Apa Kau tidak Merindukan Rasa Kopi Itu

Langit sore, aku melirikmu sedikit canggung, sepertinya ada yang terselip. Engkau sembunyikan kepadaku. Matahari pun engkau sembunyikan untuk menatapku. Apa yang terjadi antara aku denganmu, sepertinya kita kurang bersahabat. Ya ini kian terasa setiap harinya cuaca mendung ini memenuhi hari-hariku, aku tidak tahu apakah ini akan berlangsung lama.

Ketika matahari pun ditelan bumi di ufuk barat, langit gelap pun memenuhi tempat tidurku setiap malamnya, yang ku dengarkan hanya suara jangkrik yang selalu berteriak dari luar jendela kamar ini. Mungkin ia sedang menertawakanku, atau juga sedang mengutukku dengan keadaanku yang sedang kurasakan akhir-akhir ini, karena itu dia selalu setia menemani ku setiap malamnya. Keadaan ini tidak bisa aku pungkiri menjadikan aku tidak betah dengan suasana kamar ini, sepertinya terlalu banyak cerita yang tidak bisa di tampung olehnya.

Jika aku bertanya kepadaMu, apakah dapat kamu berikan jawabannya?

Apa kabarmu hari ini? Apa ego kita masih menguasai dalam hari-hari yang begitu dingin ini?

Ya kamu, detik demi detik, menit demi menit, terus berjalan banyak kisah banyak cerita dalam hari-hari ini. Jangan kamu tanyakan ini hanya kesia-siaan, karena makna sebuah perjuangan sedang diuji dalam setiap ekspresi yang terpancar. Aku hanya dapat berilusi dengan kekosongan yang sedang tercipta, berharap pertanyaan ini juga datang kepadaku. Dan jawabku, ini terlalu berat untuk aku jalani, kebiasaan yang pernah kita lewati selalu menghantuiku, tolong lepaskan kepura-puraan ini aku hanya berusaha kuat dengan egoku.

Ternyata hari sudah gelap, lampu pijar menerangi setiap sudut kamar ini dan aku masih tetap bergumul dengan duniaku sendiri. Sambil menikmati secangkir kopi hitam, aku mendapatkan sebuah filosofi bahwa kopi itu pahit tetapi tetap kita nikmati, dalam pahitnya kopi tersebut kita tambahkan sedikit gula yang memberikan rasa manis, sehingga campuran keduanya terasa sempurna. Begitulah kehidupan ini dalam kepahitan selalu ada rasa yang manis dan ini akan selalu bergandengan walau demikian kita akan tetap menikmatinya dan di situ akan tergambarlah cita rasa yang membuat kita akan selalu menikmatinya.

Kembali kepadamu, tolong tambahkan sedikit gula karena pahitnya kopi yang kamu tawarkan sudah terlalu pahit. Aku ingin menikmati kopi yang biasa kita buatkan dalam melewati setiap hari seperti biasanya. Apa kamu juga tidak merindukan rasa kopi yang sempurna itu?

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Jangan takut bermimpi, dan lukiskanlah itu dalam kanvas dunia mu yang nyata".