Cara Memulihkan Tubuh Pasca Operasi Lambung

Lambung bocor (Perforasi Gaster) merupakan kondisi kegawatdaruratan yang harus segera ditangani dengan operasi. Hal ini dikarenakan tingkat keasaman cairan lambung yang sangat tinggi, sehingga berpotensi mengakibatkan terjadinya Infeksi (Peritonitis) dan kerusakan pada organ didalam rongga perut.

Advertisement

Operasi yang dilakukan bertujuan untuk membersihkan rongga perut dari cairan dan menutup lambung kembali sehingga tidak terjadi efek yang fatal, seperti kematian. Pada lambung sendiri, fungsi utamanya adalah mencerna makanan yang masuk dengan memproduksi Asam Lambung.

Ketika keadaan ini terjadi dan tidak adanya makanan yang masuk, maka peningkatan ini tidak dapat dinetralisasi dan akan terus bertambah, mengakibatkan bertambahnya gas dan terjadinya pengikisan dari lapisan lambung. Akibatnya, dapat terjadi perlukaan dan jika tidak ditangani dengan benar, dapat terjadi kebocoran pada lambung.

Untuk mengetahui keluhan yang terjadi pada kamu, tentunya berbagai pemeriksaan baik fisik maupun penunjang harus dilakukan. Mulai dari memeriksa dinding perut dengan perabaan, memakai USG dan Foto Rontgent, sampai ke Endoskopi atau memasukkan pipa berkamera ke dalam saluran pencernaan.

Advertisement

Operasi lambung bocor merupakan operasi besar yang dapat meninggalkan rasa sakit sesudahnya. Bahkan gerakan-gerakan kecil sekalipun, seperti bergeser dari tempat tidur, tertawa, atau batuk, bisa membuat lukamu terasa nyeri. Hal ini bisa berlangsung hingga enam bulan setelah operasi.

Bersabarlah dan berikan tubuhmu waktu yang diperlukan untuk bisa kembali pulih sambil melakukan langkah-langkah penyembuhan berikut.

Advertisement

1. Mencukupi Waktu Istirahat

Pada malam hari, upayakan untuk tidur selama 7-8 jam bila memungkinkan. Tidur bermanfaat penting bagi tubuh untuk mendukung pertumbuhan jaringan dalam membantu proses penyembuhan luka. Jangan lupa untuk banyak minum air putih dan mengkonsumsi makanan kaya serat untuk mencegah konstipasi. Selain cukup tidur, kamu juga dianjurkan untuk tidak beraktivitas yang menyebabkan tekanan pada perut meningkat, seperti naik dan turun tangga berulang kali.

2. Mengelola Emosi dengan Baik

Upayakanlah untuk mengelola emosimu dengan baik, misalnya dengan cara-cara berikut.

– Jangan sungkan untuk mengutarakan apa yang bisa membuatmu senang dan nyaman kepada pasanganmu dan orang terdekatmu. Ini karena kondisi psikologismu setelah operasi caesar bisa menjadi lebih baik bila kamu mendapat perhatian terhadap kebutuhanmu secara spesifik dari orang-orang terdekatmu. – Bila kamu merasa sedih, kecewa, atau kelelahan, jangan abaikan perasaan itu. Kamu dianjurkan untuk mendiskusikan emosi yang dirasakan dengan pasangan, teman, dokter, atau psikolog. – Segera minta bantuan psikolog bila kamu mengalami depresi pasca melahirkan yang ditandai oleh kemunculan perasaan negatif yang tidak kunjung pergi. Kamu bisa merasakan kesedihan, putus asa, ingin terus menangis, atau memiliki pikiran yang mengganggu.

3. Merawat Luka Bekas Sayatan Pembedahan

Setelah operasi, area di sekitar lukamu akan ditumbuhi kulit baru. Namun, kulit baru ini mudah tergores sehingga kamu dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari mengenainya selama tiga bulan setelah operasi. Selain itu, kamu juga bisa menerapkan cara merawat luka pascaoperasi caesar dengan beberapa langkah seperti berikut.

– Mengganti perban tiap hari. – Pastikan tanganmu dan tangan orang yang merawatmu selalu bersih. – Bila perawat menempelkan plester pada lukamu, biarkan hingga plester itu terlepas dengan sendirinya atau setidaknya tunggu hingga seminggu. Namun bila belum juga terlepas setelah seminggu, kamu boleh melepasnya perlahan-lahan. – Cuci luka tiap hari menggunakan air hangat yang dicampurkan sabun. Tidak masalah untuk mandi seperti biasanya. Yang terpenting adalah membilas luka agar tidak menyisakan sabun. Untuk mengeringkan, tepuk-tepuk luka menggunakan handuk bersih yang lembut. – Hindari produk pembersih dengan kandungan yang dapat memperlambat proses penyembuhan, seperti senyawa hidrogen peroksida. – Tahan luka sayatan dengan bantal ketika kamu batuk, menangis, atau menghirup napas dalam-dalam untuk menghindari tekanan pada permukaan kulit yang terluka. – Jangan menggunakan bedak atau losion pada luka. – Jangan menggosok atau menggaruk luka. – Gunakan bantal pemanas atau heating pad untuk meringankan ketidaknyamanan di area sayatan.

4. Mengenali Apa Saja Tanda-tanda Bahaya

Infeksi luka merupakan hal yang bisa saja terjadi, walaupun dokter telah memberimu antibiotik selama operasi. Bila kamu merasa tidak enak badan selama seminggu atau bahkan lebih lama setelah operasi, maka kamu mungkin mengalami infeksi dan disarankan untuk segera menghubungi dokter. Berikut adalah beberapa tanda-tanda infeksi:

– Demam. – Luka menjadi bengkak, kemerahan, dan terasa hangat. – Peningkatan rasa nyeri di area sayatan. – Terdapat nanah. – Terjadi pembengkakan kelenjar getah bening di ketiak, leher, atau selangkangan. – Perut terasa penuh atau keras. – Buang air kecil terasa nyeri, perih, atau bahkan sulit untuk berkemih. – Perdarahan berat. – Keluar cairan berbau tidak sedap.

Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan pada saat pemulihan pasca operasi. Semoga bermanfaat dan menjembatani kesembuhan anda aamiin.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE