“Aku Menyerah” Untukmu

“Aku Menyerah” Untukmu.

Percayakah dirimu bahwa kata itu sudah tak lagi ada dalam kamusku? Sudah lama dan entah sejak kapan lembaran pada kata itu kubakar habis untuk mempertahankan hubungan kita. Yang aku lakukan hanya untuk menjaga komitmen kita,, yang sudah kita tapaki sejauh ini.

Menyerah? Mana mungkin aku menyerah saat ini, pada fase dimana bersamamu adalah kenyamanan terbaik yang aku miliki.

Menyerah memang bukan sebuah pilihan, meskipun ada konflik yang slalu menghiasi hubungan kita. Tapi terkadang akupun lelah, kadang akupun berada pada titik dimana keraguan datang. Ragu yang selalu terbalut sebuah tanya

“apakah hanya aku yang memperjuangkan hubungan kita?”

“apakah hanya aku yang berusaha?”

Terkadang sikapmu membuatku merasa memiliki bagian penting dihidupmu, dan terkadang dirimu bersikap seolah aku hanya orang biasa.

Kadang kecemburuanku menjadi pemicu pertengkaran kita, tak jauh berbeda dengan sikap labilmu yang menyulut api keegoisan di antara kita.

Bagaimana mungkin dengan mudahnya terlintas bagimu untuk mengakhiri komitmen kita hanya karena masalah yang bisa di selesaikan dengan baik? Bukankah konflik dalam hubungan itu hal yang wajar? Terlepas siapa yang benar dan salah, kita hanya perlu bertukar pikiran untuk mencari solusinya, mencari jalan keluar dan kembali pada titik kenyamanan.

Bagaimana mungkin kita bisa berkomitmen untuk masa depan, pernikahan yang sudah kita impikan jika masalah saat ini sudah cukup bagimu untuk mengakhirinya??

Dan pada akhirnya, memang saling menguatkan adalah kunci untuk bertahan, karena memang sebagai pasangan adalah saling menguatkan ketika salah satu mulai merasa lelah.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis