Generasi Z: Bukan Generasi Penerus Bangsa?

Begitu mirisnya bangsa ini, menyebabkan tanggungan dari generasi Z untuk merubah bangsa sangat besar.

Generasi Z?

Advertisement

Siapa sih generasi Z itu? Tentu sudah banyak tulisan, artikel, bahkan buku mengenai generasi yang satu ini. Ada yang menyebut mereka adalah generasi kelanjutan dari generasi milenial, atau kelanjutan dari generasi X dan Y. Ada pula yang mengatakan bahwa generasi Z adalah anak-anak yang lahir pada tahun 2000-an atau abad 21. David dan Jonah Stillman menjelaskan dalam bukunya dengan judul Generasi Z: Memahami Karakter Generasi Baru yang Akan Mengubah Dunia Kerja, generasi Z adalah mereka yang lahir pada tahun 1995 sampai tahun 2012.

Dari berbagai pengertian di atas, ada pengertian sebenarnya dari generasi Z yang dikemukakan oleh Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall (2004) dalam teori generasi (Generation Theory) yang membedakan 5 generasi manusia berdasarkan tahun kelahirannya. Generasi Z atau disebut juga iGeneration, generasi net atau generasi internet merupakan generasi yang lahir pada tahun 1995 – 2010.

Generasi ini memiliki kemiripan dengan generasi Y (1981-1994), namun generasi ini dapat melakukan berbagai kegiatan dalam satu waktu atau multi-tasking. Seperti mengerjakan tugas kuliah atau sekolah dengan mendengarkan musik serta menelusuri dunia maya dengan sosial media dalam waktu yang bersamaan. Hal ini dapat dilakukan karena keakrabannya dengan teknologi canggih sejak kecil.

Advertisement

Bukan Generasi Penerus Bangsa?

Sebagai generasi yang lahir kisaran tahun 1995 sampai 2010, tentunya kita adalah generasi yang akan melanjutkan bangsa ini. Namun, kita bukanlah penerus bangsa ini. Kok bisa?

Advertisement

Bangsa Indonesia sejak kemerdekaannya pada tahun 1945 hingga saat ini di masa reformasi, masih memiliki banyak masalah yang beruntut. Pada tahun ini, mengacu pada Indeks Negara Gagal atau Fragile States Index yang dikeluarkan The Fund for Peace tahun 2018, Indoensia berada di peringkat ke-91 dari 170 negara lebih. Mereka juga memasukkan Indonesia ke dalam kategori Elevated Warning (peringatan tinggi) yang artinya Indonesia memiliki tingkat kerapuhan yang cukup tinggi.

Selain itu, Bank Indonesia (BI) menyatakan utang luar negeri Indonesia sudah mencapai US$ 360,72 miliar atau setara dengan Rp 5.410 triliun pada bulan Agustus 2018 dengan kurs US$ 1 = Rp 15.000. Angka ini mengalami peningkatan dibanding dengan Agustus tahun lalu. Hal ini juga dipengaruhi oleh melemahnya rupiah pada tahun ini.

Dalam kasus-kasus yang melibatkan remaja, yang juga adalah generasi Z, tercatat 365 kasus anak yang berhadapan dengan hukum atau terjerat kasus pidana pada tahun 2017. Ini meningkat tajam jika dibanding tahun sebelumnya yang mencapai angka 291 anak. Komisioner Bidang Pendidikan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) Retno Listiyarti mengatakan, pada 2017 angka kasus tawuran hanya 12,9 persen, tapi tahun ini menjadi 14 persen. Ini berarti meningkat 1,1 persen dari tahun lalu.

KPAI juga menyatakan dari total 87 juta anak maksimal 18 tahun, tercatat ada 5,9 juta yang tercatat sebagai pecandu narkoba. Mereka menyebutkan menangani 2.218 kasus terkait masalah kesehatan dan napza yang menimpa anak-anak. Sebanyak 15,69 persen di antaranya kasus anak pecandu narkoba dan 8,1 persen kasus anak sebagai pengedar narkoba. Hal ini belum menyebutkan angka tentang kasus kekerasan seksual.

Beralih kepada kasus di kalangan pejabat dan aparat negara. Pada tahun ini, satu kasus korupsi tidak hanya dilakukan oleh satu atau dua orang pejabat, namun berjama'ah. Seperti kasus korupsi yang menjerat 41 DPRD Kota Malang sekitar bulan September lalu. Indonesia Corruption Watch (ICW) mencatat pada semester I 2018, penegak hukum telah melakukan penindakan 139 kasus korupsi dengan 351 orang ditetapkan sebagai tersangka. Selain kasus korupsi, juga ada kasus narkoba yang menjerat pejabat atau aparat negara.

Begitu mirisnya bangsa ini, menyebabkan tanggungan dari generasi Z untuk merubah bangsa sangat besar. Cukup sudah berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa ini, dan jangan kita teruskan. Itu lah yang mengharuskan generasi Z sebagai generasi perubahan bagi bangsa Indonesia, bukan meneruskan permasalahan yang sudah lama dialami bangsa ini. Jadikan generasi Z sebagai generasi perubah bangsa dengan menghentikan segala macam jenis kasus tindak pidana.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

CLOSE