Bukan yang Dahulu

Kini malam sudah bersambut dengan gelap, terang sudah berganti dan bersiap untuk beraksi di esok hari. Waktu yang sepi kini mulai terisi dengan beragam negasi, dan kini bayangan itu kembali, kembali mengungkap yang lalu, diam tak bernyawa bercerita di dalam sepi, dan satu hal yang pasti, kini kita adalah individu-individu yang terpisah baik jarak maupun waktu, entah hanya untuk sementara atau berlanjut seterusnya, berjalan menghabisi waktu, sendiri. Tak seperti dahulu.

Kini kita adalah individu-individu asing yang tak mengenal satu sama lain, berjalan masing-masing tak bertutur kata maupun bertemu muka, tersita beberapa waktu karena ada getar terasa mengingat apa yang ada, aku rindu kisah kisah yang tak menentu dulu, kini aku bak jasad tanpa jiwa yang berjalan tanpa arah karena sebagian jiwa telah terbawa oleh sang empunya sebelumnya.

Kini aku adalah individu yang terpinggirkan dan siap untuk terhanyut dalam arus waktu yang datang selalu tepat dan deras mengalir tiap satuan waktu.

Harap itu mungkin hanya akan menjadi sebuah utopia yang takan pernah terwujud karena kamu bukan seperti yang dahulu.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

"Semua orang adalah pemimpi. Mereka melihat segalanya bagaikan kabut lembayung pada musim semi, atau sebagai api yang membakar pada malam musim dingin. Beberapa dari kita membiarkan suatu mimpi mati, namun yang lain memupuk dan melindunginya, merawatnya dalam hari-hari buruk hingga membawanya ke sinar matahari dan juga cahaya yang selalu menghampiri mereka yang selalu berharap impiannya akan menjadi nyata." Woodrow Wilson