Yuk! Mulailah Menghemat Listrik Demi Mengurangi Dampak Pemanasan Global

Tanpa sadar kita sering boros dalam penggunaan energi listrik

Mati lampu. Pernahkah anda merasakannya? Kegiatan seru dan penting yang sedang anda lakukan akan terganggu seketika jika lampu padam. Mati lampu atau mati listrik tentunya sangat merugikan. Kejadian ini pun sering terjadi bila listrik sedang dalam pemakaian berlebih. Biasanya, PLN akan mengumumkan pemadaman listrik serentak yang memberikan anda waktu untuk bersiap. Namun, tak jarang juga pemadaman listrik terjadi di luar jadwal PLN. Jika listrik padam total, disitulah kita akan sadar bahwa energi listrik itu sangat penting dan tidak bisa digantikan dengan yang lain.

Advertisement

Pemakaian listrik yang berlebih tentunya dapat membawa dampak buruk bagi Indonesia, seperti langkanya energi listrik. Seperti yang kita ketahui, masih banyak daerah di Indonesia yang belum memiliki akses penuh terhadap listrik. Masih ada daerah yang diselimuti oleh kegelapan dan hanya diterangi oleh lilin-lilin kecil. Bayangkan saja jika kita semua tidak menghemat penggunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari, apakah kalian ingin hidup di kegelapan?

Tanpa disadari, kita terkadang masih sering menggunakan listrik secara berlebihan. Ketidaksadaran kita lah yang membuat kita tidak bisa mencegahnya. Contohnya, banyak orang yang terkadang saat tidur lupa atau tidak mematikan lampu. Lalu, lampu kamar mandi saat tidak digunakan, lampunya tetap dibiarkan nyala. Lalu yang paling sering terjadi pada kita semua adalah membiarkan elektronik dicolok kelamaan. Lalu, contoh untuk di kantor dan di sekolah yaitu membiarkan lampu menyala padahal sedang tidak digunakan. Semua perilaku-perilaku ini sebenarnya bisa kita cegah jika kita sadar perilaku kita sendiri. Jadi, sebenarnya yang kita perlukan adalah kesadaran pribadi saat menggunkan penggunaan listrik. 

Apa sih sebenarnya dampak jika kita menggunakan listrik yang berlebihan? Tentu, dampak utamanya adalah Global Warming atau pemanasan global. Maka dari itulah es di Kutub Utara mulai meleleh, temperatur yang sangat panas, perubahan iklim, dan hal-hal kecil lainnya yang bisa kita lihat terjadi akibat pemanasan global. Pemanasan global sekarang sudah semakin parah. Sebenarnya, pemanasan global disebabkan oleh polusi udara. Tetapi, karena listrik dihasilkan oleh pembakaran batu bara, maka asap dari pembakaran batu bara tersebut membuat polusi udara semakin parah.

Advertisement

Dengan penggunaan listrik yang berlebihan, tentu dapat menyebabkan kelangkaan listrik juga. Kenapa? Karena, untuk menghasilkan listrik, diperlukan batu bara yang dibakar. Karena, setiap unit energi listrik yang di produksi, tiga unit batu bara akan dibakar.  Batu bara yang dibakar untuk dapat menghasilkan listrik itu adalah sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Jadi jika kita menggunakan listrik berlebihan, tentu kita juga menghabiskan batu bara yang digunakan untuk mennghasilkan listrik dengan perlahan-lahan, sehingga menyebabkan kelangkaan energi listrik.

Sebenarnya, kita bisa mencegah kelangkaan energi dengan membenarkan perilaku kita. Salah satu cara untuk mencegah kelangkaan energi, dapat kita mulai dengan menghemat penggunaannya, mulai dari hal-hal kecil di sekitar kita. Seperti lampu kamar tidur yang harus dimatikan jika tidak digunakan, mematikan AC saat tidak digunakan, mematikan TV jika tidak ada yang menonton, dan perilaku lainnya yang biasa kita lakukan. Jadi sebenarnya kita bisa memulai dengan hal-hal kecil secara pribadi untuk menghemat energi agar kita dapat mencegah terjadinya dampak-dampak buruk jika kita menggunakan energi berlebihan.

Advertisement

Seperti yang kita ketahui, pembakaran batu bara diperlukan agar dapat menghasilkan energi listrik. Tetapi, pembakaran batu bara itu lah yang menyebabkan dampak-dampak buruk terhadap lingkungan kita. Sebenarnya, ada cara lain untuk menghasilkan energi listrik, selain membakar batu bara. Cara-cara alternatif lainnya juga jauh lebih baik dan sama efisiennya dengan membakar batu bara. Karena cara-cara ini lebih baik terhadap lingkungan dan tidak berdampak apa-apa. Seperti energi surya, Ground Source Heat Pump, energi pasang surut, dan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Cara-cara ini memiliki cara yang berbeda-beda dalam menghasilkan listrik. Tetapi semuanya tidak berdampak apa-apa dan baik terhadap lingkungan. Seperti energi surya yang menghasilkan energi listrik dari sinar matahari. Jadi, cara kerja energi surya adalah dengan menggunakan panel surya yang sangat besar yang terdiri atas banyak fotovoltaik kecil-kecil yang akan mengumpulkan sinar matahari, lalu akan di ubah menjadi energi listrik. Lalu ada juga Ground Source Heat Pump, yang fungsinya adalah untuk mendapatkan energi listrik untuk di rumah atau di gedung. Ground Source Heat Pump akan diletakkan di bawah rumah atau gedung yang akan menempel ke tanah agar dapat menyerap sumber panas dari bawah tanah, karena di bawah tanah terdapat sumber panas atau energi matahari. Dengan mendapatkan sumber panas dari bawah tanah, dapat diubah dan menghasilkan energi untuk gedung atau rumah tersebut.

Percaya atau tidak, tak hanya sinar matahari dan panas dari bumi yang dapat menghasilkan listrik, tetapi tenaga dari ombak air pun juga bisa. Seperti energi pasang surut. Seperti di laut atau di danau yang memiliki ombak yang cukup besar, akan ditaruh baling-baling yang jika berputar akan menghasilkan energi. Jadi, setiap kali baling-baling tersebut berputar karena arus dari ombak, energi akan selalu dihasilkan.

Lalu yang terakhir adalah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Sebenarnya cara kerja Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan energi pasang surut cukup mirip. Kedua cara tersebut menggunakan arus dari air atau tenaga dari air yang berjalan dan dapat membuat baling-baling berputar. Saat baling-balingnya berputar, itu akan memutar generator untuk menghasilkan energi listrik. Tetapi, yang berbeda adalah bentuk struktur dari Pembangkit Listrik Tenaga Air dengan energi pasang surut. Bentuk dari Pembangkit Listrik Tenaga Air itu tinggi sehingga air dapat jatuh dan mendorong baling-baling dengan kecepatan arus air tersebut. Hitungannya adalah, satu galon air per detik jatuh sekitar 30 meter dari atas ke bawah dapat menghasilkan satu kilowat listrik. 

Jadi, sekarang anda tahu bahwa ada berbagai cara untuk menghemat energi listrik. Cara-cara inilah yang membantu mencegah dampak-dampak buruk dari menggunakan listrik berlebihan. Bayangkan saja jika sudah tidak ada listrik lagi di Indonesia hanya karena kita menghabiskannya dengan cara penggunaan yang tidak baik dan benar. Anda tidak mau kan tinggal dalam kegelapan? Atau tidak bisa menyaksikan acara favorit anda di televisi? Tidak kan? Kalau begitu, mulai lah hemat menggunakan energi listrik dan jika menggunakannya, berpikirlah jangan sampai berlebihan.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

CLOSE