Jodoh Itu Perkara Pasti Selebihnya Cukup Memantaskan Diri

Umur sudah pantas menikah tapi pasangan tak kunjung datang melamar. Tak perlu risau. Bukankah jodoh itu perkara pasti. Seperti halnya umur, rejeki, maut. Memang terkadang berat setiap kali bertemu orang selalu ditanya ‘kapan’. Belum lagi keseringan ditanya mana gandengannya kalau lagi kondangan sendiri. Tenang, saja. Jawab seperlunya. ‘Doain saja. Kalau perlu bawakan calonnya sekalian' siapa tahu beneran ada yang baik hati membawakan.

Orang-orang memang suka begitu. Stay cool. Yang perlu kamu lakukan hanya memantaskan diri. Bukankah jodoh itu cerminan diri; kamu pasti mau dong dapat jodoh terbaik. Tapi memantaskan diri bukan berarti kamu harus mensejajarkan dirimu sebagaimana jodoh idamanmu. Kalau kepingin punya jodoh direktur kamu berusaha keras untuk menjadi direktur. Bukan, bukan seperti itu. Memantaskan diri artinya sejauh mana kualitas ibadahmu, sampai mana kualitas imanmu dan sudah seberapa siap kau membina rumah tangga. Bukankah menikah adalah ibadah. Dan membina rumah tangga tak mudah. Persiapkan betul-betul. Jangan sampai pernikahan yang seharusnya sekali seumur hidup terpaksa diulang.

Untuk laki-laki, kalian akan menjadi kepala rumah tangga. Artinya kalian bertanggung jawab penuh terhadap anggota keluargamu. Kalau sekarang kamu masih malas-malasan, gimana besok kalau sudah punya anak istri.

Ah, nanti juga bisa sendiri.

Hey, menjadi pribadi yang tanggung jawab tak semudah itu. Mempersiapkannya sedini mungkin adalah lebih baik.

Untuk perempuan, tugasmu akan jauh lebih berat. Kalian akan menjadi apapun untuk suami kalian. Tidak cukup hanya melayani. Seorang istri itu multi-tasking, ia harus bisa menjadi pelayan, koki, perawat, dokter, dan semua jenis profesi. Apalagi kalian kelak akan menjadi ibu dari anak-anak suamimu. Peran yang satu ini jauh lebih berat. Ibu itu ibarat sekolah pertama bagi anak-anaknya. Ingin anak yang cerdas, seorang ibu harus lebih cerdas. Itulah kenapa perempuan harus pandai. Karena kelak darinyalah sosok-sosok penerus negeri ini terlahir.

Itukan tugas gurunya di sekolah.

Hey, ingat. Pendidikan anak yang pertama itu berasal dari ibunya. Bahkan sejak si anak masih berupa gumpalan daging di rahim ibunya. Itu semua tugas ibu. Guru tugasnya hanya membantu.

Jadi, masih suka galau soal jodoh? nggak penting. Yang penting pantaskan dirimu. Jodoh pasti bertemu, kok.

Artikel Bermanfaat dan Menghibur Lainnya

“Artikel ini merupakan kiriman dari pembaca hipwee, isi artikel sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.”

Berikan Komentar

Tim Dalam Artikel Ini

Penulis

a teacher who loves writing (sometimes) :P

6 Comments