biasa.

Jika dilihat sebagai kebetulan, ini tidaklah begitu, semacam ada sebuah perencanaan yang matang dan luar biasa sehingga kami dapat bertemu di tempat yang tepat dan waktu yang pas.

2. Menjaga Adab terhadap guru dan keluarganya

sebuah keberkahan atas ilmu juga diturunkan atas adab yang baik pada guru, saya sendiri merasakan kebermanfaatan tersebut menghampiri saya. Setiap halnya jadi lebih mudah dipahami.

Dan hal inilah yang membedakan ketika saya belajar sebagai santri dengan belajar sebagai murid yang ingin cepat mengerti.

Pada dasarnya seorang guru pasti mengetahui pelajaran apa yang terbaik untuk muridnya, sehingga perlu betul dalam menghormati mereka.

Selain dari menghormati guru, bahkan saya dan mungkin teman-teman santri di indonesia juga memahami bahwa menghormati keluarga dari guru, baik itu adik, maupun anaknya yang masih kecilpun harus dihormati.

Bukan sebuah perintah, tapi memang merupakan adab yang ditanamkan dengan keyakinan bahwa ini adalah keluarga dari seseorang yang telah bersabar mengajarkan ilmu kepada muridnya.

itu semua merupakan bagian dari ta'dzim terhadap guru yang mengajari ilmu dan ini merupakan titipan Allah

3. Sabar dan berusaha dalam belajar

Sabar dan sabar, hanya itu yang bisa dilakukan seorang pelajar dalam menuntut ilmu kita tidak paham dengan apa yang dipelajari. Tetapi, bukan berarti bersabar dan terus berdiam diri seperti menunggu wahyu turun dari langit, tidak demikian.

Setelah bersabar, diikuti juga dengan terus berusaha, tidak peduli seberapa banyak gagal dan tidak paham, dengan keyakinan bahwa Allah pasti melihat usahaku. Hanya itu dan inipun saya rasakan bahwa beberapa pelajaran yang dulunya merupakan hal yang sangat saya hindari sekarang menjadi sesuatu yang menurut saya menarik.

Menantang diri untuk menjadi lebih baik.

4. Wajib menuntut ilmu, bukan paham

Mengapa saya katakan demikian, hal ini telah menjadi hadits Rosulullah SAW bahwa menuntut ilmu diwajibkan atas seluruh muslimin dan muslimat, yang dalam pemahaman guru saya ketika diajarkan hadits tersebut adalah seperti itu.

Yang wajib adalah menuntut ilmu, bukan paham, kata beliau. Dengan dawuh seperti itu, tak perlu kita menuntut untuk paham dengan cepat, cukup kita terus belajar saja, karena sesungguhnya pemahaman itu diturunkan oleh Allah bukan karena usaha kita, melainkan rahmat dan kasih sayangnya.

Dan inipun terbukti, termasuk apa yang terjadi pada guru saya. Jika harus diceritakan mungkin akan sangat panjang.

kembali pada topik sebelumnya, dari ke 4 petuah ini saya berangkat pada kesimpulan bahwa inilah yang menjadi sebuah kekuatan saya dalam menuntut ilmu, inilah yang menjadi alasan dalam setiap kemudahan yang saya dapatkan selama ini.

Jika harus bercerita panjang lebar tentang setiap "anugrah" tersebut, tidak akan ada habisnya.

Selengkapnya telah saya tuliskan di sini

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE