Hindari Dampak Negatif Globalisasi dan Modernisasi Teknologi Informasi

Kokohkan Akar Indonesia Untuk Menciptakan Persatuan Dan Kesatuan

Negara Indonesia adalah Negara yang memiliki berbagai macam suku, bahasa dan agama yang mengharuskan kita bersatu, menghormati perbedaan, berlaku adil dan bertoleransi. Di dalam dasar Negara kita yaitu Pancasila kita semua tau apa isinya dan bahkan hafal dengan isinya namun kita juga harus menerapkannya, karena dasar Negara kita itu bukan hanya sekedar tulisan tapi Pancasila adalah pondasi atau akar Negara kita.

Advertisement

Mengapa kita harus menjaga dan menerapkan nilai-nilai Pancasila? Karena Pancasila adalah nilai baik yang patut kita jadikan cermin kehidupan guna untuk mensejahterakan kita semua. Maka dari itu implementasi dari Pancasila yang tentunya di terapkan oleh kita selaku warga Negara Indonesia harus sesuai dengan yang di harapkan dari dasar Negara kita. Kita jangan hanya bersatu dengan golongan masing-masing untuk kepentingan dan bersaing dengan golongan lain, tapi kita harus bersatu karena siapapun yang ada di wilayah Indonesia adalah saudara kita.

Kita sebagai manusia yang memiliki akal dan pikiran harus bisa memilah mana yang baik dan mana yang buruk. Kita sebagai warga negara Indonesia juga wajib menjaga kesatuan dan persatuan sebagaimana terdapat pada sila Pancasila dan ikut berpartisipasi dalam mempertahankan Pancasila. Perlu kita ketahui bahwa menjaga nilai Pancasila itu sangatlah mudah jika kita terus sadar akan hal itu.

Dalam hal kecil yaitu kita harus menghormati serta berprilaku baik antar sesama, menghargai perbedaan entah itu dalam berbeda agama atau budaya, saling membantu terhadap sesama dan berlaku jujur, adil dan beramal baik. Jika kita sudah menanam hal tersebut matang-matang di dalam hati dan pikiran kita maka itu akan menjadi sebuah kebiasaan bagi kita untuk berprilaku baik.

Advertisement

Peran dan partisipasi dari tindakan kita sangat dibutuhkan oleh Negara, mengingat pada sejarah Negara kita yang penuh dengan perjuangan dan telah diperjuangkan oleh tokoh pendahulu kita, mereka bertempur hidup dan mati demi mempertahankan tanah air dan rela memberikan nyawa yang seharusnya mereka gunakan untuk menikmati kehidupan, namun mereka memilih untuk berjuang meski nyawa mereka menjadi taruhan. Lalu, bagaimana cara kita untuk berterima kasih atas jasa dari pahlawan kita? Apakah sekedar rasa simpati saja dengan menundukkan kepala dalam mengenang jasa pahlawan, tentu tidak. Tapi kita harus memiliki empati, bertindak dan melakukan pergerakan yang bermanfaat bagi masyarakat dan Negara.

Pada Era Globalisasi dan modernisasi teknologi informasi, banyak sekali nilai-nilai luar yang menyebabkan nilai Pancasila menjadi tercemar dan mulai banyak penyimpangan yang berdampak buruk bagi masyarakat dan Negara. Nilai-nilai asing ini sudah menyebar luas dan merasuk pada diri kita semua dan arus yang begitu kuat menjadikan nilai-nilai tersebut masuk ke pikiran kita dengan cepat.

Advertisement

Penyalahgunaan terhadap teknologi informasi inilah yang menyebabkan dampak buruknya dan menyimpang dari nilai Pancasila, seperti menyebar luasnya informasi yang tidak dapat di pertanggungjawabkan kebenarannya atau hoax yang membuat resah banyak orang dan dapat menimbulkan perpecahan antar orang maupun golongan. Lalu, bagaimana solusinya? Solusinya adalah kita sebagai generasi muda yang memiliki kepedulian dan kesadaran, harus melakukan suatu tindakan, seperti mensosialisasikan pada masyarakat tentang cara menghadapi sebuah informasi yang didapat, cara menyikapi hal tersebut, dan cara untuk meminimalisir hal tersebut agar tidak salah dalam menyebarkan sebuah informasi yang telah didapatkan. Hal ini akan membuka pemikiran masyarakat luas tentang kewaspadaan pada informasi media masa pada Era ini.

Globalisasi dan modernisasi teknologi informasi juga telah menggerus zaman dimana mulai hilangnya sifat social dan rasa kurang peduli terhadap sekitarnya, seperti munculnya sifat egois, individualisme dan apatis. Sebagai contoh, anak muda zaman sekarang lebih sering bermain game dan media sosial daripada ikut kegiatan di sekitarnya seperti Karang Taruna, PMR, pramuka, dan lain-lain. Hal ini menimbulkan renggangnya hubungan antar manusia dan putusnya tali silaturahmi hangat di dalam wadah kemasyarakatan. Fenomena seperti ini juga sangat bertolak belakang pada nilai Pancasila ke-2, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.

Memiliki sikap waspada terhadap Globalisasi itu perlu karena seperti yang kita ketahui, secara tidak sadar dampak negatif globalisasi sangat berbahaya dan banyak menyimpang dari nilai dan norma yang berlaku di Indonesia.

Negara kita memiliki peraturan perundang-undangan yang berlaku atau norma yang tentunya wajib kita patuhi. Peraturan perundang-undangan itulah yang menjadi acuan kita untuk tetap berprilaku sesuai dengan aturan yang berlaku, jangan hanya meminta hak-hak kita pada Negara tapi kewajiban kita sebagai warga Negara juga harus kita laksanakan seperti, mentaati peraturan lalu lintas, tidak mengambil hak milik orang lain atau mencuri dan tidak berprilaku anarkis yang merugikan banyak orang. Pada intinya Pancasila sebagai nilai dan peraturan perundang-undangansebagai norma yang harus kita terapkan untuk mencapai nilai tersebut.

Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia, patut kita kokohkan. Karena Pancasila ibarat sebuah akar yang menompang pohon. Tapi, apa yang terjadi jika akar itu rusak dan tercemari? Tentunya akan roboh pohon tersebut. Sama seperti Pancasila, jika kita sebagai warga Negara Indonesia tidak bisa menjaga Pancasila dengan terus-menerus mengabaikannya dan melakukan tindakan menyimpang yang merugikan dan menimbulkan perpecahan, maka perlahan namun pasti Negara kita akan roboh atau hancur karena perpecahan dimana-mana dan kerugian yang diderita oleh seluruh warga Negara Indonesia. Maka dari itu, kita harus mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila, mulai dari sila pertama sampai sila terakhir dan mentaati peraturan perundang-undangan (UUD 1945).

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

Advertisement

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

Mahasiswa FKUB

CLOSE