Aku yang Sedang Belajar Memahamimu Dari Kejauhan. Bersabarlah!

Sayang , maafkan aku yang jauh dari kata sempurna ini, hatiku tersayat sungguh. Ketika kalimat yang belum pernah terucap sebelumnya tiba tiba terdengar dari suara di seberang sana melalui speaker handphone ku.

Dalam hati sempat terselip tanya, apakah dia tak bahagia menjalani ini? Atau hanya aku yang bahagia sendiri? Apa aku egois karna tak pernah menanyakan tentang ini? Sejauh ini aku pikir aku sudah belajar ngertiin dia, dengan tidak menuntut ini itu, dengan hal hal yg berusaha aku perbaiki, dengan mencoba menuruti kata katanya, seperti "kamu gak pengen nyoba nyari kerjaan baru? Ayolah jangan terlalu lama ada di zona nyaman" aku sudah berusaha untuk menuruti itu, karna aku tau semua yang dia lakukan demi kebaikan (kita). Pernah suatu ketika dia sakit dan mengharuskan dia dirawat dirumah sakit, bukan basa-basi aku beneran pengen kesana dan dia melarang aku untuk itu, aku mencoba memahami keadaanku dan dia yang jauh, aku cuma pengen ada selayaknya wanita lain yang menemani laki-lakinya dalam keadaan sulit.

Dan malam ini ketika handphone ku berbunyi, aku begitu tidak sabar untuk menyambar handphone ku ketika yang aku lihat foto dia dilayar.

Entah bagaimana awalnya perdebatan sengitpun terjadi, ada kata kata dia yang menohok hatiku, sampai air matapun tak kuasa aku bendung. Meneruskan sisa obrolan kami dengan sedikit terisak. Aku takut berdebat lewat telpon karna tidak ada kontak mata disana, aku takut maksudku berbeda arti ketika hanya sinyal udara sebagai perantara, hari ini setelah 1 tahun berjalan, "sayang maafin aku ternyata kamu berat ngejalani ini" Aku baru sadar ketika dia bicara tentang hal ini ke aku, aku hancur, kepercayaanku akan kemantapan hatinya di hubungan ini. Aku memilihnya lengkap dengan segala konsekuensinya, tapi hari ini dia bilang "mau sampai kapan kita bertahan sama hubungan yang seperti ini?" (Seperti ini yang seperti apa?) Dia bilang selama ini dia juga iri pengen noton, pengen jalan bareng sama pacar, malu di cengin mulu sama temen-temen, Ya Tuhan hatiku tersambar petir. Apa dia lupa? Aku disini pun sendiri. Aku bahkan tidak pernah berfikir seperti itu, karna aku selalu percaya kata-kata dia, semua akan indah pada waktunya.

Pikiranku semakin tak karuhan ketika dia membandingkanku dengan sahabat perempuannya. Sahabat yang justru lebih memahaminya. "Aku jelas kalah jarak dengan dia, aku yang berada lima ratus sekian kilometer, dengan dia yang tinggal keluar ruangan kantor untuk bertemu denganmu, tapi bukan berarti aku tak pernah belajar memahamimu"

Akan kemana hubungan ini, aku serahkan semua pada Sang Maha Cinta. Aku cuma pengen dia tau, sampai detik ini aku tak pernah menyesal mencintainya. Cintaku masih tetap sama ketika pertama kali kita bertemu di kotaku. Aku harap kamu masih bersedia bertahan denganku yang akan terus belajar memahamimu dari kejauhan, sampai sang waktu mendekatkan kita nanti❤

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini