Yuk, Mari Menunggu Real Count KPU 2019 dengan Damai

Janganlah kita saling menuduh, saling memecah belah dan memberikan ujaran kebencian

Indonesia telah melaksanakan pemilu serentak beberapa waktu lalu yang dihiasi oleh berbagai peristiwa mulai dari calon Presiden hingga rakyat Indonesia yang turut andil dalam berjalannya pemilu tahun ini. Beberapa bulan belakangan ini juga Indonesia sangat antusias untuk melaksanakan pesta demokrasi walaupun seluruh masyarakat pasti memiliki pilihan yang berbeda dan penilaian yang berbeda terhadap kedua calon Presiden. Pada hari yang sama, layar televisi kita dan diberbagai media online sudah dihiasi oleh hasil quick count pemilu.

Hal tersebut tentu menjadi pembicaraan yang hangat diberbagai kalangan, sebagian percaya terhadap hasil quick count sebagian lagi tidak. Quick count sendiri merupakan hasil perhitungan cepat yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga berdasarkan hasil survei perhitungan suara dari seluruh daerah di Indonesia tentunya. Dalam pesta demokrasi, quick count sudah cukup lama dilakukan oleh Indonesia seperti untuk memberi pandangan terhadap masyarakat akan hasil pemilu walaupun hasil tersebut belum sepenuhnya benar.

Perbedaan hasil kedua kubu dengan quick count

Seperti yang kita tahu bahwa kedua kubu antara 01 dengan 02 memiliki tim internal mereka sendiri terhadap hasil pemilu 2019 ini. Hal yang membingungkan dimasyarakat adalah perhitungan suara yang dikeluarkan oleh lembaga-lembaga survei pada quick count terdapat perbedaan dengan hasil perhitungan suara kubu calon Presiden. Kita sebagai masyarakat awam mungkin memang tidak tahu bagaimana sistem yang digunakan oleh para lembaga atau kedua calon presiden dalam menghitung suara rakyat. Berbagai cara dilakukan oleh lembaga survei quick count dan kedua kubu calon Presiden untuk mendapatkan hasil perhitungan suara di seluruh tempat pemungutan suara (TPS) yang ada. Cara yang dilakukan dapat dengan meminta keterangan dari saksi pemilu atau mungkin datang langsung ke tempat pemungutan suara (TPS) dengan mengirimkan perwakilan pada saat perhitungan suara berlangsung.

Perbedaan yang cukup bertolak belakang ini membuat masyarakat memiliki pendapat sendiri-sendiri mulai dari yang positif hingga negatif. Para pendukung kedua calon Presiden mulai berpendapat bahwa pilihan merekalah yang memenangkan pemilu didukung dengan adanya media sosial yang membuat keadaan menjadi semakin panas antar pendukung yang berbeda pilihan. Bahkan hal tersebut menimbulkan sejumlah keributan dibeberapa daerah padahal KPU pun belum mengumumkan hasil real count pemilu tetapi masyarakat sudah mengambil keputusannya sendiri-sendiri.

Selain itu, banyak sekali ujaran kebencian, saling menuduh antar masyarakat di media sosial yang menghiasi pesta demokrasi negara kita ini. Maraknya penggiringan opini ke arah negatif oleh beberapa oknum yang dapa membuat perpecahan di negara Indonesia

Real count KPU

Sementara para pendukung kedua kubu capres sedang memanas, disisi lain KPU  bekerja keras dalam menghitung suara pilihan rakyat Indonesia dari Sabang hingga Merauke.KPU adalah lembaga negara yang berdiri sendiri/mandiri tidak terikat oleh golongan tertentu yang bertugas secara penuh dalam melakukan perhitungan suara dan memberikan hasil akhir di setiap pemilu . KPU mulai melakukan perhitungan suara pada hari Rabu, 17 April 2019 saat pemungutan suara sudah ditutup.

Perhitungan suara yang dilakukan oleh KPU disaksikan oleh saksi dari kedua kubu calon Presiden agar tidak menimbulkan opini negatif masyarakat dan dapat dilakukan secara adil serta jujur. Sampai saat ini KPU terus melakukan perhitungan suara dengan jujur dan sesuai peraturan yang ada. Hasil perhitungan suara yang dilakukan KPU sejauh ini sudah mencapai hampir 60% suara dari seluruh tempat pemungutan suara (TPS) di Indonesia dan akan terus dilanjutkan sampai pada 100%. Rencananya KPU akan mengumumkan hasil pemilu pada 22 mei 2019 nanti dari hasil pileg hingga pilpres.

Selagi KPU menghitung suara yang masuk, kita sebagai rakyat Indonesia yang taat hukum dan cintai damai sudah seharusnya mendukung kinerja KPU dan menghargainya. Sebaiknya kita tidak berpikiran negatif terhadap KPU dan tetap sabar menunggu sampai ada pengumuman resmi pada 22 Mei nanti. Janganlah kita saling menuduh, saling memecah belah dan memberikan ujaran kebencian antarrakyat Indonesia baik sebelum maupun sesudah KPU memberi pengumuman hasil pemilu.

Marilah tetap kita sama-sama mewujudkan pemilu damai, Indonesia damai serta saling merangkul walaupun berbeda pilihan.  Siapapun yang akan menjadi pemimpin dan wakil rakyat, kita sebagai warga negara yang baik harus mendukung dan tetap menjaga persatuan negara yang kita cintai ini yaitu negara Indonesia.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini