Alam Makin Memelas, Kau Keruk Ia Membabi Buta Lalu Lupa Dengan Resikonya

Indonesia. Negeri yang kaya akan sumber daya alam. Terkenal dengan kesuburan tanahnya, melimpah hasil lautnya, menyebar potensi tambangnya. Namun sayang, penduduknya sendiri tak mau lagi mengindahkan alamnya. Mereka melakukan eksploitasi luar biasa, mengubah kawasan lindung sekejap mata, membuat reklamasi semena-mena, menciptakan polusi begitu besarnya, dan hingga akhirnya terjadi bencana di mana-mana.

Advertisement

Memang tidak semua penduduk berlaku demikian, hanya saja telah ada bukti nyata bahwa semakin rusaknya alam sekitar kita. Di mana kepekaan manusia? Tidakkah mereka sadari bahwa segala bencana yang ada bukan karena faktor alam saja melainkan juga campur tangan manusia.

Terdapat beragam kasus nyata yang dikemukakan oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) . Walhi Jawa Timur tepatnya menyatakan bahwa pada tahun 2016 mencatat adanya 127 kasus yang termasuk dalam kategori ancaman terhadap ekologi di Jawa Timur. Permasalahan lingkungan itu terjadi akibat regulasi pemerintah yang dianggap lebih berpihak pada kepentingan investasi, dan mengabaikan kepentingan masyarakat serta keselamatan lingkungan itu sendiri.

Salah satu kasus nyata yang telah terjadi adalah aktivitas pertambangan oleh PT.Semen Indonesia di daerah Tuban, Jawa Timur. Kegiatan yang berlangsung pada tahun 2016 ini menimbulkan berbagai permasalahan yang luar biasa. Mulai dari pencemaran udara, perubahan kondisi air sumur milik warga yang menjadi asin rasanya, hingga kematian warga Desa Karanglo karena terjangkit penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Advertisement

Walhi Jawa Timur juga mencatat bahwa adanya peningkatan pasien gangguan pernafasan dari tahun ke tahunnya. Kasus ini menunjukkan bahwa aktivitas pertambangan pabrik Semen Indonesia memberi dampak buruk pada manusia juga. Suara bising, asap, dan debu sangatlah mengganggu warga.

Ditambah kondisi rumah warga yang dilaporkan retak-retak akibat ledakan yang ditimbulkan dari aktivitas pertambangan. Hal ini dapat terjadi karena perubahan alih fungsi lahan, kawasan yang semula dilindungi berubah menjadi kawasan industri yang mendorong kenaikan resiko bencana ekologi. Maka perubahan alih fungsi lahan yang semacam ini dapat menimbulkan berbagai permasalahan ekologi seperti tanah longsor, kekeringan, banjir, dan beragam polusi.

Advertisement

Tentu masih banyak kasus ekologi yang hingga kini makin menjadi-jadi. Terbukti bahwa keadaan ekologi di Indonesia mestinya perlu ditanggulangi. Langkah yang dapat kita lakukan sebagai manusia yang peduli pada lingkungan di mana kita sebagai rakyat Indonesia telah menikmati kekayaan sumber daya alam maka sudah sepatutnya kita menjaga kelestarian.

Aksi nyata dalam menaggulangi kerusakan ekologi melalui meminimalisasi eksploitasi, pembatasan izin kawasan pertambangan ataupun industry bahkan investasi. Setidaknya pemerintah juga harus menghormati dan mengajak rakyat sekitar kawasan alih fungsi lahan untuk berpartisipasi dalam menentukan apa yang boleh terjadi di desanya sendiri.

Menekan pemerintah untuk me-review ulang atau bahkan membatalkan regulasi-regulasi yang mengancam keselamatan lingkungan, merealisasikan hukuman bagi pihak yang sewenang-wenang merusak lingkungan, dan yang terpenting adalah melakukan pengelolaan lingkungan berdasarkan kearifan lokal serta pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan.

Sumber:

Riski,P.2017.Bencana Ekologi Ancaman Jawa Timur. Diambil dari : https://www.voaindonesia.com/a/bencana-ekologi-mengancam-jawa-timur/36687

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE