Hey “Mblo” Ayo Angkat Ransel dan Kencangkan Tali Sepatumu! Mari Bebaskan dari Pertanyaan “Kapan Punya Pacar?”

"Malem minggu yakin di rumah aja? gak ada yang ngapelin?" atau "Pegang gadget mulu, emang ada yang bbm?" bahkan "Truk aja gandengan, masa kamu nggak".Kalian mungkin sudah sangat familiar dengan kalimat tersebut. Benar sekali, kerap kita menemukannya di berbagai sosial media dalam bentuk meme, atau yang lebih dekat malah dari banyolan seorang teman. Tenang saja sayang, it's a joke, semua akan berlalu dan tidak akan menimpamu seumur hidup bukan? Walau terkadang bisa jadi hal yang sangat menjengkelkan.

Advertisement

life must go on, hidup tidak melulu berbicara soal cinta

Setelah cukup "kenyang" dengan kisah jomblo yang di bully lewat meme, kamu mulai memikirkan kenapa hingga detik ini masih sendiri? memandangi beberapa pasangan yang berlalu lalang di hadapanmu. Berpikir apakah ada yang salah dengan dirimu, serta mulai memandangi cermin. Kamu seorang yang cuek dan kini mulai merisaukan soal penampilan.

Tak ada yang salah dari kamu, teman. Jomblo adalah salah satu persoalan simple dibandingkan persoalan lainnya. Kamu hanya belum menemukan seseorang yang tepat untuk mengisi sisa hidup kamu. Istilah "single itu pilihan, tapi jomblo itu "nasib", lalu ada yang salah dengan kata nasib? nasib baik akan datang pada waktu yang tepat. Percayalah, setiap orang memiliki dewi fortuna-nya masing-masing.

Advertisement

Kamu menganggap belum beruntung soal cinta? Oke! sekarang coba lihat cermin, pandangi dirimu dengan seksama, ingatlah prestasi yang sudah kamu raih, karir yang dijalani, sahabat terdekat, keluarga yang harmonis. Sekarang kamu tahu kan, hidup ini tidak serta merta berbicara soal cinta. Ada banyak hal yang patut untuk disyukuri dan dikerjakan.

Tentu kamu tidak mau kan, waktu terbuang percuma hanya untuk memikirkan sesuatu yang jelas-jelas sudah diatur oleh Tuhan? Yap! tunggu apa lagi sekarang sudah waktunya bersenang-senang.

Advertisement

Cintailah dirimu sendiri karena cuma ada satu orang yang paling memahami semua tentang kamu. Kamu! Iya Kamu…

Bersenang-senang bisa jadi kata yang fleksibel untuk diartikan. Satu kata kerja tapi memiliki puluhan juta cara untuk melakukannya. Apabila dikatakan fleksibel, berarti hanya kamulah yang tahu cara melakukan untuk dirimu sendiri. Hobi bisa menjadi salah satu alternatif untuk kalian para jomblo bahagia. Nah, ini juga merupakan keuntungan dan sisi positif kamu ketika berada dalam fase jomblo.

Kamu tak perlu repot membagi waktu, tak ada yang mengganggu kamu untuk melakukannya. Artinya, hobi kalian akan menjadi totalitas waktu kalian. Jika kalian bingung apa yang harus dilakukan, mungkin satu kata ini akan cocok. Yap! Travelling.

Menengok Facebook, Path, Instagram, dan sosmed lainnya, traveling seakan sedang manjadi hits dan gaya hidup terbaru. Hampir sebagian besar orang berlomba-lomba menampilkan hasil jepretan liburan mereka. Pantai dan gunung menjadi profile picture yang sangat laris manis. Wajah bahagia dan ekspresi sumringah pun melengkapi background pemandangan yang dipamerkan. Siapa yang tak mau terjebak dalam kebahagiaan dan mahakarya Tuhan? Paling penting kamu akan terbebas dari meme yang selama ini menjerat telinga.

Coba Hal Baru, Menginjak Tempat Baru, dan Bertemu dengan Orang Baru, Selamat! Hidupmu pun Baru

Apabila traveling akhirnya menjadi pilihanmu untuk melepas kepenatan dan bersenang-senang, maka kamu akan mendapat keuntungan berlipat sebagai seorang jomblo. Mengapa berlipat? karena dalam travelling, istilah jomblo itu tidaklah penting. Kamu hanya akan menjadi diri sendiri.

Kamu akan tercengang hingga melupakan segala kepenatan, rutinitas, ejekan, dan meme untuk para jomblo. Saat perjalanan yang ada dalam pikiran kamu hanyalah udara segar, hangatnya pancaran matahari, hembusan angin, mata yang dimanjakan oleh pemandangan.

Secara tak sadar, mungkin kamu akan sibuk untuk mengabadikan pemandangan serta moment, mengambil gambar bersama turis, atau mencicipi kuliner setempat. Jangankan mengingat kamu seorang jomblo, bahkan kamu akan lupa membenahi rambutmu yang berantakan karena tertiup angin. Jika kamu sudah mengalami gejala tersebut, maka kamu telah menikmati awal traveling-mu.

Tak Ada yang Peduli Apakah Kamu Seorang Jomblo atau Tidak. Kamu Adalah Orang yang Keren!

Silakan bertanya kepada beberapa teman yang sudah paham dengan asam garam dunia travelling, saya pun tak pernah mendapati para travellers ribet dengan status mereka ketika sedang asyik liburan ke suatu tempat. Di mana kamu berada, di tempat itu pula pikiranmu akan menancap bersama budaya, tradisi, dan orang-orang di sekitar. Pertanyaan soal pasangan hidup terkadang adalah hal yang sensitif bagi sebagian orang. Kamu dapat mengambil keuntungan dari situ, sehingga kamu pun terbebas dari statusmu.

Travelling akan membawamu bertemu dengan orang baru, kenal dengan tradisi mereka, dan tahu banyak tentang pengalaman hidup mereka. Kamu akan mendapat pelajaran serta pembicaraan berkualitas, mungkin saja dari pembicaraan itu akan menginspirasi dan mengubah sebagian hidupmu.

Dibandingkan dengan mendengar bully an seputar jomblo, tentu kamu akan lebih nyaman dengan keadaan seperti ini, berkumpul dengan orang-orang yang heterogen akan membuka sudut pandangmu tentang kehidupan dan dunia. Bila beruntung, seseorang juga akan menganggapmu keren saat kamu mengisahkan perjalanan dan pengalamanmu.

Kembali Ke Rutinitasmu dan Lahir Sebagai Jomblo Elegan

Sejauh-jauhnya kamu bertualang, maka kamu akan kembali lagi ke kehidupanmu seperti biasa, baik itu kuliah atau bekerja. Jangan risau, kamu akan merasa seperti dilahirkan kembali dengan pribadi yang lebih fresh dan energic. Bercerita tentang isi carrier-mu, hostel yang dipenuhi orang asing, ramahnya penduduk desa lokal, lezatnya kuliner khas setempat, bahkan kisah sesama traveller yang kalian temui akan membuat temanmu tercengang. Mereka akan lupa bahwa kamu adalah seorang jomblo, yang ada adalah images mu yang berubah menjadi seorang traveller.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Keberanian dalam bermimpi adalah parameter kehidupan

CLOSE