Bagaimana Kabar Revolusi Mental Program Jokowi?

Tentu kita masih ingat akan program Jokowi ketika pertama kali menjabat sebagai Kepala Negara atau Presiden Indonesia. Lalu, bagaimana sekarang program Jokowi tersebut? Jokowi juga menilai pembangunan karakter setiap anak bangsa harus dimulai sejak dini. Mentalitas yang kuat harus ditanam sejak kecil agar generasi muda Indonesia bisa bersaing dengan bangsa lain.

Advertisement

Gerakan revolusi mental berdampak positif terhadap kinerja pemerintahan Jokowi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama, ada beberapa prestasi yang diraih berkat semangat integritas, kerja keras, dan gotong-royong dari aparat negara dan juga masyarakat.

Akan tetapi halangan akan selalu menghadang program–program para kepala negara seperti contoh tindakan terorisme. Apakah tindakan tersebut sudah menggambarkan revolusi mental yang ditanamankan pada program Jokowi? Tentu tidak, jadi di manakah peran revolusi mental yang digembor–gemborkan oleh pemerintah Jokowi tersebut?

Bahkan, ketika diadakan buka bersama ia mengecam aksi terorisme dan tetap memerintahkan untuk tetap menjalankan programnya dalam kutipan di Twitternya.

Advertisement

"Saat buka puasa bersama pimpinan lembaga negara, menteri & tokoh agama, kemarin, saya ingatkan betapa kejam & kejinya ideologi terorisme yg sudah melibatkan anak-anak dalam melakukan aksinya."

Kita berharap tidak ada lagi keluarga yang hancur karena ideologi sesat seperti terorisme.

Advertisement

Saat ini pemerintah dan DPR sedang berusaha agar revisi Undang-Undang Antiterorisme bisa segera diselesaikan secepatnya.

Pemerintah juga dalam proses pembentukan Komando Operasi Khusus Gabungan TNI untuk menangani terorisme apabila situasi sudah di luar kapasitas Polri.

Tindakan preventif jauh lebih penting dibandingkan langkah-langkah represif dalam mengatasi terorisme.

Dan langkah-langkah preventif terbaik adalah bagaimana kita semua bisa membersihkan lembaga pendidikan, ruang publik, mimbar-mimbar umum dari ideologi yang sesat yaitu terorisme.

Namun, ada beberapa beberapa aparatur Negara yang tidak merasa satu suara dengan Jokowi, sebut saja Cak Imin wakil ketua MPR RI yang mana menyebutkan bahwa "Konsep revolusi mental Jokowi dinilai lahirkan karakter lembek dan cengeng".

"Pemahaman konseptual yang terus harus digali, dikaji, dikembangkan. Termasuk bagaimana kok pembangunan kita lamban, kenapa karakter Indonesia kita lembek, kenapa karakter keumatan kita cengeng, kenapa karakter pemahaman keagamaan kita dangkal," dikutip situs berita online VIVAnews,

Menurutnya, Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam merupakan sebuah potensi besar. Sayang, besarnya jumlah penduduk muslim di tanah air malah cenderung tak mampu berkembang dengan cepat. Yang terjadi justru sebaliknya, tak sedikit umat muslim di tanah air malah merongrong Jokowi. Celakanya, ada sebagian lain justru menuding Jokowi pemimpin Indonesia yang anti Islam.

Kendati menyambangi ulama-ulama di tanah air, namun tak tercermin dalam kebijakannya di level kekuasaan.

Menurut Cak Imin, ini jelas ada sesuatu yang salah. "Sebenarnya tema yang diambil oleh Pak Jokowi dan pemerintahan yang kami dukung sejak 2014 adalah revolusi mental. Maka ada yang salah dalam pelaksanaan program revolusi mental ini," ucapnya.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE