Alasan Mengapa Prestasi dan Kehebatan Kamu Nggak Berharga Kalau Kamu Nggak Punya Hal-hal Ini

Setiap orang punya target berbeda dalam hidupnya. Memang sudah sepatutnya jadi anak muda yang keren dan visioner. Wajar jika memanfaatkan masa muda dengan baik, mempersiapkan dan memperkaya diri dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat, pengalaman, dan menambah wawasan seluas-luasnya. Ini semua demi masa depanmu.

Advertisement

Kebanyakan, anak muda ingin berkarya dan selalu produktif memanfaatkan waktunya. Berusaha untuk eksplorasi kemampuannya, mengasah bakat, ataupun untuk mencoba hal-hal yang baru. Semua itu semata-mata untuk hal yang berorientasi kepada diri sendiri. Namun, ada hal yang sering dilupakan anak muda saat sedang asyik mengejar materi demi memperkaya diri.

Saat dia sedang sibuk mengejar perkara dunianya, dia cenderung apatis terhadap pergaulan. Memang, prestasi-prestasi serta aktualisasi diri adalah suatu bentuk kebutuhan, bahkan memberikan kepuasan terhadap diri sendiri. Merujuk kepada teori Hierarki Kebutuhan dari Abraham Maslow, berikut alasan kenapa sehebat-hebatnya kamu, kamu tetap butuh bersosialisasi, ikut nongkrong, gaul, dan bersahabat dengan orang sekitar!

1. Kebutuhan fisiologis

Advertisement

Siapa bilang kebutuhan fisiologis hanya perkara makan, minum, dan tidur? Kesehatan juga termasuk kebutuhan fisiologis. Termasuk juga kesehatan jiwa. Jika kamu mementingkan hanya tentang studi, prestasi, dan hal-hal lain yang bisa memperkaya diri kamu. Lalu bagaimana dengan kesehatan fisik dan mental kamu? Apalagi mahasiswa yang hidupnya jauh dari orang tua, kamu pasti merupakan salah satu member anak kosan.

Jika sehari-harinya kamu enggan untuk menyapa tetangga sebelah kosan, cuek-cuek saja dengan keadaan sekitar, bahkan teman di kampusmu bisa dihitung dengan jari, itupun tidak dekat. Sekadar kepentingan untuk membuat tugas. Kalau kamu sakit, siapa yang akan membantu kamu untuk sekadar pergi ke klinik, membelikan makanan atau obat? Pasti temen se-kosan. Menunggu orang tua datang? Ups, keburu…… (isi sendiri)

Advertisement

2. Kebutuhan akan rasa aman

Konsep rasa aman ini kalo diterapkan di dunia perkuliahan, kurang lebih begini. Kamu pergi ke suatu tempat, tidak usah jauh-jauh, anggap saja fakultas lain. Minder nggak sih kalo tiba-tiba di tempat asing itu kamu sendirian, nggak punya temen, dan diliatin orang. Nggak aman dong, dari segi perasaan. Padahal kamu akan ngerasa aman kalo punya temen fakultas lain juga.

Terus nih, misalnya liburan semester kamu memutuskan pergi ke kota lain. Kamu punya temen di kota itu, tapi kamu jarang mengobrol,menyapa juga sekali-kali, nah kalo tiba-tiba kamu datang cengar-cengir ingin menginap, hehe boleh sih, minta tolong jemput ke stasiun, minta dianter ke tempat wisata ini itu. Boro-boro, malu dong. Datang hanya saat kamu butuh. Seharusnya kalo bisa kamu aman sih, andai dari awal ramah bergaul, tapi kalau kenyataannya begitu, kamu jadi susah.

3. Kebutuhan kasih sayang dan memiliki

Hm, nggak usah jauh-jauh mikirin pacar deh. Sekarang yang simple dulu aja. Sahabat. Tahukah bahwa menunjukkan rasa sayang dengan saling menyemangati dalam membuat tugas, saling memberi hadiah pas ulang tahun, dan saling curhat saat kamu punya masalah adalah hal yang penting.

Mungkin terdengar sepele, tapi hal itu membuat kamu merasa punya orang-orang yang ada buat kamu dan merasa berarti. Bahkan saat kamu punya masalah pun, mereka ada dan memberimu solusi. Dijamin, kamu nggak akan kesulitan dan merasa sendiri.

4. Kebutuhan akan penghargaan

Ketenaran, status, pengakuan, adalah termasuk penghargaan dalam kehidupan. Memenangkan kompetisi karena punya keahlian tertentu juga merupakan penghargaan. Namun apa artinya jika penghargaan yang kamu dapatkan nggak dinilai berharga oleh orang-orang di sekitarmu. Ups, bahkan nggak ada orang di sekitarmu, dan nggak ada yang mengakui itu. Sadly, I tell u it’s useless.

5. Kebutuhan aktualisasi diri

Mungkin, hal ini lah yang jadi tujuan kamu, aktualisasi diri. Punya prestasi sebanyak mungkin, punya jabatan tinggi, dan banyak hal lain yang membuat dirimu nggak jadi sosok yang biasa saja. Ada hal yang perlu diingat pada poin ini guys, kebutuhan untuk aktualisasi diri langsung muncul setelah kebutuhan untuk dihargai terpenuhi. Poin nomor empat tadi, sayang sekali jika terlewatkan. Bagaimana mungkin mengaktualisasi diri tanpa pengakuan dan penghargaan orang lain, mustahil rasanya. Bagaimanapun pergaulan kamu adalah aspek penting dalam membantu mengejar mimpi dan ambisi kamu. Tanpa mereka, semua hal yang kamu anggap hebat itu menjadi tak berarti.

Tulisan ini bukan mengajak kamu berhenti mengejar mimpi-mimpi, tapi mari berpikir sejenak dan berusaha mengimbangi. Kehidupan sosialmu juga aspek penting dan berharga dalam kehidupan ini. Jika kamu bahagia dan puas dengan segala pencapaian dalam hidup, kepada siapa kamu mau berbagi? Jelas dengan orang lain. So, tunggu apa lagi? Mulai senyum, ramah, dan jalin relasi yang baik mulai dari hari ini!

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE